Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bashar al-Assad: Tidak Ada Pilihan Lain, Harus Menang
6 April 2017 18:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain memenangkan perang sipil. Menurut Assad, upaya perdamaian dengan kubu oposisi sejauh ini tidak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan Assad dalam wawancara yang dirilis koran Kroasia, Vecernji List, seperti dikutip Reuters pada Kamis (6/4). Diduga wawancara dilakukan sebelum militer Suriah menyerang kota Khan Sheikhoun dengan senjata kimia dan menewaskan lebih dari 80 orang. Itulah sebabnya tidak ada pertanyaan soal serangan tersebut.
Dalam wawancara itu, Assad menegaskan bahwa dia akan menghancurkan pemberontakan. Dia juga menyatakan menolak sistem pemerintahan federal yang diperjuangkan oleh kelompok Kurdi di utara Suriah.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami memiliki harapan yang semakin meningkat, dan harapan ini dibangun dari keyakinan, karena tanpa keyakinan tidak akan ada harapan. Kami tidak punya pilihan lain selain harus menang," kata Assad.
ADVERTISEMENT
"Jika kami tidak menang perang, Suriah akan dihapuskan dari peta. Kami tidak punya pilihan dalam menghadapi perang ini, dan karena itu kami yakin, gigih dan bertekad bulat," lanjut dia lagi.
Perang sipil di Suriah telah berlangsung sejak tahun 2011, diawali dari seruan lengsernya Assad, dan menewaskan lebih dari 400 ribu orang. Assad dibantu oleh kekuatan udara Suriah menggempur warga sipil dengan dalih menghancurkan pemberontak.
Serangan paling mematikan terbaru yang dilancarkan Assad adalah tembakan senjata kimia ke Khan Sheikhoun Selasa lalu. Anak-anak meregang nyawa, menggelepar di lantai kehabisan nafas, puluhan di antara mereka tewas.
Dibekingi Rusia, Suriah selalu lolos dari kecaman Dewan Keamanan PBB yang diwujudkan melalui resolusi. Assad menuding kelompok pemberontak adalah orang-orang yang memiliki "pemahaman jihad yang keliru", sehingga tidak mungkin mencapai kesepakatan damai dalam perundingan di Astana beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Buktinya selama negosiasi Astana mereka menyerang kota Damaskus dan Hama serta beberapa bagian Suriah, mengulangi kembali siklus terorisme dan pembunuhan warga tidak berdosa," ujar Assad.
Bagi Assad, semua kelompok yang memerangi pemerintahnya adalah teroris. Beberapa kelompok pejuang oposisi Suriah dibekingi oleh Barat dan negara-negara Timur Tengah..
Amerika Serikat, Prancis dan Inggris saat ini tengah mendesak DK PBB untuk mengeluarkan resolusi yang mengecam serangan kimia di Khan Sheikhoun. Ini bukan kali pertama Assad menyerang dengan senjata kimia. Tahun 2013 lalu di Ghouta, 1.500 orang tewas dengan cara yang sama.
Prancis menegaskan bahwa Assad harus lengser dan diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
ADVERTISEMENT