Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lokawisata Baturaden Surga Wisata yang Menyulut Geliat UMKM Banyumas
5 Agustus 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari ahmad fadil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lokawisata Baturaden, dengan pesona alamnya yang memukau, telah lama menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banyumas, Jawa Tengah. Terletak di lereng Gunung Slamet, Baturaden menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata serta udara sejuk yang menyegarkan jiwa. Namun, Baturaden bukan hanya soal keindahan alam. Di balik pesonanya, ada geliat ekonomi yang terbangun, salah satunya melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang pesat di kawasan ini. Baturaden adalah oase di tengah hiruk-pikuk kehidupan, di mana keindahan alam bertemu dengan semangat wirausaha masyarakat lokal.
Pesona Alam Baturaden: Surga di Kaki Gunung Slamet
ADVERTISEMENT
Baturaden dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa. Kawasan ini menawarkan beragam destinasi, mulai dari air terjun yang memesona, pemandian air panas, hingga taman-taman indah yang penuh dengan flora eksotis. Tidak heran jika Baturaden sering disebut sebagai "surga tersembunyi" di kaki Gunung Slamet.
"Baturaden itu bagai permata yang bersinar, dengan panorama yang tiada duanya. Setiap sudutnya memiliki keindahan yang membuat saya bangga menjadi warga Banyumas," ujar Pak Budi, seorang warga lokal yang sering berkunjung ke Baturaden bersama keluarganya. Deskripsi ini menggambarkan bagaimana masyarakat lokal merasakan keindahan yang ditawarkan oleh Baturaden.
UMKM di Baturaden: Ekonomi Berbasis Pariwisata
ADVERTISEMENT
Salah satu UMKM yang berkembang di Baturaden adalah makanan khas banyumas yakni getuk goreng Banyumas.
Konon, getuk goreng adalah mahakarya Sanpirngad, seorang pedagang nasi dan jajanan keliling yang jenius. Getuk biasa yang dijajakannya, meski lezat, seperti bunga yang layu sekejap karena cepat basi. Dalam kebingungannya, Sanpirngad seperti tersambar petir inspirasi dan menciptakan keajaiban kuliner dengan menggoreng getuk, menjadikannya kudapan yang tak lekang oleh waktu.
Menurut Ibu Siti, seorang wisatawan asal bandung, "Wah, getuk goreng di sini rasanya manis, gurih, dan legit banget! Dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa, dan terlebih keluarga saya beli banyak tadi karena enak banget".
Selain getuk goreng. Makanan tradisional seperti tempe mendoan, dan soto Banyumas menjadi favorit wisatawan. "Kuliner lokal di sini benar-benar lezat dan otentik. Saya selalu membawa pulang tempe mendoan sebagai oleh-oleh untuk keluarga," kata Bu Rina, seorang wisatawan asal Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif Pariwisata terhadap UMKM
Pak Henry, seorang pengusaha penginapan di Baturaden, menuturkan, "Sebelum pariwisata berkembang, sulit bagi kami untuk mendapatkan penghasilan yang stabil. Sekarang, dengan banyaknya wisatawan yang datang, usaha penginapan kami terus berkembang. Ini sangat membantu perekonomian keluarga kami."
Pengembangan UMKM di Baturaden juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai organisasi non-pemerintah. Mereka memberikan pelatihan dan bantuan modal bagi pelaku usaha kecil, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik. Semangat gotong royong dan kebersamaan terasa kuat, seolah Baturaden menjadi satu keluarga besar yang saling mendukung untuk kemajuan bersama.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Harapan
Meski perkembangan pariwisata dan UMKM di Baturaden menunjukkan tren positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya jumlah wisatawan. Baturaden bagaikan harta karun yang perlu dijaga, jangan sampai keindahannya tergerus oleh arus modernisasi dan komersialisasi.
"Kami perlu menjaga keindahan alam Baturaden agar tetap lestari. Jangan sampai, karena pariwisata yang semakin ramai, lingkungan di sini menjadi rusak," ujar mas trio, seorang mahasiswa Uin Saizu. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Pengelolaan sampah, pemeliharaan fasilitas umum, dan pengaturan jumlah pengunjung menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat lokal.
Selain itu, masih ada beberapa UMKM yang kesulitan mengakses pasar yang lebih luas. "Produk kami sebenarnya memiliki kualitas yang baik, tetapi kami kesulitan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ke pasar yang lebih besar," ungkap pelaku UMKM sekitar lokawisata Baturaden, pemilik toko oleh-oleh di Baturaden. Dukungan dalam hal pemasaran digital dan akses ke platform e-commerce diharapkan dapat membantu UMKM di Baturaden untuk lebih dikenal di luar daerah.
ADVERTISEMENT
Penutup
Lokawisata Baturaden bukan hanya surga bagi para pencinta alam, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi lokal melalui UMKM. Keindahan alamnya yang menakjubkan dan produk-produk lokal yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Baturaden adalah contoh nyata bagaimana pariwisata dapat menjadi pendorong utama bagi pengembangan ekonomi lokal, dengan UMKM sebagai pilar utamanya.
Di tengah segala tantangan yang ada, semangat dan kreativitas masyarakat Baturaden terus berkobar. Mereka berusaha menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Baturaden, dengan segala pesonanya, adalah permata yang harus terus dijaga agar tetap bersinar dan memberikan manfaat bagi semua.