Dimusuhi Saudi, Qatar Ternyata Sangat Penting bagi AS

6 Juni 2017 11:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
Qatar boleh jadi dimusuhi oleh Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di Teluk dan Timur Tengah, namun negara kecil ini ternyata sangat penting bagi Amerika Serikat. Tidak heran jika AS akan aktif berusaha mendamaikan kedua negara itu.
ADVERTISEMENT
Banyak alasan mengapa Qatar sangat penting bagi Amerika. Salah satunya adalah karena Qatar merupakan rumah bagi pangkalan udara terbesar AS di Timur Tengah.
Dari pangkalan udara Al Udeid, Qatar, jet-jet tempur AS bertolak untuk menyerang ISIS di Suriah dan Irak. Dalam hal ini Qatar menjadi sangat penting bagi AS karena bagi pemerintahan Donald Trump misi mengalahkan ISIS adalah prioritas.
Pangkalan udara militer Al Udeid (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Pangkalan udara militer Al Udeid (Foto: Wikipedia)
Saudi, Maladewa, Mauritius, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Libya, dan Yaman, memutuskan hubungan diplomatik karena Qatar dinilai pro-Iran dan kelompok teroris seperti Hamas, Taliban, dan Ikhwanul Muslimin. Namun ini ternyata justru menguntungkan AS.
Dengan adanya hubungan antara Qatar dengan jaringan militan, AS jadi bisa berkomunikasi Taliban atau Hamas jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
"Ada manfaat tertentu. Perlu tempat bagi AS untuk bertemu Taliban. Dan Hamas perlu tempat untuk berbincang," kata pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya, kepada Reuters.
Pangkalan udara militer Al Udeid (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Pangkalan udara militer Al Udeid (Foto: Wikipedia)
Namun tidak bisa dipungkiri langkah Saudi mengejutkan pemerintah AS. Pasalnya, tidak ada pemberitahuan apa pun dari Kerajaan Saudi kepada pemerintah Trump sebelum pemutusan hubungan tersebut.
Pejabat AS mengatakan, saat ini mereka tidak tinggal diam dan akan mendamaikan kedua negara yang penting bagi Trump. AS akan mengirimkan perwakilan ke negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk mengupayakan rekonsiliasi.
"Kami tidak ingin melihat perseteruan permanen," kata pejabat senior di pemerintahan Trump.