Konten dari Pengguna

Tumbuhan Laut Membantu Hewan Menghadapi Perubahan Lingkungan

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
26 November 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terumbu karang. Foto: Olga Tsai on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Terumbu karang. Foto: Olga Tsai on Unsplash
ADVERTISEMENT
Sebagian besar panas dari perubahan iklim telah masuk ke lautan. Fenomena itu mengakibatkan laut mengalami gelombang panas yang tinggi. Terlebih lagi, pemanasan global menyebabkan penurunan tingkat oksigen di perairan. Lautan yang panas dengan sedikit oksigen merupakan kondisi memprihatinkan bagi keberlangsungan organisme yang hidup di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Marco Fusi dari Edinburgh Napier University, bersama rekannya, menginvestigasi bagaimana tumbuhan dan organisme laut yang hidup di sepanjang pantai, seperti alga, lamun bakau, dan karang, dapat menambahkan oksigen ke air. Laporan yang diterbitkan pada jurnal Science Advances itu menemukan oksigen ekstra yang dihasilkan oleh tanaman laut melindungi hewan dari tekanan panas dan akan membuatnya lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Ilmuwan sudah sering mempelajari pengaruh suhu terhadap respon fisiologis hewan laut. Namun menurut Fusi, hingga saat ini peran oksigen yang dihasilkan oleh organisme seperti tumbuhan, alga, dan karang masih terabaikan. Oleh karena itu, tim peneliti mengumpulkan 249 hewan dari enam spesies yang termasuk dalam empat kelompok berkerabat jauh.
Dua spesies yang ditemukan di dekat lokasi penelitian di Laut Merah, termasuk kepiting batu berduri dan ikan sisi perak. Selain itu, Fusi mengumpulkan teripang hitam dan ikan dascyllus warna-warni. Tim riset juga mengambil sampel horsemussel dan ophiocoma, yang berkerabat dekat dengan bintang laut.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan laut. Foto: Tomoe Steineck on Unsplash
Fusi kemudian membawa sampel hewan kembali ke laboratorium, di mana para anggota tim mengukur toleransi terhadap peningkatan suhu air pada tingkat oksigen normal dan tinggi. Melalui cara demikian, Fusi dan rekannya bisa memperkirakan kondisi yang dialami oleh hewan-hewan tersebut di lingkungan aslinya.
Laporan yang juga ditulis pada laman the Conversation, menemukan bahwa tingkat oksigen yang tinggi memungkinkan hewan mengatasi suhu yang lebih tinggi pula. Itu dikarenakan oksigen adalah bahan bakar yang membantu menghasilkan lebih banyak energi. Oleh karena itu, sangatlah masuk akal bagaimana hewan laut hidup dekat dengan tumbuhan laut untuk menjamin pasokan oksigen yang diterima.
Penelitian Fusi juga melihat tanaman mana yang dapat menambahkan oksigen ke air beserta waktunya. Para peneliti memantau suhu dan tingkat oksigen air laut di antara pohon bakau, lamun, dan terumbu karang, setiap lima menit dalam setahun penuh. Hasilnya, tingkat oksigen di dalam air meningkat secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan laut seperti bakau, terumbu karang dan padang lamun semuanya penting untuk keanekaragaman hayati lautan. Makhluk berjasa itu berperan sebagai mata rantai yang dapat membantu menstabilkan bahkan menaikkan populasi hewan laut yang terancam. Ancaman yang dimaksud meliputi pemanasan global, penangkapan ikan, serta pengembangan kota pesisir.
Penelitian memberi pesan lebih banyak oksigen dapat membuat spesies laut lebih tahan terhadap tekanan suhu air laut. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan wilayah pesisir harus mempertimbangkan keberlangsungan ekologis. Misalnya di Skotlandia, kelp merupakan sumber oksigen penting yang dapat membantu hewan menghadapi dinamika lingkungan. Hal ini tentu saja membutuhkan perhatian ilmiah dan perlindungan dari pemerintah dan para konservasionis.
Tumbuhan laut. Foto: NOAA on Unsplash