5 Hewan yang Mampu Mengubah Warna Menjadi Putih saat Musim Dingin

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
29 September 2020 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seekor Musang. Foto: Screen Youtube Dale White
zoom-in-whitePerbesar
Seekor Musang. Foto: Screen Youtube Dale White
ADVERTISEMENT
Saat suhu turun pada musim dingin dan salju yang muncul tanpa henti, beberapa spesies hewan yang hidup di belahan bumi utara memiliki adaptasi unik, yaitu dengan merubah warna bulunya.
ADVERTISEMENT
Kamuflase dianggap alasan yang paling masuk akal mengapa hewan-hewan tertentu merubah warnanya sesuai dengan musim, meskipun begitu ilmuwan percaya peralihan musim memberikan keuntungan lain. Melansir dari Britannica, berikut lima hewan yang mampu merubah warna menjadi putih saat musim dingin.

Lemming Berkerah

Lemming berkerah yang termasuk dalam genus Dicrostonyx, memiliki kemampuan mimikri dari coklat atau abu-abu pada musim hangat menjadi putih saat salju datang. Spesies ini termasuk dalam genus berbeda dengan lemming yang memiliki bulu coklat sepanjang tahun. (Baca juga: Mitos Lemming, Mampu Meledakkan Diri dan Bunuh Diri Massal, Benarkah?)
Tingkah laku yang masih dipertanyakan adalah bagaimana lemming berkerah menghabiskan sebagian besar waktu untuk menggali sarang, bahkan ketika itu tak perlu dilakukan. Selain itu, makhluk ini sengaja menumbuhkan cakar musim dingin khusus untuk menggali dan mencapai batang pohon willow. Kulitnya pernah digunakan oleh orang Eskimo sebagai hiasan pakaian.
ADVERTISEMENT

Rubah Arktik

Vulpes lagopus atau rubah Arktik memiliki bulu abu-abu kecoklatan saat musim panas dan putih pucat saat musim salju. Anehnya, populasi yang mendiami pantai Alaska dan Kanada cenderung tetap berwarna abu-abu selama musim dingin. Bulu cantiknya membuat hewan sering diburu untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakaian.
Predator saingannya justru sepupunya sendiri, yaitu rubah merah. Perubahan iklim telah memugkinkan rubah merah untuk bergerak lebih jauh ke dalam habitat rubah Arktik. Hal ini membuat kedua saudara tersebut saling bersaing untuk mendapatkan makanan.

Burung Ptarmigans

Ketiga spesies ptarmigan, mampu menyulap bulu coklatnya menjadi bulu putih yang cantik. Hewan ini menghabiskan musim semi dan musim gugur dalam keadaan belang-belang. Terdapat perbedaan perubahan bulu pada ketiga spesies.
ADVERTISEMENT
Ptarmigan ekor putih (Lagopus leucura) berubah seluruhnya menjadi putih, sedangkan ptarmigan willow (L. lagopus) dan ptarmigan batuan (L. muta) mempertahankan sebagian bulu hitam di ekornya.
Makhluk ini memiliki kecerdasan tambahan, dimana ptarmigan menyulap kakinya dengan menumbuhkan semacam alas sebagai penutup kaki yang mampu membantu berjalan di atas lapisan salju.

Peary Karibu

Peary karibu adalah subspesies karibu asli dari dataran Arktik tinggi di Kanada dan Greenland. Rangifer tarandus pearyi menyulap mantel bulunya menjadi putih selama musim salju. Faktanya, peary karibu merupakan satu-satunya subspesies karibu yang mengalami perubahan semacam ini. Subspesies lain tetap mempertahankan warna coklat atau abu-abu sepanjang tahun, meskipun warnanya mungkin sedikit lebih cerah dengan pertumbuhan bulu musim dingin.
ADVERTISEMENT

Musang

Tiga spesies musang teridentifikasi memiliki adaptasi merubah bulunya menjadi putih saat musim dingin. Ketiganya adalah musang terkecil (Mustela nivalis), musang ekor panjang (M. frenata), dan musang ekor pendek, atau cerpelai (M. erminea).
Spesies terakhir, cerpelai merubah warna bulunya, kecuali ujung ekor yang tetap dibiarkan hitam (Baca juga: Cerpelai yang Miliki Rupa Menggemaskan Ternyata Pemangsa Berbahaya). Bulu bermotif makhluk tersebut pernah digunakan sebagai bahan untuk jubah para bangsawan dan pendeta.
Musang dari spesies yang sama dan hidup di iklim lebih selatan biasanya tidak berubah warna, meskipun kerabatnya di utara merubah bulunya. Pada zona menengah atau transisi, sebagian menghasilkan bulu putih dan coklat yang tidak merata. Menariknya, musang yang mampu dengan perubahan ini ternyata tidak hanya bergantung pada lokasi dan suhu dimana hewan tersebut tinggal.
ADVERTISEMENT