Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Akankah Banyak Jagoan Sepak Bola Masa Depan dari Belu?
21 Agustus 2018 20:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Donna IF tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Orang-orang pada umumnya mengenal provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari tenunnya, yang memang patut diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Disamping Kupang yang merupakan ibu kota provinsi, banyak orang juga mengetahui tentang Labuan Bajo yang terletak di kabupaten Manggarai Barat.
ADVERTISEMENT
Tapi ternyata masih ada dua puluh kabupaten lainnya di NTT. Salah satunya adalah kabupaten Belu yang berpusat di Atambua. Pada tahun 1999, Atambua pernah begitu luas diberitakan karena menjadi tempat penampungan warga eks-Timor Timur yang memilih untuk bergabung dengan Indonesia.
Belu mungkin selama ini tidak banyak dibicarakan di media nasional, hingga minggu lalu seorang anak dari kabupaten ini yang bernama Joni Kala menjadi viral. Berkat keberanian dan kegigihan Joni memanjat tiang bendera untuk menarik tali yang tersangkut di puncak, bendera merah putih tetap dapat berkibar di perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
Karakter yang berani dan gigih, didukung kemampuan fisik yang di atas rata-rata sepertinya sudah menjadi keunggulan anak-anak Belu. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di luar perkotaan, bermain di alam terbuka adalah aktivitas sehari-hari sehingga melatih fisik anak-anak menjadi lebih kuat. Bahkan bukit yang cukup terjal pun bisa dilalui dengan mudah dan cepat oleh anak-anak yang mengenakan sandal jepit saja.
Foto: Kegigihan anak-anak Belu bermain tarik tambang bersama peserta pengabdian masyarakat dari Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Keunggulan anak-anak Belu ini merupakan potensi besar bagi Indonesia, khususnya dalam menjaring talenta di bidang olah raga. Dengan sarana dan prasarana latihan yang memadai, kabupaten Belu bisa menyumbangkan atlet-atlet masa depan Indonesia untuk berbagai cabang olah raga.
Dheo Nahak, putra Atambua yang ingin menjadi pemain timnas sepakbola
Salah satu anak berbakat dari Belu adalah Petrus Y.A. Nahak, atau biasa disapa Dheo. Berbeda dengan Joni yang bercita-cita menjadi tentara, Dheo ingin menjadi atlet sepak bola.
Dheo adalah siswa sekaligus ketua kelas 9-A pada SMPN 1 Atambua. Sepak bola sudah menjadi aktivitas rutin bagi Dheo. Di luar jadwal sekolahnya, Dheo berlatih sepak bola di Akademi Bintang Timur Atambua. Menurut Kepala SMPN 1 Atambua, Agustina Asa, S.Pd., ada beberapa siswa lain dari sekolahnya yang juga lolos seleksi masuk ke sekolah sepak bola itu.
ADVERTISEMENT
Akademi Bintang Timur Atambua didirikan pada tahun 2015, dan saat ini sudah mempunyai lebih dari seratus orang siswa.
“Saya ingin menjadi pemain tim nasional dan bermain membela Indonesia dalam pertandingan-pertandingan internasional,” ungkap Dheo ketika ditanya apa harapannya ketika sudah menjadi atlet sepak bola. Ia juga yakin bahwa sepak bola Indonesia akan lebih maju di masa depan.
Foto: Dheo bercerita tentang cita-cita dan pengalamannya di depan kelas (Dok.: pribadi)
Pemain sepak bola idola Dheo adalah Cristiano Ronaldo yang saat ini membela klub Italia ternama, Juventus. Menurut Dheo, Ronaldo memberikannya inspirasi untuk menjadi pemain sepak bola profesional, dan juga ketika menggocek bola di lapangan.
Dengan bangga Dheo menceritakan pengalamannya baru-baru ini mengikuti program pelatihan di asrama sepakbola di Kupang. Di sana, ia dan para peserta lainnya dari berbagai kabupaten di NTT tidak hanya mendapatkan latihan sepak bola dan fisik, melainkan juga pendidikan kedisiplinan. Meski latihan cukup berat, Dheo mengaku menjalaninya dengan penuh semangat dan suka cita.
ADVERTISEMENT
Sosok Dheo hanyalah salah satu dari talenta-talenta olah raga di kabupaten Belu. Saat teman-teman seusianya bercita-cita menjadi polisi, tentara, atau dokter, Dheo sudah membulatkan tekadnya untuk menjadi pemain sepak bola. Tentulah ada anak-anak lainnya di Belu yang seperti Dheo, yang mempunyai bakat, minat yang besar, dan ketahanan fisik yang menunjang.
Semoga fasilitas dan upaya pengembangan bakat olah raga juga dapat terus ditingkatkan, sehingga banyak bintang-bintang sepak bola masa depan Indonesia dari Belu.