Film Air Mata di Ujung Sajadah: Tentang Pilihan dan Kebahagiaan

Elis Susilawati
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
26 September 2023 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elis Susilawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tiket menonton film Air Mata di Ujung Sajadah. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Tiket menonton film Air Mata di Ujung Sajadah. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Air Mata di Ujung Sajadah merupakan film bergenre drama yang tayang perdana pada 7 September 2023 di bioskop Indonesia. Film ini disutradarai Key Mangunsong dan diproduksi oleh Beehave Pictures, MBK Productions.
ADVERTISEMENT
Film ini melibatkan beberapa aktor dan aktris papan atas Indonesia, seperti Fedi Nuril, Titi Kamal, Citra Kirana, Krisjiana Baharudin, Jenny rachman, Faqih Alaydrus, Tutie Kirana, dan Mbok Tun.
Postingan jumlah penonton film Air Mata di Ujung Sajadah hari ke-1 hingga hari ke-18 di akun Instagram @airmatadiujungsajadahfilm. Sumber: Instagram
Film Air Mata di Ujung Sajadah berhasil dicintai masyarakat luas terbukti dengan adanya unggahan pada Instagram @airmatadiujungsajadahfilm yang berisi jumlah penonton film tersebut dari hari ke-1 hingga hari ke-18. Dalam postingannya, film ini meraih 1.969.444 penonton.
Keberadaan film Air Mata di Ujung Sajadah mendapatkan tanggapan positif dari mereka yang sudah menonton. Hal ini dilihat melalui adanya komentar yang diberikan pada akun Instagram @airmatadiujungsajadahfilm dan video trailernya.
Komentar penonton dari trailer film Air Mata di Ujung Sajadah pada kanal Youtube Beehave Pictures. Sumber: Youtube
Film ini menceritakan tentang seorang ibu yang baru mengetahui bahwa anaknya masih hidup dan diasuh oleh sepasang suami-istri yang tinggal di Solo. Ibu itu terkejut dan langsung mendatangi pasangan yang tinggal di Solo itu.
ADVERTISEMENT
Kalimat yang menjadi perhatian Saya dalam film ataupun cuplikannya, yaitu “Dia anak kandung Saya, ada darah dan daging Saya yang mengalir ditubuhnya” serta “Tapi ada keringat dan air mata Saya yang menemaninya selama tujuh tahun.”
Pada tulisan ini, Saya akan menyorot persoalan pilihan dan kebahagiaan yang menjadi salah satu topik dalam film Air Mata di Ujung Sajadah.

Bagian Pertama: Pilihan

Pilihan adalah bentuk atau sesuatu yang dipilih. Dalam hidup, kita akan selalu dihadapkan oleh berbagai pilihan. Banyak sekali pilihan yang datang, tentunya kita perlu memilih mana yang diambil dan ditinggalkan. Kita tidak bisa berada di posisi bimbang. Hari akan terus berjalan. Pilihan menjadi salah satu penentu bagaimana diri ini terbentuk di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, pilihan dalam menentukan jurusan yang diinginkan. Sebagai seorang anak, kita pasti memiliki cita-cita, mimpi, dan keinginan untuk membentuk diri kedepannya. Di sisi lain, orang tua juga menginginkan anaknya menjadi “orang” yang mereka harapkan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, Saya pernah dihadapkan pilihan karena adanya perbedaan keinginan antara orang tua dan diri sendiri. Orang tua menginginkan Saya belajar di jurusan A, sedangkan Saya bermimpi di jurusan B. Tentunya, Saya perlu memilih dan memutuskan hal tersebut. Adanya pilihan, perlu dipertimbangkan dan dikomunikasikan dengan baik (jika melibatkan pihak lain). Jangan sampai pilihan dan putusan yang kita ambil merugikan dan menyakiti orang lain.

Bagian Kedua: Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah hal yang diimpikan oleh banyak manusia. Padanya nyatanya, kita tidak hidup dalam kondisi yang selalu Bahagia. Mungkin saat ini terlihat Bahagia, tapi di masa lalu sudah menderita atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal kebahagiaan diri, hanya “diri sendiri” yang dapat memutuskan. Sering kali kita mendengar orang lain mengungkapkan bahwa “ini demi kebahagiaan kamu”, tapi apakah orang lain itu merasakannya? Tidak. Padahal, rasa itu sesuatu yang abstrak dan tidak dapat dilihat oleh orang lain, bahkan diri sendiri. Jadi, bagaimana bisa orang lain menyebutkan bahwa “ini demi kebahagiaan kamu!”?
Pilihan dan kebahagiaan berada dalam satu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan. Dalam menentukan pilihan, tentu kita memperhatikan kemungkinan terbaik dan terburuk yang akan diperoleh. Jadi, kita perlu menimbang dan mengomunikasikan (jika berkaitan dengan orang banyak).
Aktor dan aktris memerankan karakter dengan sangat apik sehingga pesan yang ingin disampaikan tercapai. Hal ini terbukti dengan banjirnya air mata dari pelupuk mata penonton film Air Mata di Ujung Sajadah, bahkan mereka yang sudah menonton, merekomendasikan untuk membawa tisu sebab film ini sangat menyentuh hati.
ADVERTISEMENT
Kisah dalam film ini sangat menarik, terlebih jika menonton bersama “mama”.
Kalau diminta penilaian, Saya akan memberikan 4.9 dari 5 bintang. Jadi, tunggu apalagi? Segera tonton film Air Mata di Ujung Sajadah untuk merasakan sensasi nangis bareng di bioskop!