Penelitian Masa Depan: Kemungkinan Jamur Berkerabat Dekat dengan Manusia

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
4 Desember 2020 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jamur toadstool. Foto: stux from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Jamur toadstool. Foto: stux from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jamur termasuk dalam satu kerajaannya sendiri, seperti hewan, tumbuhan, monera (bakteri), dan protista (alga). Jamur adalah organisme eukariotik yang menyerap nutrisi dari bahan organik lain.
ADVERTISEMENT
Organisme yang mati di alam akan mulai rusak dan membusuk, di situlah jamur berperan. Ketika pohon tumbang atau hewan mati, jamur biasanya menjadi yang pertama di tempat kejadian untuk memulai proses alami pembusukan.
Begitu melihat jamur, kebanyakan orang akan langsung melihatnya sebagai organisme vegetatif, yang berkerabat dekat dengan tumbuhan. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian baru-baru ini yang kemudian dilaporkan pada situs Science Abc, jamur sebenarnya lebih dekat hubungannya dengan hewan, bahkan ada kemungkinan berkerabat dengan manusia.
Para ahli selama ribuan tahun telah mengklasifikasikan kehidupan di bumi menjadi dua, yaitu tumbuhan dan hewan. Tetapi Aristoteles ketika itu membagi hewan menjadi hewan dengan dan tanpa darah, serta hewan menurut habitatnya, yaitu hewan darat, laut, dan udara.
ADVERTISEMENT
Sistem dasar itu tetap ada sampai tahun 1600-an. Pada abad ke-18, Carol Linnaeus membagi menjadi genera dan spesies yang berbeda. Baru pada pertengahan abad ke-19, organisme bersel tunggal akhirnya memiliki kerajaan tersendiri, yang disebut protista.
Singkat cerita, jamur masih menjadi bagian unik dari kerajaan hewan hingga tahun 1969. Meskipun tetap saja banyak orang mengklasifikasikan jamur sebagai tumbuhan karena penampilannya cukup jelas seperti flora.
Jamur yang menempel pada lumut. Foto: jag2020 from Pixabay
Pertanyaan lain adalah apakah jamur adalah sayuran? Jawabannya adalah tidak. Perbedaan utama antara tumbuhan (sayuran) dan jamur adalah cara memperoleh makanan. Tumbuhan memiliki klorofil dan membuat makanan melalui fotosintesis. Sedangkan jamur muncul pada organisme yang membusuk di alam. Selain itu, perbedaan strukturnya terlihat, di mana jamur minim memiliki daun, akar, dan biji.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kategorinya, jamur telah terbukti membantu menjaga kesehatan dan vitalitas manusia secara keseluruhan. Ada berbagai macam jamur yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Konon katanya di suatu peradaban kuno, jamur sangat dihargai dan tidak sembarangan orang dapat memakannya. Jamur hanya dihidangkan untuk keluarga kerajaan.
Studi genetik menunjukkan bahwa mungkin ada nenek moyang yang sama dari mana hewan dan jamur berevolusi. Pada tahun 1993, peneliti Baldouf dan Palmer menerbitkan sebuah makalah “Hewan dan jamur adalah kerabat terdekat satu sama lain“. Tim studi membandingkan 25 protein dan urutan DNA-nya antara bakteri, tumbuhan, hewan, dan jamur.
Hasil penelitian menemukan hewan dan jamur memiliki kesamaan dalam protein tertentu yang tidak dimiliki tumbuhan dan bakteri. Seperti kutipan pada laporan Baldouf dan Palmer “hewan dan jamur adalah kelompok saudara, sedangkan tumbuhan merupakan garis keturunan evolusioner yang berbeda.”
ADVERTISEMENT
Sebuah makalah tahun 2005 menggambarkan bagaimana hewan dan jamur adalah kerabat protista melalui analisis protein. Para peneliti masih mencari tahu hubungan kompleks antara hewan dan jamur, tetapi ada cukup bukti yang kuat untuk menunjukkan manusia dan jamur justru lebih banyak memiliki kesamaan. Hal ini sebagai bekal bagi peneliti selanjutnya, mengingat hewan dan jamur telah dipisahkan secara taksonomi.
Jamur yang menempel pada lumut. Foto: Mitrey from Pixabay