Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Revolusi Sunyi di Balik Rak Buku: Perpustakaan Digital dan Transformasi Literasi
27 April 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Dyla Zahwa Hamiza Fr tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Dyla Zahwa Hamiza Fr
Mahasiswa Manajemen Pendidikan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Di tengah hiruk-pikuk dunia digital, ada satu revolusi sunyi yang sedang terjadi—di balik rak-rak buku yang dulu sepi kini bertransformasi menjadi gerbang menuju dunia tanpa batas: perpustakaan digital.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan kini bukan hanya tempat menyimpan buku fisik, melainkan pusat informasi yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan koleksi digital yang terus bertambah, masyarakat kini bisa membaca, meneliti, bahkan belajar keterampilan baru cukup dari layar ponsel atau komputer mereka.
Transformasi ini tidak hanya menjangkau kota besar, tapi juga membuka akses literasi hingga ke pelosok daerah. Melalui program digitalisasi dan kerja sama dengan berbagai lembaga, perpustakaan digital menjadi solusi untuk tantangan keterbatasan ruang dan sumber daya.
Namun, di balik semua kemudahan ini, tantangan baru pun muncul: kesenjangan digital, literasi teknologi, dan kebutuhan akan pendampingan untuk kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, perpustakaan digital bukan sekadar soal teknologi, tapi juga tentang keberpihakan dan inklusivitas.
ADVERTISEMENT
Revolusi ini mungkin sunyi, tapi dampaknya nyata. Perpustakaan kini bukan hanya tempat membaca—ia menjadi tempat tumbuhnya pengetahuan, inovasi, dan harapan masa depan.