Pandemi dan Pasca Pandemi: Bagaimana Kehidupan Masyarakat Serta Dampaknya?

Cita Putri Calista
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konten dari Pengguna
5 Desember 2023 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cita Putri Calista tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kilas balik awal Covid-19

Ilustrasi keadaan saat Covid-19. Sumber foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keadaan saat Covid-19. Sumber foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Akhir Desember 2019, dunia dikejutkan dengan penemuan virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China. Virus ini bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit yang disebabkan infeksi virus ini disebut dengan Virus Corona atau Covid-19. Terdapat dugaan bahwa Covid-19 pertama kali menyebar dari hewan ke manusia.
ADVERTISEMENT
Virus Corona pertama kali masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 di Depok, Jawa Barat. Dua orang terindikasi terkena Covid-19 akibat kontak langsung dengan penderita Covid-19 asal Jepang.
Virus ini memiliki gejala umum yang diderita pasien Covid-19, diantaranya sakit tenggorokkan, demam, batuk kering, dan sesak napas. Adapun gejala lain yang juga bisa muncul pada pasien Covid-19 yaitu, diare, sakit kepala, hilangnya kemampuan mengecap rasa, hilangkan kemampuan mencium bau, dan ruam di kulit. Gejala ini biasanya muncul dalam waktu dua hari sampai dua minggu setelah terpapar Covid-19.
Seseorang mungkin tertular Covid-19 melalui kontak secara langsung dengan si penderita Covid-19 dengan jarak dekat atau terkena percikan ludah (droplet) yang keluar dari penderita Covid-19 saat batuk atau bersin dan memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita Covid-19.
ADVERTISEMENT
Covid-19 dapat dicegah dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dari orang lain, menghindari kontak langsung dengan penderita Covid-19, mengurangi aktivitas di luar rumah, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan, makan makanan bergizi, rajin berolahraga, minum vitamin atau suplemen daya tahan tubuh, tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan (dr. Pittara., 2022).
Covid-19 mematikan seluruh aktivitas manusia di dunia. Virus yang penyebarannya sangat cepat yang tegas untuk menerapkan sistem lockdown (penutupan akses mobilitas masyarakat), physical distancing (jaga jarak), karantina wilayah, atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia tergantung pemerintah setempat.

Tantangan kehidupan masyarakat saat pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada struktur lapisan kegiatan semua negara. Saat pandemi, kegiatan di luar rumah atau kumpul bersama dibatasi oleh pemerintah guna mengurangi angka penyebaran Covid-19. Termasuk bekerja di rumah (work from home), belajar di rumah (pembelajaran secara daring), dan beribadah di rumah.
Ilustrasi bekerja di rumah (Work From Home). Sumber foto: pixabay.com
Ekonomi, pariwisata, transportasi, pendidikan merupakan sektor penting di setiap negaranya. Pasalnya, jika kegiatan tersebut tidak berjalan dengan baik, akan di pastikan hidup masyarakat akan cenderung stagnan.
ADVERTISEMENT
Pandemi membuat sektor ekonomi usaha rakyat menurun, terlebih UMKM. Semua kegiatan di rumahkan. Hal ini membuat usahawan dan pembeli beralih kepada kegiatan ekonomi secara online.
Pandemi juga menjadikan angka pengangguran meningkat dan banyak sekali pekerja yang dirumahkan atau di PHK. Ditambah harga kebutuhan sehari-hari juga ikut melonjak naik.
Pariwisata dan transportasi juga tidak terlepas terkena dampak pandemi Covid-19. Pariwisata yang dinonaktifkan sementara dan pengurangan penggunaan transportasi (pribadi maupun umum), sangat berkaitan erat dengan perputaran ekonomi dan pengangguran. Namun kabar baiknya, polusi di Indonesia menjadi lebih baik dan bersih saat pandemi Covid-19 akibat pengurangan mobilitas penduduk.
Satu-satunya pembelajaran yang paling memungkinkan adalah pembelajaran secara daring atau jarak jauh (PJJ). PJJ dinilai cukup efektif daripada pemerintah harus meliburkan siswa.
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sumber foto: pixabay.com
Tentu saja PJJ menghadirkan banyak tantangan dan hambatan bagi guru dan siswa. Kendala jaringan pada saat pembelajaran, fasilitas elektronik yang terbatas, biaya kuota data yang cukup mahal, dibutuhkan kepiawaian guru dan siswa untuk menggunakan aplikasi tambahan guna mendukung kegiatan belajar mengajar, bahan ajar dan pemahaman yang kurang optimal. Hal-hal inilah yang membentuk pendidikan selama pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT

Kehidupan pasca pandemi Covid-19

Sumber foto: pixabay.com
Pada 21 Juni 2023, Presiden Joko Widodo mencabut status pandemi Indonesia dan mengembalikan kehidupan menjadi normal seperti sebelumnya.
Dua tahun telah berlalu dari masa pandemi Covid-19. Indonesia mengkonfirmasi bahwa terdapat 6.814.111 kasus Virus Corona dengan 161.920 kematian, dan sembuh sebanyak 6.647.046 mulai 3 Januari 2020 sampai 22 November 2023 (Worldometer, 2023). Hingga 17 Oktober 2023, total vaksinasi telah dilakukan sebanyak 448.192.472 vaksinasi (World Health Organization, 2020).
Pembatasan yang diberlakukan pemerintah mulai dilonggarkan. Aktivitas mobilitas masyarakat berangsur normal. Penjualan kembali normal, karyawan kembali bekerja di kantor mereka, sekolah mulai membuka kelas tatap muka, transportasi dimulai kembali, dan pariwisata mulai kembali dibuka. Semuanya dilakukan secara bertahap dan akhirnya keadaan kembali normal (back to normal).
ADVERTISEMENT
Tetapi ada beberapa kebiasaan masyarakat yang dilakukan selama pandemi dan terus berlanjut hingga saat ini (back to normal). Sebagian besar masyarakat merasa lebih nyaman menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah. Beberapa kantor masih terus memberlakukan sistem work from home. Sampai saat ini, aplikasi yang digunakan saat PJJ masih sesekali digunakan di sekolah.
Untuk memudahkan transaksi selama pandemi, banyak alat pembayaran digital yang diluncurkan secara beragam dan terus digunakan sampai saat ini.
Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat penyesuaian dan perubahan dalam ekonomi Indonesia. Masyarakat sudah terlalu nyaman berbelanja secara online, meskipun pedagang telah kembali ke kebiasaan normal mereka. Akibatnya, pedagang-pedagang kehilangan sebagian besar pelanggan mereka dan mengalami kerugian.
Ilustrasi seseorang yang ingin melakukan belanja online. Sumber foto: pixabay.com
Untuk mencegah penurunan penjualan terus-menerus, banyak pedagang yang banting stir beralih ke platform media online.
ADVERTISEMENT
Salah satu perubahan ekonomi yang paling dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah meningkatnya harga bahan pokok dan barang penunjang kehidupan lainnya. Pemerintah belum memberikan solusi yang signifikan untuk mengurangi harga-harga tersebut.
Masyarakat yang terkena PHK saat pandemi, semakin kesulitan menemukan pekerjaan baru masa new normal ini.
Pada laman databoks.katadata, utang Indonesia sebesar Rp4,817,54 triliun pada Januari 2020 dan meningkat menjadi Rp6.419,51 triliun pada Mei 2021. Data tersebut menunjukkan peningkatan utang Indonesia sekitar 33,25 persen (Kusnandar, V. B., 2021).
Melihat masih banyaknya PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah Indonesia, rasanya Indonesia agak sulit menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Kesimpulan

Indonesia dan dunia telah berhasil keluar dari masa-masa sulit pandemi Covid-19. Untuk menekan jumlah kasus Covid-19, mau tidak mau pemerintah harus membuat kebijakan yang tepat untuk dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 menghasilkan banyak pelajaran dan hikmah bagi manusia di seluruh dunia. Banyak orang kehilangan anggota keluarga mereka karena pandemi. Pembatasan yang diberlakukan membuat masyarakat kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari dan mengharuskan mereka beradaptasi dengan kebiasaan baru. Selain itu, pandemi juga berdampak pada kehidupan masyarakat serta ekonomi di Indonesia.
Daftar Bacaan
dr. Pittara. (2022). Virus Corona. Alodokter. https://www.alodokter.com/virus-corona
Worldometer. (2023). Indonesia COVID - Coronavirus Statistics. Worldometer. https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/
World Health Organization. (2020). Indonesia: WHO Coronavirus Disease (COVID-19). World Health Organization. https://covid19.who.int/region/searo/country/id
Kusnandar, V. B. (2021). Utang Pemerintah Meningkat 33% selama Pandemi Covid-19. Databoks.Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/27/utang-pemerintah-meningkat-33-selama-pandemi-covid-19