Konten dari Pengguna

Perubahan Kurikulum Pendidikan Memasuki Era Revolusi Industri 4.0

Ela Pratiwi
Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga.
1 Juni 2022 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ela Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejumlah Siswa Belajar Bersama Ibu Guru. Sumber: Antara/Feny Selly
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Siswa Belajar Bersama Ibu Guru. Sumber: Antara/Feny Selly
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka memulihkan kembali pembelajaran pasca pandemi selama 2022-2024. Kurikulum Merdeka ini merupakan nama baru dari Kurikulum Prototipe yang telah digagas sebelumnya oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim. Kurikulum Merdeka sebelumnya juga telah diluncurkan di sekolah penggerak. Meskipun Menteri Pendidikan sangat menyarankan Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan di semua sekolah, namun beliau tetap memberikan fleksibilitas masing-masing sekolah dalam menerapkan kurikulum.
ADVERTISEMENT
Saat ini sekolah masih menggunakan kurikulum yang disesuiakan dengan kondisi sekolah masing-masing. Nadiem berharap Kurikulum Merdeka dapat digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 di semua jenjang baik TK, SD, SMP, dan SMA. Kurikulum Merdeka juga dapat diimplementasi secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing lembaga sekolah. Sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah penggerak dan guru penggerak diharapkan mampu melaksanakan kurikulum dengan baik dan dapat memberikan contoh kepada lembaga sekolah. Pengkajian terkait pelaksanaan Kurikulum Merdeka belajar ini akan dilakukan pada 2021 untuk mengevaluasi pemulihan pembelajaran.
Nadiem menyarankan implementasi dari Kurikulum Merdeka di Indonesia karena memiliki kelebihan, namun bagi sekolah yang belum mampu dan siap sekolah dapat menggunakan kurikulum 2013 atau kurikulum darurat. Konsep merdeka belajar yang ingin disampaikan Menteri Pendidikan yaitu menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa beban dengan mencapai skor atau nilai tertentu. Selain itu program Merdeka Belajar yang digagas saat ini dilatar belakangi oleh data dari Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke74 dari 79 Negara.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran terkait literasi generasi muda juga dilatar belakangi oleh isu yang menyebutkan Revolusi Industri 4.0 menyebabkan melemahnya budaya baca dan budaya buku pada masyarakat. Lemahnya budaya membaca tentu akan menurunkan kualitas dan intelektual masyarakat. Perlu adanya keseimbangan antara budaya literasi maupun penggunaan informasi di dunia digital seperti sekarang.
Selain membudayakan membaca, kurikulum merdeka ini juga sebagai persiapan dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan dunia industri atau dengan kata lain menyiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Di perguruan tinggi, kurikulum yang digagas disebut Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipya kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Dilansir dalam penelitian Evi Hasim (2020) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka meliputi empat kebijakan utama yaitu: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi menjadi badan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di maksud dapat diambil untuk pembelajaran di luar program studi dalam kampus dan atau pembelajaran di luar kampus.
Kegiatan Pembelajaran di luar kampus meliputi kegiatan magang/ praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan kewirausahaan, studi/ proyek independen, dan proyek kemanusiaan yang semuah kegiatan harus di bimbing oleh dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh dan siap kerja.
ADVERTISEMENT
Sumber: Evi Hasim. (2020). Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Perguruan Tinggi di Masa Pandemi COVID-19. Prosiding Webinar Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo.