Tanaman Memiliki Fungsi Indra Serupa dengan Manusia

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2020 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tumbuhan. Foto: lefteye81 from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tumbuhan. Foto: lefteye81 from Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang profesor dari Divisi Ilmu Tumbuhan di University of Missouri bernama Schulz, mengatakan pada BBC Earth, bahwa tumbuhan dapat memperebutkan wilayah, mencari makanan, menghindari predator, dan menjebak mangsa. Tumbuhan juga menunjukkan perilaku selayak manusia dan hewan.
ADVERTISEMENT
Oliver Hamant, seorang ilmuwan tumbuhan di University of Lyon, menyatakan pendapat yang serupa dengan Schultz. Hamant bahkan mempertegas perekaman melalui kamera selang waktu dapat membantu mengungkap dunia asing dari perilaku tumbuhan yang belum banyak diketahui.
Tumbuhan bergerak dengan tujuan, di mana memiliki kesadaran terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Sebagai bentuk respons, tanaman juga membutuhkan perangkat penginderaan canggih yang disesuaikan dengan berbagai kondisi, Schultz menjelaskan.
Sebuah buku berjudul The Secret Life of Plants yang diterbitkan tahun 1973, menggemakan gagasan bahwa tumbuhan merespons secara positif terhadap suara musik klasik. Tetapi, studi tentang persepsi tumbuhan telah berkembang pesat sejak tahun 1970-an.
Penelitian tentang indra tumbuhan juga terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Banyak percobaan yang tidak hanya mencari tahu tumbuhan memiliki perasaan, tetapi serangkaian proses yang terdiri dari mengapa dan bagaimana tumbuhan mampu merasakan sekelilingnya.
ADVERTISEMENT
Heidi Appel dan Rex Cocroft, berkesperimen melalui rekaman suara mengunyah yang dihasilkan oleh ulat. Tak terduga, tanaman mengeluarkan pertahanan kimiawi pada daunnya, di mana bertujuan untuk menangkal penyerang. Cocroft menyimpulkan, tanaman menanggapi ‘suara’ yang relevan secara ekologis, sehingga fenomena ini masuk akal.
Ilustrasi Tumbuhan. Foto: jplenio from Pixabay
Relevansi ekologis ternyata kunci mengapa tumbuhan memiliki respons tertentu. Consuelo De Moraes dari Swiss Federal Institute of Technology, telah menunjukkan bahwa beberapa tanaman dapat mencium aroma yang dikeluarkan oleh tanaman tetangga sebagai bentuk tanggapan. Pada tahun 2006, dia mendemonstrasikan bagaimana tumbuhan parasit merambat mengendus inang potensial.
Secara konseptual, tidak banyak yang membedakan indra tumbuhan dengan manusia. Tumbuhan dapat mencium atau mendengar sesuatu dan kemudian bertindak untuk meresponnya. Misalnya, para peneliti telah mempelajari fotoreseptor dengan baik, yang digunakan tumbuhan untuk ‘melihat’. Tetapi tentu saja, topik tersebut masih membutuhkan penyelidikan lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Appel dan Cocroft berharap dapat melacak bagian tumbuhan yang merespons suara. Protein mechanoreceptor yang ditemukan di semua sel tumbuhan mungkin jawabannya. Protein tersebut dapat menghasilkan gelombang suara. Mereka menguji untuk melihat apakah tanaman dengan mechanoreceptors yang rusak masih dapat merespons suara serangga. Hasilnya, tanaman tidak membutuhkan indra seperti telinga untuk mendengar suara.
Kemampuan lain yang menjadi objek penelitian adalah mengenai proprioception atau 'indra keenam' pada tumbuhan. Sebuah penelitian tahun 2015 menunjukkan peran aktin, komponen kunci dalam jaringan otot, berkontribusi bagaimana tumbuhan memiliki indra tambahan yang digunakan sebagai respons terhadap lingkungan sekitar.
Ilmuwan menyimpulkan bahwa tanaman sangat mudah beradaptasi. Tanaman mungkin tidak memiliki sistem saraf, otak, dan fitur lain yang diasosiasikan sebagai alat indra. Tetapi, tumbuhan memiliki komponen yang unggul di bidang lain. Misalnya, terdapat jenis tumbuhan seperti bunga arabidopsis yang memiliki 11 jenis fotoreseptor.
ADVERTISEMENT
Para peneliti mengakhiri, ternyata kesamaan tumbuhan dan manusia dalam menggunakan indra mungkin lebih dari apa yang dikira sebelumnya. Kesamaan seharusnya mengingatkan manusia pada kompleksitas tanaman dan faktor umum yang menghubungkan semua kehidupan di bumi. Dengan begitu, manusia bisa mulai lebih menghargai sesama makhluk hidup.
Ilustrasi Tumbuhan. Foto: Valiphotos from Pixabay