Mulai Oktober 2017, Bayar Tol Bisa Pakai Uang Elektronik Semua Bank

31 Mei 2017 11:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Bank Indonesia (BI) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melakukan nota kesepahaman untuk meningkatkan kerja sama dalam beberapa hal, di antaranya peningkatan layanan non tunai seperti jalan tol, penelitian dan kajian, ketentuan penggunaan rupiah, sosialisasi dan edukasi tol non tunai, dan memberikan masukan pembiayaan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap dengan kerja sama tersebut tugasnya menjadi lebih ringan dan lancar. Pihaknya juga akan patuh pada kebijakan BI terkait program non tunai.
Kerjasama Bank Indonesia dan Kemenpupera. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kerjasama Bank Indonesia dan Kemenpupera. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Kami berharap bisa diayomi oleh BI, di antaranya adalah program non tunai di jalan tol. Kami enggak ngerti apa itu gateway tapi kami akan patuh dengan BI khusunya pada program non tunai," ujar Basuki di Gedung BI, Jakarta, Rabu (31/5).
Kerjasama Bank Indonesia dan Kemenpupera. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kerjasama Bank Indonesia dan Kemenpupera. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, saat ini baru ada 25 persen penggunaan non tunai di jalan tol. Ia mengatakan, pembayaran non tunai di jalan tol untuk semua bank secara penuh akan dilakukan pada Oktober 2017, sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diusung BI.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami sudah punya jalan tol, efisiensi belum maksimal kalau bayarnya masih tunai. Karena semua terpaksa harus ngantre ketika masuk ke pintu tol," pungkasnya.