Jaga Inflasi Ramadhan-Lebaran, Masyarakat Jangan Belanja Berlebihan

2 Juni 2017 14:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Konferensi pers BPS tentang Inflasi Mei 2017. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers BPS tentang Inflasi Mei 2017. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Inflasi Mei 2017 tercatat sebesar 0,39 persen secara bulanan (month to month/mtm), atau sebesar 4,33 persen secara tahunan (year on year/yoy). Penyebab utama terjadinya inflasi adalah komponen bahan makanan, terutama bawang putih yang memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, laju inflasi tersebut sedikit lebih tinggi dari proyeksi BI yang sebesar 0,37 persen. Meski demikian, pihaknya bersama dengan pemerintah akan terus berkoordinasi untuk menjaga laju inflasi.
"Diharapkan nanti kegiatan pengendalian inflasi pusat dan daerah terjaga, pemerintah beri perhatian tinggi pada stabilisasi harga pangan dan jaga pasokan pangan," ujar Agus usai salat Jumat di Masjid BI, Jakarta, Jumat (2/6).
Belanja Barang yang Tidak Dibutuhkan (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Belanja Barang yang Tidak Dibutuhkan (Foto: Thinkstocks)
Mantan Menteri Keuangan ini pun meminta masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri ini untuk tidak belanja secara berlebihan. Mengingat pada Juni ini bertepatan dengan cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pegawai dan Gaji ke-13 bagi PNS.
ADVERTISEMENT
"Masing-masing sektor akan terjaga, bahkan diyakini pasokannya ada. Masyarakat tetap tenang jangan belanja berlebihan, sehingga harga akan tetap terjaga," jelasnya.
Meski demikian, ia mengatakan, inflasi selama tahun ini akan tetap sesuai target BI dan pemerintah, yakni 4 plus minus 1 persen.
"Kami lihat ini terjaga, ini akan sesuai target 2017 yaitu 4 plus minus 1 persen," tambahnya.