Konten dari Pengguna

Supaya Tidak "Terpeleset" Seperti Admin Whoosh di X, Ini Yang Harus Dilakukan

Sumarno
Praktisi komunikasi dan media sosial.
8 Januari 2025 15:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sumarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat netizen ramai-ramai memperbincangkan pemecatan pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Shin Tae-Yong (STY) kemarin, terselip kejadian tragis. Momen menyedihkan itu dialami admin media sosial akun X (dahulu bernama Twitter) @KeretaCepatId atau "Whoosh".
ADVERTISEMENT
Sang mimin (sebutan admin atau pengelola media sosial) terpaksa dijatuhi hukuman oleh manajemen Whoosh setelah berkomentar tidak senonoh (menggunakan akun @KeretaCepatId) terhadap twit Fabrizio Romano yang menyampaikan bahwa Patrick Kluivert ditunjuk oleh PSSI sebagai pengganti STY. Diduga, admin media sosial Whoosh lupa mengganti ke mode akun pribadi. Twit @KeretaCepatId yang sudah dihapus itu sudah terlanjur viral di media sosial.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meminta maaf atas kejadian itu dan menghapus komentar tidak sopan tersebut serta akan menghukum sang admin sesuai dengan kebijakan perusahaan. Klarifikasi itu dipublikasikan lewat akun @KeretaCepatId.
Klarifikasi @KeretaCepatId itu diserbu puluhan ribu pengguna X. Twit itu sudah dikomentari lebih dari 6300, dibagikan (retweets) 4800 kali, disukai 24 ribu, dan dilihat 2,2 juta kali. Sebagian besar meminta pihak KCIC untuk tidak menghukum admin yang “salah ketik” tersebut. Menurut netizen, kata yang dituliskan si admin mewakili kekesalan pencinta timnas atas digantinya STY oleh Erick Thohir.
Sumber: tangkapan layar akun X @KeretaCepatID
Buntut pemecatan STY sejumlah besar netizen memang menentang keputusan PSSI itu. Mereka menilai pelatih asal Korea Selatan ini sudah on the track dalam melatih pemain Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah prestasi yang sudah ditorehkan pelatih berusia 54 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Kejadian Serupa
Kejadian salah menggunakan akun – yang seharusnya untuk brand/perusahaan/tokoh, tapi dipakai secara tidak disengaja untuk posting hal pribadi – beberapa kali terjadi. Salah satu kesalahan sejenis yang juga menghebohkan adalah ketika akun resmi Presiden Joko Widodo mengomentari akun milik anggota Beby JKT48gm. Kala itu ia mentwit “Wuooohh mantab! Jadi teringat deh2annya di momen Sesbatsu Uza pekan lalu”. Imbas salah twit itu, sang admin dibebastugaskan mengelola akun Jokowi.
Sumber: Tangkapan layar artikel dari Kumparan.com
Berikut beberapa tips bagi para pengelola media sosial, baik brand, perusahaan, institusi, atau tokoh, agar tidak mengalami kesalahan seperti di atas.
Admin sebagai Representatif
Para pemegang akun harus memahami dan berpegangan teguh bahwa dengan memegang akun resmi berarti mewakili brand/perusahaan/tokoh. Sebagai individu yang mewakili, konten yang dibagikan haruslah sesuai dengan kebijakan si pemilik akun asli.
ADVERTISEMENT
Kebijakannya dapat berupa penggunaan bahasa yang baik dan benar, panduan corporate identity manual (CIM), tidak menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), hingga persona yang sudah ditetapkan.
Panduan tersebut harus dijalankan dengan seksama sebab kesalahan yang dilakukan dapat merusak citra si pemilik akun. Reputasi yang sudah dibangun lama bisa runtuh hanya karena "salah ketik" beberapa detik.
Apabila Emosi Jauhkan Telepon Genggam
Pengelola media sosial adalah orang yang sangat aktif bermedia sosial sehingga mengetahui segala topik yang berkembang di dunia maya. Sama seperti manusia lainnya yang memiliki perasaan, mereka akan bereaksi apabila membaca cerita-cerita yang menyenangkan atau menyedihkan sehingga timbul keinginan untuk memberikan likes atau komentar.
Apabila hal ini terjadi, pengelola media sosial perlu menjauhkan dirinya dari telepon genggam atau alat yang digunakan untuk bermedia sosial.
ADVERTISEMENT
Mimin perlu meregulasi emosinya dengan baik. Setelah emosi mereda, ia perlu mengavaluasi keputusannya apakah akan tetap berinteraksi pada konten yang dibaca atau tidak. Apabila tetap ingin bereaksi maka pastikan device yang digunakan sudah berganti ke akun pribadi.
Cek dan Ricek Sebelum Posting
Untuk mengunggah atau memposting sesuatu, admin perlu melakukan cek dan ricek. Setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pastikan akun yang digunakan sudah sesuai peruntukan, apakah dipakai untuk akun yang diwakili atau akun pribadi.
Setelah itu, pastikan konten yang dibagikan sudah sesuai dengan arahan, kebijakan atau aturan perusahaan serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Gunakan Telepon Genggam Khusus
Cara yang paling efektif agar terhindar dari kesalahan seperti admin Whoosh adalah dengan menggunakan telepon genggam khusus yang hanya dipakai untuk keperluan memposting konten brand/perusahaan/tokoh. Penggunaan telepon selain keperluan kantor dilarang keras.
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan atau organisasi menyediakan handphone khusus untuk tim media sosialnya. Hal itu dilakukan untuk alasan keamanan dan menghindari kesalahan "salah ketik" seperti admin Whoosh. Biasanya, telepon yang disediakan memiliki spesifikasi tinggi karena untuk menunjang pembuatan konten video atau desain.