Konten dari Pengguna

Dampak Sosial Ekonomi Ketimpangan dalam Masyarakat: Tinjauan Mendalam

Diaz Atisa
Mahasiswa ilmu komunikasi FISIP universitas Andalas
25 Juni 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diaz Atisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Ketimpangan Sosial Ekonomi by IStock Foto
Ketimpangan sosial ekonomi adalah ketidakseimbangan yang signifikan dalam distribusi kekayaan, pendapatan, akses terhadap sumber daya ekonomi, serta kesempatan ekonomi di antara individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Fenomena ini mencerminkan disparitas yang jelas dalam kemampuan individu atau kelompok untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya ekonomi yang ada.
ADVERTISEMENT
Ketimpangan sosial ekonomi terjadi akibat sulitnya masyarakat kelas bawah menikmati akses-akses hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan pemerintah. Gejala yang timbul dimasyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial diantara masyarakat disebut dengan ketimpangan sosial ekonomi. Kesenjangan ekonomi seringkali mengakibatkan akses yang tidak merata terhadap kesempatan, termasuk akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan, dan hak-hak dasar lainnya. Hal ini akan memperburuk kesenjangan yang ada dan menghambat mobilitas sosial.
Untuk menentukan indikator kemiskininan suatu masyarakat memang cukup sulit oleh karena itu, Badan Pusat Stastik (BPS) memiliki teknik tersendiri dalam menentukan indikator kemiskinan. Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung ketimpangan pengeluaran atau ekonomi penduduk Indonesia yang diukur menggunakan rasio Gini. Angkanya mencapai 0,388 poin dari skala 0-1 poin pada Maret2023.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari https://databoks.katadata.co.id/index.php/datapublish/2023/07/18/ketimpangan-ekonomi-di-indonesia-meningkat-pada-maret-2023
Ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi ketimpangan sosial ekonomi karena hal ini akan membawa konsekuensi yang lebih positif terhadap stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Ketimpangan ekonomi disebabkan oleh faktor-faktor seperti Pertama, Kesenjangan pendapatan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan kesejahteraan suatu masyarakat, misalnya, pekerjaan dengan keterampilan tertentu atau yang mengharuskan pendidikan tinggi cenderung memiliki gaji yang jauh lebih tinggi daripada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang lebih umum. Kedua, Akses terbatas terhadap pendidikan dan sumber daya ekonomi , mungkin beberapa daerah memiliki keterbatasan infrastruktur pendidikan, seperti sekolah yang jauh dari tempat tinggal atau akses transportasi yang terbatas, yang membuat akses ke pendidikan terhambat. Ketiga, Kesenjangan sosial yang seringkali berdampak pada akses yang tidak merata terhadap peluang ekonomi, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan sumber daya ekonomi lainnya antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketimpangan sosial ekonomi memiliki konsekuensi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan kesenjangan dalam masyarakat. Ketimpangan ekonomi dapat mengakibatkan sebagian besar populasi memiliki daya beli yang lebih rendah, sebagian besar populasi memiliki pendapatan rendah, konsumsi cenderung menurun, menghambat permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan sosial ekonomi yang besar dapat merusak stabilitas sosial karena meningkatkan ketegangan antar kelompok dalam masyarakat, menciptakan ketidakpuasan yang bisa berujung pada konflik atau permasalahan.
Solusi potensial untuk mengurangai ketimpangan ekonomi adalah :
1). Implementasi kebijakan redistribusi pendapatan, Pemerintah dan lembaga terkait harus mengadopsi kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pendapatan, seperti sistem pajak yang progresif atau program bantuan sosial yang ditargetkan kepada kelompok yang rentan. Yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dengan memindahkan sumber daya ekonomi dari kelompok yang lebih kaya ke kelompok yang lebih miskin atau kurang mampu. Seperti Bantuan sosial menyediakan bantuan keuangan langsung kepada kelompok yang membutuhkan, seperti program bantuan tunai bagi keluarga miskin atau program jaminan sosial bagi lanjut usia, difabel, atau kelompok rentan lainnya.
ADVERTISEMENT
2). Peningkatan akses terhadap pendidikan, Investasi dalam pendidikan yang berkualitas dan akses yang merata ke pendidikan harus menjadi prioritas. Dengan memastikan keberadaan fasilitas pendidikan yang memadai di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil atau pedesaan, serta menyediakan akses transportasi yang memadai.
3). Pengembangan sektor ekonomi yang inklusif, Pemerintah dan lembaga terkait harus mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang berpotensi mengurangi kesenjangan, seperti sektor mikro, kecil, dan menengah (UMKM). yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang terpinggirkan atau rentan.
Dalam prespektif sosial dapat dilihat dari bagaimana ketimpangan tersebut mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan, dengan melihat dampak ketimpangan terhadap kesejahteraan sosial, termasuk akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial,dan memperhatikan bagaimana ketimpangan dapat memengaruhi keharmonisan dan solidaritas sosial dalam masyarakat. Salah satu langkah kunci untuk mengatasi ketimpangan sosial ekonomi, adalah dengan memastikan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, dan memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja, sehingga semua masyarakart memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai pekerjaan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Ketimpangan sosial ekonomi bukan hanya sekedar perbedaan dalam jumlah pendapatan atau akses terhadap sumber daya, justru ini adalah suatu cerminan ketidakadilan yang berpotensi merusak kesejahteraan sosial, membatasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan mempengaruhi stabilitas masyarakat. Mengatasi ketimpangan sosial ekonomi ini bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga saja, tetapi juga panggilan moral bagi setiap individu dan masyarakat untuk berpartisipasi dan beberperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil, setara, dan inklusif. Kesetaraan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, kesempatan kerja, serta perlindungan sosial bukanlah hanya impian, tetapi juga fondasi dan penegak bagi kemajuan yang sejati dalam sebuah masyarakat yang berkeadilan.