Konten dari Pengguna

Terung Nasubi (Terung Jepang): Gastronomi dari Negeri Matahari Terbit

Doni Hariandi
Dosen Universitas Andalas
26 April 2024 10:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Doni Hariandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terung Nasubi (Terung Jepang) (sumber: shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Terung Nasubi (Terung Jepang) (sumber: shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
Sudah pernah mencicipi rasa khas dan kelezatan dari terung nasubi (terung jepang)? salah satu jenis terung yang berasal dari Negeri matahari terbit, Jepang. Terung nasubi memiliki ciri khas kulit buah berwarna ungu kehitaman yang membedakannya dari jenis terung lainnya.
ADVERTISEMENT
Terung nasubi pertama kali ditemukan di Jepang pada abad ke-17. Namun, varietas ini mendapat perhatian yang lebih besar pada tahun 1875 ketika sebuah desa di Prefektur Nagasaki mengalami kekurangan pangan. Saat itu, seorang petani bernama Chosuke Nakamura mulai menanam terung sebagai alternatif makanan. Karena terbatasnya sumber daya, Nakamura hanya mampu menanam terung di musim panas. Kondisi yang keras ini menyebabkan Nakamura harus mencari cara agar tanaman terung bisa bertahan hidup selama musim dingin. Ia akhirnya menemukan teknik untuk membudidayakan terung di dalam rumah kaca dengan memanfaatkan sisa-sisa panas yang dihasilkan dari tungku rumah tangga. Metode ini dikenal sebagai "nasubi" (terjemahan harfiah: terung dalam rumah).
Menurut sumber lain, terung nasubi pertama kali diperkenalkan oleh seorang petani Jepang bernama Shigeaki Ohsato pada tahun 1987 di pulau Hokkaido, Jepang. Nama "nasubi" sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti "terung".
Ilustrasi Ciri Khas Terung Nasubi (Terung Jepang) (sumber: shutterstock.com)
Terung nasubi telah mendapatkan popularitas yang meningkat di pasar global makanan. Dibandingkan dengan terung biasa, terung nasubi memiliki tekstur yang lebih renyah dan daging yang lebih padat. Rasanya yang manis dengan sentuhan rasa gurih menjadikannya bahan ideal untuk berbagai hidangan. Selain itu, terung nasubi juga dikenal dengan kulitnya yang tipis dan lembut. Di Indonesia, terung nasubi sudah dibudidayakan sejak tahun 1970-an dan menjadi salah satu komoditas ekspor.
ADVERTISEMENT
Terung nasubi dapat tumbuh pada daerah dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1000 mdpl. Tanah yang ideal untuk pertumbuhannya adalah tanah dengan kandungan bahan organik yang cukup dan pH tanah sekitar 5-6 serta berdrainase baik. Terung Nasubi mulai berproduksi setelah berumur sekitar 3 bulan. Tanaman terung Nasubi dapat dipanen setiap 1—2 hari sekali dengan cara menggunting tangkai buahnya.
Terung nasubi memiliki nilai yang tinggi, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.
Beberapa manfaat kesehatan terung nasubi meliputi:
1. Kaya akan Nutrisi
Terung nasubi mengandung serat, vitamin C, vitamin B, vitamin K, dan antioksidan seperti anthocyanin, yang membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis. Kandungan serat di dalam kulit terung, sejak lama diketahui dapat mencegah kanker usus. Serat sangat berperan untuk mengobati kanker usus, karena sebagai sumber nutrisi yang baik untuk saluran pencernaan. Dapat menyerap racun dan bahan kimia yang dapat mengembangkan sel kanker di dalam usus besar.
ADVERTISEMENT
2. Menurunkan Berat Badan
Kandungan seratnya yang tinggi membuat terung nasubi menjadi pilihan yang baik untuk orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan, karena dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
3. Meningkatkan Kesehatan Otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam terung nasubi dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan meningkatkan kognisi.
Terung nasubi digunakan dalam berbagai masakan Jepang, baik sebagai bahan utama maupun sebagai tambahan. Beberapa hidangan populer yang menggunakan terung nasubi antara lain:
ADVERTISEMENT
Dengan kelezatan rasanya dan manfaat kesehatan yang beragam, tidak mengherankan jika terung nasubi semakin populer di berbagai belahan dunia. Terung nasubi bukan hanya menjadi bagian integral dari masakan Jepang, tetapi juga memiliki sejarah budidaya yang menarik dan khasiat kesehatan yang menonjol serta memperkaya ragam hidangan yang dapat dinikmati.