Konten dari Pengguna

Sejarah Pagebluk di Tatar Sunda (4)

Dicky Budiman, dr MScPH PhD
PhD, Medical Doctor, Epidemiologist, Researcher and practitioner on Global Health Security Policy at the Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Policy adviser to Minister of Tourism Creative Economy Indonesia
16 Juli 2024 7:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dicky Budiman, dr MScPH PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan keamanan kesehatan masyarakat global sebagai kegiatan yang diperlukan, baik proaktif maupun reaktif, untuk meminimalkan bahaya dan dampak peristiwa kesehatan masyarakat yang membahayakan kesehatan masyarakat di seluruh dunia dan batas-batas internasional.
ADVERTISEMENT
Masalah keamanan kesehatan global terjadi antara lain akibat adanya konflik wilayah, globalisasi, peningkatan mobilitas orang, perubahan iklim, bioterorisme, dan penyakit menular yang mewabah. Selain kematian dan kesakitan dengan jumlah yang luar biasa, wabah penyakit menular global ini akan merugikan sektor sosial dan ekonomi.
Pandemi mampu memporak-porandakan sistem kesehatan dan menurunkan kapasitas untuk menangani masalah kesehatan rutin. Sehingga menimbulkan kolateral efek yang merugikan negara. Selain guncangan di sektor kesehatan, pandemi membuat banyak orang yang sakit tidak masuk kerja atau menjadi tidak efektif dan produktif.
Ketakutan terhadap ancaman wabah mengakibatkan adanya penutupan sekolah, tempat usaha dan layanan publik — yang semuanya mengganggu aktivitas sosial lainnya dan aktivitas ekonomi. Contoh nyata di wilayah Jawa Barat adalah Ketika, pada 4 Maret 2022, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan selama pandemi Covid-19 Pemprov Jabar kehilangan pendapatan Rp 5 triliun, sehingga dana yang seharusnya untuk pembangunan infrastruktur menjadi tidak ada. (COVID-19 Developments in Indonesia, n.d.)
ADVERTISEMENT
Perekonomian suatu negara lebih terlindungi ketika ancaman kesehatan masyarakat dengan cepat diidentifikasi dan diatasi. Sama halnya dengan upaya perlindungan yang dilakukan negara dari ancaman serangan fisik dengan cara penguatan sistem persenjataan dan pertahanan mereka.
Investasi besar-besaran telah dilakukan banyak negara walaupun dengan harapan bahwa sistem pertahanan militer ini tidak akan perlu digunakan dalam perang sesungguhnya. Namun, satu hal yang seringkali dilupakan adalah menyadari pentingnya membangun sistem perlindungan yang kuat terhadap ancaman health security. Padahal nilainya sama penting dengan penguatan sistem pertahanan fisik.
Oleh karena itu, wajar jika saat pandemi terjadi, hanya sedikit negara dan wilayah yang memiliki kemampuan memadai untuk menyelamatkan diri dari penyakit menular baru seperti halnya covid-19.
ADVERTISEMENT
Itulah sebabnya saat ini, adalah waktu yang tepat untuk membangun dan memperkuat sistem pelindung terhadap ancaman ketahanan kesehatan lokal, regional, nasional dan global – yang mampu merespons cepat setiap ancaman penyakit baru seperti COVID-19.
Mengingat bahwa ancamannya bagi semua umat manusia, maka upaya ini memerlukan kolaborasi global dan pergeseran pola pikir dari sistem penyakit yang merespons ketika masyarakat sudah sakit menjadi berorientasi sistem kesehatan.
Pola pikir keamanan kesehatan akan memfokuskan kembali investasi kesehatan pada intervensi untuk mencegah, menunda, atau menggagalkan ancaman kesehatan sejak awal sehingga kita bisa mencegah pandemi dan epidemi terjadi.

Bermitra untuk Melindungi Masa Depan

Penyakit dapat ditularkan dengan cepat, baik di dalam maupun lintas provinsi bahkan antar negara, yang berarti bahwa tanggapan tepat waktu terhadap sasalad atau wabah sejak awal sangat penting.
ADVERTISEMENT
Meskipun, beberapa dekade terakhir, zoonotic virus khususnya keluarga coronavirus sering menjadi penyebab epidemi dan pandemi, dunia masih cukup sulit untuk memprediksi patogen mana yang akan menjadi penyebab pandemi atau epidemi berikutnya, termasuk dari wilayah atau negara mana pandemi akan berasal, atau pun seberapa mengerikan akibat yang ditimbulkannya.
Tetapi selama manusia dan patogen menular hidup berdampingan, batasan keseimbangan sering terabaikan, maka pandemi dan epidemi pasti akan terjadi dan menimbulkan kerugian yang signifikan. Di sinilah peran penting masyarakat Sunda dan provinsi Jawa Barat umumnya dalam turut mencegah timbulnya potensi pagebluk atau pandemi berikutnya.
Berita baiknya, sejalan dengan semakin berkembangnya pemahaman masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat tentang hubungan lingkungan, hewan, patogen dan manusia maka kesadaran akan pentingnya penguatan dan pendekatan yang menyatu antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan semakin terlihat saat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kesadaran dan literasi terkait ancaman pagebluk atau sasalad ini harus terus ditingkatkan di wilayah Jawa Barat, apalagi mengingat wilayah yang luas dengan penduduk yang juga padat. Semua ini, memerlukan upaya bersama yang harus dimulai dari sekarang, baik di tingkat lokal, nasional, dan global untuk melindungi kesejahteraan kolektif kita dan generasi mendatang.
Ancaman yang ditimbulkan oleh pagebluk (pandemi) merupakan ancaman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk satu negara atau wilayah saja. Investasi yang besar dan berkesinambungan dalam sektor kesehatan diperlukan untuk melindungi sektor sosial, politik dan ekonomi secara global, nasional dan lokal.
Namun, tidak ada satu pun negara, wilayah, sektor, atau organisasi yang dapat mencapai keamanan kesehatan global dan nasional sendirian. Organisasi non-pemerintah, akademisi, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi berbasis agama atau budaya seperti organisasi kesundaan, semuanya memiliki andil dalam keberhasilan upaya ini.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi multi-sektoral, kemitraan publik-swasta dan komitmen multi-sektor yang kuat terhadap kesehatan global apalagi ditunjang penguatan peran masyarakat sangat penting untuk memastikan dunia siap untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi setiap keadaan darurat kesehatan berikutnya, dan dapat menyelamatkan nyawa, dan melindungi kepentingan ekonomi, termasuk di tatar Sunda.

Pungkas Wacana

Masyarakat Sunda telah dikaruniai Allah dengan karakter yang erat melekat dalam kepribadiannya. Budaya Sunda sebagai tradisi, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi bersama secara turun-temurun oleh masyarakat Sunda merupakan identitas kolektif atau jati diri suku Sunda.
Sebagai sebuah entitas, “urang Sunda” memiliki nilai-nilai luhur yang khas dan membudaya di masyarakat yang dapat menjadi nilai luhur generasi muda dan mendatang sehingga kita memiliki manusia Sunda yang berbudi luhur, ramah, santun, toleran, gotong-royong dan peduli terhadap sesama, pekerja keras, inovatif dan kreatif. Pembelajaran dari sejarah pagebluk di tanah Sunda hendaknya jadi modal ketangguhan masyarakat dan penguatan respons terhadap setiap ancaman kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salawasna kudu caringcing pageuh kancing saringset pageuh iket, dimana aya siku siwulu-wulu maung ngamuk gajah meta moal geus sayaga.
Artinya: Harus senantiasa siap siaga dan waspada, tatkala ada aneka macam macam bahaya yang mengancam pun diri telah siap.