Konten dari Pengguna

Indra Aneh Serangga: Mendengar dengan Perut hingga Mencicipi Melalui Kaki

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
1 Desember 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seekor kupu-kupu. Foto: donvikro from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Seekor kupu-kupu. Foto: donvikro from Pixabay
ADVERTISEMENT
Kupu-kupu terbang di atas hamparan bunga dengan menunjukkan sayapnya warna-warni membuat pemandangan terlihat indah dan segar. Uniknya, kaki kupu-kupu memiliki reseptor rasa yang bisa membuat tidak nyaman di mana hewan mendarat. Hal itu membuat para ilmuwan bertanya-tanya di bagian tubuh serangga mana lagi yang mungkin memiliki organ sensorik.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari National Geographic, kupu-kupu mencicipi rasa dengan menggunakan kaki. Hal itu justru bukanlah hal yang menjijikkan. Nyatanya, ini cara yang bagus untuk menemukan tempat makan terbaik. Selain itu, kupu-kupu dewasa dapat memastikan apakah tanaman tempatnya berdiri aman dimakan oleh para bayinya. Kemampuan itu dijelaskan oleh Katy Prudic, ahli entomologi di University of Arizona.
Jangkrik dan belalang memiliki reseptor rasa di ovipositornya, yaitu organ penyimpan telur. Kedua hewan dapat mendeteksi apakah kotoran yang digunakan sebagai pembibitan baik untuk keturunannya. Selain itu, tawon parasitoid dapat melakukan uji rasa yang serupa melalui antenanya. Tawon menggunakan gendang antena pada permukaan telur tempatnya bertelur.
Beberapa ngengat memiliki sejenis telinga yang disebut tympanum di perutnya. Indra itu digunakan untuk mendeteksi kelelawar pemburu, kata Adrian Carper, ahli entomologi di Museum of Natural History di University of Colorado.
Seekor ngengat. Foto: sandid from Pixabay
Tiga famili ngengat diketahui memiliki “telinga” di perutnya, yaitu ngengat looper, ngengat moncong, dan ngengat owlet. Sehingga, hewan-hewan itu sangat sensitif terhadap suara ultrasonik.
ADVERTISEMENT
Sedangkan satu spesies, ngengat lilin yang lebih besar, dapat mendengar pada 300 kHz, frekuensi yang lebih tinggi daripada hewan lainnya. Beberapa spesies ini akan berhenti terbang saat mendengar suara ultrasonik.
Serangga lain tetap memiliki kemampuan mencium aroma untuk menemukan pasangan, makanan, dan teman tanpa memiliki hidung. Faktanya, serangga jenis itu menangkap aroma dengan antena, kaki, bahkan memiliki reseptor penciuman di alat kelamin. Contoh lain yang tak kalah aneh, kupu-kupu swallowtail kuning dapat melihat dengan alat kelaminnya.
Kentaro Arikawa dari Graduate University for Advanced Studies di Jepang menemukan sel fotoreseptor di genitalia kupu-kupu swallowtail pada tahun 1980. Dalam sebuah makalah tahun 2001, Arikawa menjelaskan bahwa kemampuan melihat cahaya pada alat kelamin justru penting untuk reproduksi serangga yang memiliki sayap indah itu.
ADVERTISEMENT
Arikawa menemukan bahwa ketika fotoreseptor ditutup-tutupi, keberhasilan kawin menurun secara signifikan, dari 66 persen menjadi sekitar 28 persen. Ketika penelitian mencoba menutup alat kelamin sebagai indra penglihat sebelum bertelur, kupu-kupu kesulitan mendeteksi permukaan daun sebagai tempat menyimpan telur.
Kupu-kupu swallowtail. Foto: GLady from Pixabay