Bonus Demografi Indonesia: Ancaman atau Peluang

Eliana Ratmawati
Mahasiswa Manajemen, Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
29 September 2023 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eliana Ratmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara berkembang dengan populasi terbanyak ke-4 di dunia. Hal ini lah yang diwanti-wanti karena dapat berpengaruh kedepannya khususnya bonus demografi. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana presentase penduduk usia produktif (antara 15 hingga 64 tahun) jauh lebih tinggi daripada usia yang lebih tua (65 tahun ke atas). Bonus demografi sendiri adalah hasil dari penurunan laju kelahiran dan peningkatan harapan hidup, yang menghasilkan surplus tenaga kerja yang potensial bagi pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi Indonesia diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030 sampai 2040. Dalam konteks ini, apakah bonus demografi akan menjadi ancaman yang menghambat pertumbuhan atau justru menjadi peluang yang mendukung kemajuan negara Indonesia?
ADVERTISEMENT
Potensi Peluang Ekonomi
Bonus demografi memiliki potensi besar untuk mengubah ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Dengan lebih banyak orang yang memasuki usia produtif dibandingkan non-produktif, negara memiliki peluang untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Tenaga kerja akan melimpah dan dapat ditempatkan dalam berbagai sektor ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB).
Bukan itu saja, bonus demografi juga berdampak pada inovasi dan teknologi. Dengan lebih banyak orang akan memiliki potensi untuk berkontribusi pada perkembangan tekonologi dan kreasi. Indonesia akan memiliki peluang untuk menjadi pusat inovasi yang lebih besar di wilayah Asia tenggara.
Ancaman yang Harus Diatasi
Pexels.com
Berkaca dengan negara India di mana sekarang penduduk usia produktif yang dominan, namun menimbulkan banyak masalah seperti penggangguran dan juga hal lainnya. Jika tenaga kerja tidak terampil atau lapangan kerja tidak relevan, mungkin saja kita akan menghadapi penggangguran masal.
ADVERTISEMENT
Lulusan S1 bahkan S2 di India saja hanya bisa melamar pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih, sopir, dan lainnya karena lapangan kerja tidak mencukupi untuk lulusan kerjanya. Hal ini tidak hanya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat berdampak negatif pada stabilitas sosial dan politik.
Selain itu, meningkatnya jumlah populasi usia lanjut juga memicu pertanyaan tentang kesejahteraan dan layanan kesehatan. Negara harus memastikan adanya infrastruktur kesehatan yang memadai untuk mengatasi kebutuhan masyarakat yang lebih tua. Dengan kasus tersebut kita harus belajar dan memaksimalkan peluang yang ada, jangan sampai bonus demografi bukannya menguntungkan melainkan merugikan negara.
Strategi Mengubah Ancaman Menjadi Peluang
Pexels.com
Bagaimana Indonesia dapat mengubah ancaman potensial ini menjadi peluang nyata yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan? Berikut beberapa langkah strategis yang perlu diperhatikan:
ADVERTISEMENT
1. Investasi Pendidikan
Pendidikan berkualitas bagaikan kunci untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini harus menjadi fokus utama dalam rencana pendidikan nasional supaya generasi yang akan datang akan berkualitas.
2. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan
Program pelatihan vokasional dan kursus pengembangan keterampilan harus ditingkatkan. Ini akan membantu memosting kemampuan dan relevansi tenaga kerja.
3. Dukungan bagi Kewirausahan
Mendorong wirausaha dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tekanan pada sektor formal. Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menyediakan dukungan dan pelatihan bagi para pengusaha muda.
4. Kebijakan Keluarga dan Kesehatan
Dengan tren childfree dan masalah lainnya hal ini menjadi ancaman edukasi tentang perencanaan keluarga dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan. Masalah stunting juga harus segera dibenahi supaya anak-anak bangsa mendapatkan asupan yang membantu untuk masa depan yang sehat, produktif, dan cerdas.
ADVERTISEMENT
5. Infrastruktur dan Teknologi
Investasi dalam infrastruktur dan teknologi akan membuka peluang baru di berbagai sektor ekonomi dan membantu meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Infrastruktur yang mumpuni akan meningkatkan mobilasi masyarakat yang semakin produktif.
Kesimpulan
Bonus demografi dapat menjadi ancaman dan juga peluang bagi Indonesia. Peluang akan membawa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial Indonesia. Namun, penting bagi pemerintah dan kita untuk mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa potensi ini benar-benar terwujud.
Dengan investasi yang cerdas dalam pendidikan, pelatihan keterampilan, infrastruktur, dan inovasi, Indonesia dapat menjadikan bonus demografi sebagai pendorong pertumbuhan yang kuat. Dalam menghadapi tantangan yang ada, kesadaran akan pentingnya integrasi tenaga kerja, keseimbangan antara generasi, dan pemberdayaan masyarakat akan membantu mengubah ancaman menjadi peluang yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT