Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Indonesia dan AS Sepakat Kerja Sama Pengembangan Panas Bumi
23 April 2017 8:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengumumkan penandatanganan Kesepakatan Business to Business (B-to-B) antara PT PLN (persero) dengan Halliburton. Kesepakatan yang juga disaksikan bersama Ketua Delegasi Amerika Serikat, Brian McFeeters ini, terkait pengembangan sumber daya panas bumi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Penandatangan kesepakatan ini menandai peningkatan kerjasama ekonomi antara kedua negara berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. Di samping itu, ini juga menjadi bukti bahwa investasi di sektor energi baru terbarukan diminati investor," ujar Jonan, melalui keterangan resmi yang dikutip kumparan (kumparan.com), Minggu (23/4).
Dalam kesepakatan yang diteken pada 21 April 2017 ini, PT PLN dan Halliburton sepakat akan mengembangkan wilayah kerja panas bumi milik PLN termasuk potensi investasi dari Amerika Serikat. Sebelumnya, pada Februari lalu, kedua perusahaan ini juga telah menandatangani kontrak senilai 34 juta dolar AS untuk pengeboran sumur panas bumi di Tulehu, Ambon, Maluku Utara, serta menyusun strategi jangka panjang untuk pengembangan Panas Bumi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain penandatangan tersebut, Menteri Jonan juga menyaksikan beberapa kesepakatan B-to-B bidang energi lainnya, yaitu:
1. Kerja sama PLN - PowerPhase untuk pemasangan TurboPhase booster system pada PLTG. Teknologi tersebut dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi emisi dan memperbesar output listrik yang dihasilkan.
2. Kerja sama PLN - Applied Material untuk memasang Fault Current Limiter yang dapat mengurangi Fault Current Levels di jaringan listrik Jawa Barat. Applied Materials berkeinginan untuk melakukan Feasibility Study atau studi kelayakan untuk teknologi ini pada gardu induk 500 Kv.
3. Kerja sama Greenbelt Resources dan Jababeka Infrastructure untuk pengembangan fasilitas waste to resource di Jababeka yang akan disebut JababECO.
ADVERTISEMENT
4. Kerja sama NextGen dengan Pemerintah Samarinda untuk proyek low carbon waste-to-electricity.
"Penandatanganan kesepakatan ini menjadi bukti keseriusan kedua Pemerintahan untuk melakukan kerjasama riil dalam bidang ekonomi," ujar Jonan.
Respon positif juga disampaikan oleh Pemerintah Amerika Serikat. "Kerja sama ini menunjukkan komitmen Amerika Serikat dalam meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi serta meningkatkan posisi Amerika di Indonesia dalam bidang ekonomi," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan.