Aktivitas WNI di Qatar Masih Normal, Belum Terimbas Kisruh Diplomatik

6 Juni 2017 9:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Doha, Qatar (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga Doha, Qatar (Foto: Flickr)
Warga Qatar mulai panik dengan melakukan penimbunan makanan menyusul pemutusan hubungan dengan Arab Saudi dan 7 negara lainnya. Namun dampak pemutusan hubungan ini belum dirasakan oleh warga negara Indonesia di Qatar.
ADVERTISEMENT
Warga Indonesia di Doha, Anggia Eka Putri, mengatakan kondisi di ibu kota Qatar sejauh ini masih aman. Namun dia mengakui adanya kepanikan warga yang memborong bahan makanan pokok untuk menimbun makanan.
"Alhamdulillah masih aman," kata Anggia kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (6/5).
"Kalau heboh sih iya, seperti di beberapa supermarket, banyak yang borong makanan seperti susu, jus, ayam, buah, sayur. Karena beberapa produk di Qatar disuplai dari Saudi dan UEA (Uni Emirat Arab)," lanjut Anggia lagi.
Keramaian warga terlihat di supermarket besar, salah satunya Carrefour. Antrean di kasir mengular, troli-troli warga penuh dengan makanan. Dalam berbagai foto-foto yang diunggah di Twitter, rak-rak supermarket terlihat kosong melompong, habis diborong warga.
ADVERTISEMENT
Pemutusan hubungan diplomatik oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menyebabkan penutupan perbatasan darat, laut, dan udara menuju Qatar. Padahal Qatar sangat bergantung pada impor makanan, salah satunya yang terbesar dari Saudi dan UEA.
Dikutip dari Al-Jazeera, saat ini truk-truk makanan parkir di perbatasan Saudi karena tidak bisa masuk ke Qatar.
Anggia mengatakan, warga mulai beralih dari produk UEA ke produk dari negara lain. "Biasa pakai telur dari UEA, sekarang beralih ke Turki," kata Anggia.
Namun Anggia melanjutkan, dampak paling merugikan bagi WNI adalah ditutupnya jalur penerbangan dari Qatar ke Arab Saudi untuk umrah.
ADVERTISEMENT
"Beberapa teman yang masih umrah di Saudi khawatir tidak bisa pulang. Teman-teman yang rencana umrah juga di-cancel karena semua jalur ditutup," kata Anggia.
Pihak Kedutaan Besar RI di Doha mengatakan kondisi masih normal, tidak ada perbedaan aktivitas signifikan dibanding hari sebelumnya.
"(KBRI) Menghimbau masyarakat Indonesia di Qatar untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, dan agar tetap memonitor perkembangan berita," ujar pernyataan KBRI yang dibagikan kepada WNI di Qatar.
Arab Saudi, Yaman, Libya, Bahrain, Uni Emirat Arab, Maladewa, Mauritius, dan Mesir menyatakan putus hubungan dengan Qatar karena negara itu dianggap mendukung organisasi teroris, seperti Houthi, Ikhwanul Muslimin, dan ISIS. Selain itu, Emir Qatar disebut mengucapkan sanjungan bagi Iran dalam pidatonya yang dikutip media.
ADVERTISEMENT
Qatar mengatakan media itu diretas, namun negara-negara Teluk tidak percaya.
"Dubes RI di Doha saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Qatar dan Indonesia dalam rangka melindungi kepentingan Indonesia," kata KBRI di Doha lagi.