Pelaku Penabrakan London Teriak "Saya Ingin Bunuh Muslim"

19 Juni 2017 14:45 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Finsbury Park London. (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Finsbury Park London. (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saksi mata penabrakan jemaah Masjid Finsbury Park mengatakan pelaku berteriak akan membunuh Muslim. Peristiwa itu menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
ADVERTISEMENT
Seorang saksi bernama Abdulrahman seperti dikutip The Guardian mengatakan pelaku, pria kulit putih berusia 48 tahun, menabrak kerumunan jemaah masjid yang baru selesai salat tarawih, sekitar pukul 00.20, Senin (19/6).
Lalu pelaku memutar balik mobilnya dan menabrak untuk yang kedua kali, melukai warga yang mencoba membantu korban.
"Van dengan kecepatan tinggi berbalik ke arah kami, melindas seorang pria tua yang terkapar di aspal dan menabrak orang-orang di sekitarnya. Sekitar 8-10 orang terluka, beberapa luka serius. Alhamdulillah saya selamat, tapi kawan saya terluka," kata Abdulrahman.
Supir van itu berhasil ditangkap massa. Ketika itu, kata Abdulrahman, , pelaku mencoba kabur sembari berteriak "saya akan membunuh Muslim."
"Dia ingin kabur dan berkata 'Saya ingin membunuh Muslim'. Saya berhasil merubuhkannya dan pria lainnya berhasil menahannya sampai polisi datang sekitar 20 menit kemudian," kata Abdulrahman.
ADVERTISEMENT
Insiden Penabrakan di Finsbury Park, London (Foto: REUTERS/Neil Hall)
zoom-in-whitePerbesar
Insiden Penabrakan di Finsbury Park, London (Foto: REUTERS/Neil Hall)
Saat itu massa hendak menghakimi pelaku, beruntung dicegah oleh imam masjid. Menurut Abdulrahman, pelaku mengatakan "bunuh saya" saat dia dikerubungi massa.
Saat dibawa oleh polisi, pelaku juga tidak terlihat ketakutan.
"Saya katakan kepada dia 'mengapa kau ingin membunuh orang yang tidak berdosa?' saat berjalan ke van polisi dia tertawa. Dia sengaja melakukan ini," ujar Abdulrahman lagi.
Kepolisian London menangani insiden ini sebagai kasus teroris, namun belum diketahui motif tindakan pelaku.
Dewan Muslim Inggris (MCB) sebelumnya telah mengatakan insiden ini adalah manifestasi paling mematikan dari Islamofobia di Inggris dalam beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Dalam beberapa pekan dan bulan terakhir, Muslim telah mengalami banyak insiden Islamofobia, dan ini adalah yang paling penuh kekerasan hingga saat ini. Karena bulan Ramadhan akan usai dan banyak Muslim yang merayakan Ied di masjid-masjid, kami berharap polisi meningkatkan keamanan di luar masjid," ujar pernyataan MCB.