news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Tips agar Foto Still Life Kamu Instagramable

30 Mei 2017 7:35 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi fotografi still life (Foto: Pixabay)
Apa kamu pernah memotret makanan saat bersantap di restoran nge-hits? Atau memotret barang kesukaan kamu? Nah, hasil potretan kamu itu sesungguhnya masuk kategori fototgrafi still life --seni membuat benda mati menjadi “hidup” dan memiliki cerita.
ADVERTISEMENT
Tapi, kadang foto bidikan kamu tak sesuai ekspektasi bahkan gagal total. Ini bisa membuat kamu kesal karena foto jadi tak cukup Instagramable alias tak oke dimuat di Instagram.
Untuk menghindari hal itu, Irma Alaydrus, pegiat fotografi still life, membagikan beberapa tips agar foto still life kita ciamik. Berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk meningkatkan kualitas foto.
1. Perhatikan alas dan background foto
Alas foto merupakan tempat objek berpijak dan terletak di bawah objek, sedangkan background adalah latar belakang foto. Hal ini penting untuk memberikan tekstur kasar atau halus pada hasil foto. Kombinasi “tekstur” kasar dan halus harus seimbang agar tercipta foto yang sedap dipandang mata.
ADVERTISEMENT
Contoh alas foto ialah nampan berkarat atau alas makanan yang terbuat dari serat kelapa, sedangkan background foto berupa tembok yang kotor atau terkelupas.
2. Memilih properti yang cocok sebagai aksesoris
Properti yang digunakan saat workshop fotografi (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
Pemilihan properti yang cocok akan turut memberi warna pada tekstur foto. Jika alas serta background foto sudah mengeluarkan tekstur kasar, sebaiknya aksesoris yang digunakan bertekstur halus.
“Kalau (tekstur) halus bisa dapat dari serbet, bunga, dan pita sebagai pelengkap yang lembut-lembut,” ucap Irma.
Untuk foto makanan, kamu dapat menggunakan wadah kecil sebagai penadah objek utama, dan menambahkan wadah besar sebagai properti agar lebih menarik.
3. Memilih sudut pengambilan gambar (angle) yang sesuai
Menurut Irma, angle yang baik saat mengambil foto yaitu 45 derajat dari makanan. Penentuan angle tersebut agar dimensi makanan terlihat dan tidak terlihat datar.
ADVERTISEMENT
4. Melihat asal datangnya pencahayaan
Bagi kamu yang ingin menggeluti fotografi still life, kamu harus memahami pencahayaan karena itu salah satu dasar dalam fotografi. Pencahayaan terbagi menjadi pencahayaan alami dan artifisial (buatan).
Pencahayaan alami memanfaatkan cahaya matahari, sedangkan pencahayaan artifisial menggunakan lampu studio. Jika tidak memiliki lampu studio, fotografer pemula dapat memakai lampu belajar.
Agar pencahayaan maksimal, kamu dapat menggunakan reflektor. Salah satu fungsi utama reflektor adalah memantulkan cahaya ke arah yang kita inginkan. Reflektor terbagi atas lima jenis yaitu reflektor perak, putih, emas, hitam, dan transparan.
Bagi kamu yang tidak memiliki reflektor, Irma memberikan tips pengganti sebagai alternatif..
“Untuk reflektor putih bisa pakai styrofoam putih atau nampan putih. Sedangkan reflektor hitam bisa menggunakan styrofoam hitam,” katanya.
ADVERTISEMENT
5. Mengedit foto usai memotret
Agar foto makin memukau, kamu dapat mengedit fotomu. Menurut Irma, sejumlah aplikasi editing dapat digunakan, yaitu Adobe Lightroom, Adobe Photoshop. Sementara ponsel dapat menggunakan Adobe Lightroom dan Snapseed.
6. Latihan sesering mungkin
Kemampuan foto kamu tidak akan meningkat jika hanya membaca artikel ini tanpa mempraktikannya. Jadi, sering-seringlah berlatih agar hasil fotomu semakin mantap.
Irma menyarankan fotografer pemula untuk mengikuti komunitas agar dapat belajar dari yang lain. Lebih baik lagi, jika ada waktu, para pemula dapat ikut workshop fotografi.
“Dengan latihan, mata kita makin terbiasa dengan pencahayaan dan komposisi,” tutup Irma.
ADVERTISEMENT