Patung Putri Duyung di Denmark "Bersimbah Darah"

31 Mei 2017 10:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
Kondisi patung "Putri Duyung" yang menjadi ikon di Denmark mengejutkan warga pada Selasa (31/5). Patung tersebut ditemukan memerah, bersimbah "darah".
ADVERTISEMENT
Setelah diteliti lagi, warna merah darah di patung yang menggambarkan kisah Putri Duyung karangan Hans Christian Andersen itu ternyata adalah cat.
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
Diberitakan Reuters, patung berusia 94 tahun itu dirusak oleh kelompok aktivis pecinta hewan yang memprotes tradisi perburuan paus di Kepulauan Faroe.
"Denmark melindungi paus di Kepulauan Faroe," bunyi tulisan dengan cat merah di pasir dekat patung Putri Duyung.
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
Kepolisian Denmark tengah menyelidiki kasus perusakan patung ini. Tidak lama kemudian, cat pada patung segera dibersihkan.
Berburu paus telah menjadi tradisi tahunan warga di Kepulauan Faroe. Setiap tahunnya, sekitar 800 paus pilot digiring dengan puluhan kapal boat ke pantai.
ADVERTISEMENT
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Little Mermaid di Kopenhagen (Foto: Ida Marie Odgaard/Scanpix Denmark/via REUTERS)
Di bibir pantai, ratusan warga telah menunggu dengan berbagai senjata tajam, seperti pisau, pedang, atau tombak. Mereka langsung menghujamkan senjata ke paus-paus yang terdampar. Seketika, air pantai memerah darah. Darah betulan, bukan cat.
Praktik ini telah berlangsung selama 300 tahun dan dilindungi pemerintah Denmark.