Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
10 Fakta Menarik tentang Pluto
18 Februari 2018 15:53 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
ADVERTISEMENT
18 Februari 1930, Pluto ditemukan. Sebuah benda langit yang pernah dianggap menjadi planet kesembilan dalam Tata Surya. Hingga akhirnya, International Astronomical Union (IAU) pada 2006 menurunkan kasta Pluto dari Planet menjadi Planet Kerdil.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 10 fakta tentang Pluto yang harus kamu ketahui.
1. Pluto Menjadi Planet Kerdil Sejak 2006
Seperti sudah disinggung sebelumnya, penemuan Eris pada 2003, membuat Pluto turun kasta menjadi Planet Kerdil. Sekaligus membuat IAU membuat definisi ulang tentang Planet.
Menurut IAU, Planet adalah benda langit yang (a) ada di orbit mengelilingi Matahari, (b) memiliki massa yang cukup untuk gravitasi diri dengan bentuk ekuilibrium hidrostatik (hampir bulat), dan (c) “bersih” dari gangguan objek lain di sekitar orbitnya.
2. Nama Pluto Diusulkan oleh Anak Berusia 11 Tahun
Dialah Venetia Burney, seorang siswi dari Oxford, Inggris. Ketika penemuan planet kesembilan ini diumumkan pada 13 Maret 1930, planet tersebut belum dinamai. Venetia, yang tahu jika nama Planet sebelumnya diambil dari nama Dewa Yunani, mengusulkan nama ‘Pluto’ yang merupakan nama Dewa Yunani Dunia Bawah.
ADVERTISEMENT
Atas usaha kakeknya, Falconer Madan, kepala pustakawan di Perpustakaan Bodleian di Universita Oxford di Inggris, akhirnya nama ‘Pluto’ yang dicetuskan Venetia terpilih dan digunakan hingga saat ini.
3. Pluto adalah Planet Kerdil Terbesar
Pada satu titik, Eris diperkirakan sebagai planet kerdil terbesar. Saat ini, pada pengukuran yang paling akurat diketahui bahwa Eris memiliki diameter rata-rata 2.326 km dengan margin kesalahan 12 km.
Sementara itu, diameter Pluto adalah 2.372 km dengan margin kesalahan 2 km. Meski tipis, hal tersebut cukup membuat Pluto sebagai planet kerdil terbesar, menyingkirkan Eris.
4. Pluto Bukan Dunia Es
Ya, Pluto memang dingin, mungkin sedingin hati mantan. Permukaan Pluto ditutupi dengan es, dan memiliki beberapa daerah pegunungan, daerah terang dan gelap, dan serpihan kawah. Lebih jelasnya, hanya sepertiganya saja permukaan Pluto yang diliputi es, sementara dua pertiga sisanya adalah batu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, lebih akurat untuk mengatakan bahwa Pluto adalah dunia berbatu dengan cangkang es.
5. Pluto Memiliki 5 Satelit
Yang pertama sekaligus yang terbesar adalah Charon, ditemukan pada tahun 1978. Berikutnya, Hydra dan Nix, yang keduanya ditemukan pada 2005.
Pada 2011, giliran Kerberos yang ditemukan. Terakhir, Styx yang ditemukan setahun setelah penemuan Kerberos.
6. Pluto Lebih Kecil dari Sejumlah Satelit
Ganymede (satelit terbesar di Tata Surya), Titan, Callisto, Io, Europa, Triton, dan Bulan memiliki ukuran yang lebih besar daripada Pluto. Sebagai gambaran, diameter Pluto hanya sekitar 66% diameter Bulan dan massanya hanya 18% dari massa Bulan.
Meski begitu, Pluto tetaplah planet kerdil terbesar. Setelah selama sekitar 10 tahun, Eris memegang predikat tersebut.
ADVERTISEMENT
7. Pluto Telah Dikunjungi oleh Pesawat Luar Angkasa
Pesawat ruang angkasa, New Horizons, yang diluncurkan pada tahun 2006, mencapai Pluto pada tanggal 14 Juli 2015. Pesawat tersebut mengambil serangkaian gambar dan pengukuran lainnya.
Kini, New Horizons sedang dalam perjalanan menuju Sabuk Kuiper untuk menjelajah objek lainnya yang lebih jauh.
Baca juga: 88 Tahun Lalu, Pluto Ditemukan
8. Pluto Pernah Menjadi ‘Bukan Planet Terjauh’
Semenjak penemuannya, Pluto langsung dinobatkan sebagai planet terjauh. Namun, karena Pluto memiliki orbit yang eksentrik, miring 17 derajat, dan tumpang-tindih dengan Neptunus, membuat Pluto secara berkala menjadi lebih dekat dengan Matahari ketimbang Neptunus.
Pada 21 Januari 1979, orbit Pluto bergerak masuk ke dalam orbit Neptunus. Hal tersebut terjadi hingga Februari 1999 setelah Pluto kembali menjauh. Dengan demikian, Neptunus sempat menjadi planet terjauh selama 20 tahun. Peristiwa ‘menyalipnya’ Pluto diperkirakan baru akan terjadi 200 tahun lagi.
ADVERTISEMENT
9. Pluto Terkadang Memiliki Atmosfer
Ketika orbit elips Pluto membawanya lebih dekat ke Matahari, permukaan esnya mencair dan membentuk atmosfer tipis, terutama nitrogen yang perlahan terlepas dari planet ini. Begitu juga kabut metana yang melayang sekitar 161 kilometer di atas permukaan.
Metana tersebut dipisahkan oleh sinar matahari menjadi hidrokarbon yang jatuh ke permukaan dan melapisi es dengan penutup gelap. Ketika Pluto bergerak menjauh dari Matahari, suasana kemudian membeku kembali menjadi padat.
10. Pluto Sedingin Hati Mantan
Ketika satelit New Horizon melewatinya pada 2015 lalu, temperatur planet menembus -203 derajat Celcius. Lebih dingin dari perkiraan sebelumnya, yaitu -173 derajat Celcius. Mengapa Pluto sebegitu dingin?
ADVERTISEMENT
Tim tersebut menduga gumpalan kabut hidrokarbon itu mampu menyerap panas dari Matahari dan gas lainnya di atmosfer, lalu mementalkannya kembali ke luar angkasa, sehingga menyebabkan suhu di atmosfir Pluto sangat rendah.