Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Beasiswa YYGS Connect 2022 Dibuka, Sekolah SMA Rasa Kuliah
7 September 2021 16:32 WIB
Tulisan dari Alfath Flemmo Maulasufa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi saya, beasiswa merupakan jalan keluar terbaik untuk menggapai pendidikan tertinggi. Program YYGS Connect telah menjadi pilihan saya untuk mewujudkan impian. Melalui program ini, saya telah belajar dan bekerja keras untuk menjadi bagian dari Yale Young Global Scholarship 2021.
ADVERTISEMENT
Sungguh, ini merupakan pengalaman sangat berharga ketika saya mengikuti Program Yale Young Global Scholars (YYGS) Connect 2021. Sebuah program pra-kuliah untuk siswa setingkat SMA. Program YYGS ini unik, mengajak saya berpikir, bukan sekedar belajar.
Menurut saya, YYGS merupakan program yang langka di dunia. Melalui pembelajaran metode canvas, saya mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan keilmuan yang tidak biasa ditemukan di sekolah SMA pada umumnya.
Saya, Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18), siswa kelas XII Bahasa MAN 1 Jombang, Jawa Timur. Mungkin, dapat dibilang, saya merupakan pelajar pengukir sejarah bagi sekolah madrasah aliyah di Indonesia yang bisa lolos program YYGS 2021.
Program YYGS summer course merupakan kesempatan besar bagi siswa SMA dari seluruh dunia dalam mengeksplor berbagai bidang akademisi. Empat bidang studi yang ditawarkan YYGS, yaitu Innovations in Science and Technology (IST), Literature Philosophy and Culture (LPC), Politics Law and Economic (PLE), Solving Global Challenges (SGC).
ADVERTISEMENT
Proses seleksi program YYGS Connect ini sistematis, rumit, dan ketat. Prosesnya melibatkan orang tua, sekolah, referensi kepala sekolah, dan wali kelas. Ada 28 tahapan formulir pendaftaran yang harus saya selesaikan. Pendaftaran dibuka September-Nopember, pengumuman hasil seleksi di bulan Desember.
Dukungan dari guru pembimbing sangat penting. Dalam proses pendaftaran, saya dibimbing oleh kepala sekolah dan wali kelas. Rekomendasi ini sangat penting dalam proses penerimaan beasiswa YYGS Connect.
Tentang proses seleksi, awalnya pihak YYGS akan mengidentifikasi pemenuhan syarat siswa yang membutuhkan dukungan finansial. Lalu, peserta akan diminta untuk memberikan beberapa dokumen penting dari wali siswa.
Saya mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan. Di antaranya, surat keterangan dari wali siswa yang menyatakan posisi pekerjaan, gaji, tunjangan, masa kerja, dan salinan laporan pajak penghasilan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, saya mengikuti serangkaian tes untuk menilai kemampuan bahasa Inggris. Dalam hal ini, siswa diharuskan menunjukkan tingkat kemahiran bahasa Inggris yang tinggi.
Tes ini penting karena terkait kemampuan mengartikulasikan pemikirannya selama mengikuti program. Hasil tes ini juga akan membantu siswa ketika bersaing dengan siswa dari berbagai belahan dunia.
Menurut saya dan beberapa peserta, tes program ini memang sulit. Namun, program ini sangat bermanfaat. YYGS memang sengaja didesain dan didukung oleh para ilmuwan yang telah memiliki pengalaman dalam mengatasi "kejutan budaya" dan mempelajari keterampilan serta kemampuan baru untuk memaksimalkan pendidikan kepada siswa.
Setelah mengikuti serangkaian proses seleksi yang panjang selama September-Desember 2020, saya dinyatakan lolos mewakili pelajar Indonesia untuk bidang studi Sastra, Filsafat, dan Budaya (Literature, Philosophy, and Culture (LPC). Saya mendapat akses kuliah di Program YYGS summer course pada Juni-Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Terbentur biaya Program YYGS yang relatif mahal, selanjutnya saya mengajukan beasiswa. Melalui aplikasi online, saya mengajukan fee waiver, yaitu permohonan pembebasan seluruh biaya kuliah Program YYGS Connect.
Alhamdulillah, permohonan itu disetujui. Saya mendapat beasiswa YYGS Connect 2021 dari Yale University, yang merupakan kampus terbaik, tertua, bersejarah, Ivy League University di Amerika Serikat.
Beasiswa YYGS telah membiayai seluruh kegiatan saya dalam program kuliah pendek. Saya mendapat beasiswa penuh (fully funded) sebesar USD $3,500 atau setara Rp 50 juta.
Saya berkesempatan kuliah selama dua pekan di Yale University pada 18 Juni hingga 3 Juli 2021 yang lalu bersama peserta global dari 130 negara dan 50 negara bagian Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Saya menjadi semakin termotivasi untuk belajar lebih lanjut. Program YYGS telah memberikan wawasan kepada saya bahwa pendidikan tinggi model Yale University dapat memberikan kenyamanan belajar bagi mahasiswanya.
YYGS telah memberikan ‘landasan’ awal secara profesional serta membantu saya untuk mencapai cita-cita. Saya berkesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan fleksibel; terlibat secara produktif dengan beragam kelompok teman sebaya; mengeksplorasi ide baru dan menarik; bertemu dengan para pakar, ilmuwan, akademisi, dan praktisi terkemuka.
Melalui YYGS, saya berlatih mengeksplor kemampuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi berbahasa Inggris, diplomasi, dinamika kelompok, dan studi global. Dosen melatih dan mendorong saya sehingga berpikir kompleks dan mendalam untuk menyelesaikan berbagai kasus global dalam kehidupan secara komprehensif, detail, efektif, dan akurat.
Para instruktur mampu membuat suasana belajar-mengajar menjadi menyenangkan, interaktif, seru, santai, namun tetap serius. Kami berdiskusi untuk memecahkan setiap kasus secara detail, komprehensif, dan totalitas.
ADVERTISEMENT
Sungguh, seakan-akan atmosfernya berada di kampus fisik yang sesungguhnya. Saya merindukan suasana itu kembali.
Saya sangat terkesan dan ingat materi kuliah dari John Whalen Ph.D., dosen ilmu filsafat. Beliau merupakan Program Manager Humaniora untuk Yale Young Global Scholars 2021.
"Manusia dihadapkan pada banyak pilihan. Namun manusia wajib berpikir ketika membuat keputusan; harus memilih risiko terkecil untuk melangsungkan kehidupan sosial", tegas John Whalen saat menyampaikan materi kuliah.
Sebagai program interdisipliner, bagi saya, YYGS sungguh mengasyikkan. Saya dan peserta lainnya menghadiri seminar yang diajarkan oleh dosen pembimbing sesuai kurikulum khusus. Siswa diberi kebebasan untuk memilih beragam ide untuk satu topik seminar (academic interest).
Sebagai komposer musik muda Indonesia pengelola channel YouTube Flemmo, saya memilih topik musik, seni, dan budaya yaitu Music Critic dan Secular Song Tradition. Dosen pembimbingnya, Bel Ben Mamoun.
ADVERTISEMENT
Seminar ini sangat menarik karena ketika awal sesi, siswa langsung diajarkan mengkritik dan menganalisis musik. Setelah itu, Bel Ben Mamoun menjelaskan materi tentang kritik musik, sejarah musik, dan dilanjutkan diskusi kelompok.
Saya dan siswa lainnya juga menghadiri Opportunities Across Yale (OAY). Kegiatan ini dilaksanakan secara fleksibel dan terbuka. OAY mengarahkan siswa pada ide-ide inovatif di Yale dan memungkinkan siswa dapat menjelajah lingkungan belajar virtual.
Kegiatan lokakarya, webinar, diskusi, dan panel OAY menyoroti beragam sumber daya dan departemen di Yale. Ini merupakan cara yang luar biasa bagi siswa untuk lebih memahami komunitas Yale.
Tentu saja, ada tantangan yang unik di program ini. Yaitu perbedaan budaya antar siswa yang berasal dari berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan pengalaman positif bagi saya. Bahkan, pada situasi ini menghadapkan siswa pada pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah.
Banyak cerita menarik lainnya yang terjadi selama program. Contohnya, saat siswa mengikuti proyek capstone atau seminar senior. Ini merupakan sesi dinamika kelompok untuk memecahkan masalah.
Dalam sesi ini, saya dan para siswa lainnya diharuskan bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah sesuai topik tertentu. Beberapa siswa yang awalnya memiliki rasa gugup dalam berinteraksi dengan orang lain menjadi lebih terbuka setelah menghadiri proyek capstone.
Hal yang menarik setelah mengikuti YYGS yaitu saya menjadi lebih fokus pada minat. Saya semakin bersemangat untuk mendalami dan mempraktikkan Ilmu Bahasa, Filsafat, dan Budaya melalui musik.
ADVERTISEMENT
Di akhir program YYGS, saya menciptakan lagu berjudul "Awareness". Musik ini menceritakan tentang kesadaran menjaga kesehatan di tengah pandemi corona, Covid-19. Masa pandemi bukanlah halangan bagi anak muda untuk berkarya demi kehidupan yang lebih baik.
Sebuah catatan perjalanan, kegiatan YYGS telah mewarnai hidup saya. Dan, saya telah mengabadikannya melalui tulisan ini sebagai pengalaman yang luar biasa.
Tertarik beasiswa YYGS Connect 2022? Yuk siapkan diri kalian. Pendaftaran untuk beasiswa YYGS dibuka bulan September tiap tahun. Silakan klik situs web ini: globalscholars.yale.edu . *Alfath.