Cerita Horor: Gadis Cantik nan Misterius

Trio Horor Cari Cuan
Profesi sebagai pengawas koperasi, ibu rumah tangga dan guru.
Konten dari Pengguna
15 Februari 2023 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
Tulisan dari Trio Horor Cari Cuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gadis cantik. Foto: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gadis cantik. Foto: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suatu hari di awal hari, suasana sepi tak terdengar suara kendaraan sama sekali. Ini karena rumahku berada di pinggir jalan yang ramai. Tapi hari ini terasa lengang. Aku terbangun dari tidur. Sekelilingku remang-remang. Terlihat lampu luar rumah memasuki kamarku. Ku lihat sekeliling ada ibuku di sampingku. Lalu, aku melihatnya. Sosok yang terlihat sedih di waktu itu. Kenapa dia duduk di sana? Siapa dia? Apa aku masih bermimpi? Ku kucek mataku untuk memastikan siapa di sana.
ADVERTISEMENT
Dia ada di sana menunduk dan terduduk di meja yang berada di sudut kamar. Rambut lurusnya menutupi kiri kanan pipinya. Aku tak mengenalnya. Pakaian dress hitam menutupi tubuhnya. Siapa dia? Gadis kecil yang menurutku cantik. Meski tak terlihat dalam remang waktu itu. Aku hanya merasakan dingin di sekujur tubuhku yang saat itu baru sembuh dari demamku. Apa aku berhalusinasi?
Ku bangunkan ibu, tapi beliau tak menggubrisku. "Bu, siapa di sana yang duduk di meja?" kataku. Tidak ada jawaban. Akhirnya aku tersadar jika di rumah ini hanya ada aku dan ibuku. Rasa takut mulai menjalar seluruh tubuhku. Badanku tidak bisa bergerak sama sekali. Kututup mataku dengan selimut. Berharap gadis itu hilang dan berharap ini hanya mimpi. Ku intip di balik selimut dengan ketakutan. Dia masih di sana. Tertunduk dengan rambut terurai. Rambut hitam dan dress hitam. Tidak hilang. Masih di sana.
ADVERTISEMENT
Aku bersembunyi dan berdoa apa pun yang aku bisa. Berharap dia tak terlihat kembali olehku. Doa yang kupanjatkan tak ada yang beraturan. Tuhan, kumohon hilangkan dia pintaku dalam hati. Entah berapa lama itu terjadi aku hanya memohon gadis itu tak di sana lagi. Aku takut. Lamat-lamat terdengar suara azan. Syukur dalam hatiku subuh telah datang. Perlahan ku intip kembali semoga dia tak ada. Dan dia hilang seperti tak pernah ada duduk di sana.
Sampai aku dewasa, gadis itu masih teringat jelas dalam ingatanku. Aku ingin menghapus kesedihannya tapi aku tahu dia bukan dari dunia ini. Dan terkadang dia menjaga aku dari kejauhan.