Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Jaringan Moneter Publik
6 Oktober 2024 9:18 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Grup GRL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem moneter fiat yang kita gunakan saat ini sangat bergantung pada partisipasi publik dan kepercayaan masyarakat untuk menjaga nilai dan stabilitasnya. Sistem ini telah menjadi standar global, memberikan fleksibilitas bagi pemerintah dalam mengelola ekonomi dan kebijakan moneter. Namun, meski memiliki keunggulan dalam hal adaptabilitas, sistem fiat juga memiliki kelemahan yang mendasar, terutama terkait dengan potensi inflasi dan ketergantungan pada kepercayaan publik. Inovasi seperti Central Bank Digital Currency (CBDC) sering dipandang sebagai solusi untuk memperbaiki kelemahan sistem fiat, tetapi pada kenyataannya, CBDC justru memperparah risiko yang sudah melekat dalam sistem tersebut. CBDC bukanlah solusi untuk masalah inflasi, melainkan perpanjangan dari masalah yang sudah ada, yang mengandalkan kontrol pemerintah atas suplai uang.
ADVERTISEMENT
1. Sistem Fiat: Kepercayaan dan Partisipasi Publik sebagai Kekuatan Utama
Sistem fiat, tidak seperti sistem berbasis komoditas seperti emas, tidak didukung oleh aset fisik yang memiliki nilai intrinsik. Sebaliknya, kekuatan utama mata uang fiat berasal dari kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang mengeluarkannya dan kemampuan bank sentral untuk menjaga stabilitas ekonomi. Pemerintah dan bank sentral memiliki kendali penuh atas pencetakan dan distribusi mata uang fiat, dan keputusan moneter mereka langsung mempengaruhi nilai mata uang tersebut.
Dalam konteks ini, partisipasi publik menjadi sangat penting. Ketika masyarakat menggunakan mata uang fiat untuk melakukan transaksi, menabung, atau membayar pajak, mereka pada dasarnya mendukung sistem ini. Jika kepercayaan masyarakat terhadap mata uang fiat hilang, akibat kebijakan moneter yang buruk atau inflasi yang tidak terkendali, sistem fiat dapat runtuh.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, di negara-negara yang mengalami hiperinflasi seperti Zimbabwe dan Venezuela, pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar untuk menutupi defisit anggaran, tetapi tindakan ini hanya memperburuk krisis ekonomi karena masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap mata uang mereka. Ketika inflasi melonjak, masyarakat beralih ke mata uang asing atau aset yang lebih stabil untuk melindungi kekayaan mereka, melemahkan partisipasi dalam sistem fiat lokal dan mempercepat kehancurannya​(Peta Jalan pengembangan…)​(Peta Jalan pengembangan…).
2. CBDC: Solusi atau Perpanjangan Masalah?
Central Bank Digital Currency (CBDC) sering digambarkan sebagai solusi teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan memperluas akses ke layanan keuangan. Namun, pada intinya, CBDC hanyalah versi digital dari mata uang fiat yang ada, dan dengan demikian, tetap membawa risiko yang melekat pada sistem fiat tradisional, terutama inflasi.
ADVERTISEMENT
CBDC tidak menciptakan solusi baru untuk masalah inflasi, melainkan memperbesar kekuatan pemerintah dan bank sentral untuk mengontrol suplai uang. Dengan CBDC, bank sentral memiliki kemampuan untuk memperluas basis uang digital dengan lebih mudah, yang secara teoritis bisa memperburuk masalah inflasi jika digunakan secara tidak bertanggung jawab. Karena CBDC merupakan perluasan langsung dari mata uang fiat, kelebihan pencetakan atau distribusi uang digital ini berisiko menyebabkan inflasi yang lebih parah daripada sistem fiat tradisional.
Selain itu, CBDC memperkuat kendali pusat atas arus uang dalam ekonomi. Ini memberikan bank sentral dan pemerintah kontrol penuh atas transaksi, memungkinkan mereka untuk melacak, mengatur, dan bahkan memblokir transaksi individu jika dianggap perlu. Dalam skenario ini, publik kehilangan kebebasan finansial yang lebih besar, dan CBDC bisa mengarah pada situasi di mana kebijakan fiskal yang buruk dan kebijakan moneter yang terlalu ketat bisa lebih mudah diterapkan tanpa perlawanan. Meskipun teknologi ini menawarkan potensi dalam hal inklusi keuangan dan efisiensi, konsekuensi dari kontrol penuh oleh otoritas pemerintah bisa mengurangi kepercayaan publik terhadap sistem itu sendiri​(Peta Jalan pengembangan…).
ADVERTISEMENT
3. Inflasi dan Peran CBDC
Inflasi adalah salah satu masalah terbesar dalam sistem fiat, di mana pencetakan uang yang tidak terkendali menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Karena nilai mata uang fiat sepenuhnya bergantung pada kebijakan moneter yang dibuat oleh pemerintah, ketika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, jumlah uang yang beredar menjadi terlalu besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia, sehingga harga naik.
CBDC, sebagai perluasan digital dari uang fiat, tidak menghilangkan risiko ini. Sebaliknya, ia memberi otoritas moneter alat yang lebih kuat untuk menciptakan lebih banyak uang digital dalam waktu singkat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suplai uang tanpa adanya pertumbuhan yang seimbang dalam produktivitas ekonomi. Dalam skenario ini, inflasi bisa meningkat lebih cepat karena uang digital dapat didistribusikan dengan lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan uang kertas konvensional.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19, banyak negara mencetak uang dalam jumlah besar untuk mendukung program stimulus ekonomi. Pencetakan uang ini menyebabkan lonjakan inflasi di berbagai negara. Jika saat itu CBDC sudah diterapkan secara luas, proses pencetakan uang dan distribusi stimulus ini bisa dilakukan dengan lebih cepat dan lebih besar, yang berpotensi memperparah inflasi. Oleh karena itu, meskipun CBDC menawarkan kemudahan dalam distribusi uang, ia juga dapat mempercepat proses inflasi jika tidak dikelola dengan hati-hati​(Peta Jalan pengembangan…).
4. Keterlibatan Publik dalam Sistem Fiat dan CBDC
Kekuatan sistem fiat terletak pada kepercayaan dan partisipasi publik dalam menggunakan mata uang tersebut. Ketika masyarakat merasa aman dan percaya pada stabilitas mata uang mereka, mereka akan terus menggunakan dan mendukung sistem ini. Namun, jika masyarakat mulai meragukan nilai uang fiat atau menyadari bahwa kebijakan moneter sedang mengarah pada inflasi yang tidak terkendali, mereka akan mencari alternatif.
ADVERTISEMENT
CBDC, yang sangat bergantung pada otoritas pusat, menghadirkan risiko baru dalam hal kepercayaan publik. Meskipun di satu sisi menawarkan solusi untuk inklusi keuangan, kontrol penuh yang dimiliki oleh pemerintah atas transaksi publik dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi, kebebasan finansial, dan penyalahgunaan kekuasaan. Jika masyarakat merasa bahwa CBDC dapat disalahgunakan oleh pemerintah, misalnya untuk memblokir akses ke dana mereka atau memaksakan kebijakan moneter yang merugikan, partisipasi publik dalam sistem moneter ini bisa menurun drastis.
Sebagai akibatnya, publik bisa beralih ke mata uang alternatif, seperti mata uang kripto desentralisasi, yang menawarkan lebih banyak kebebasan dan kontrol individu. Bitcoin, misalnya, telah dipuji sebagai alternatif dari sistem fiat karena sifatnya yang terbatas dan tidak dapat dikendalikan oleh otoritas pusat​(Peta Jalan pengembangan…). Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem fiat, mereka cenderung mencari jaringan moneter yang lebih stabil dan transparan.
ADVERTISEMENT
5. Kesimpulan
Sistem fiat mengandalkan partisipasi publik sebagai basis kekuatannya, dan CBDC tidak menghilangkan ketergantungan ini. Sebagai perluasan dari sistem fiat, CBDC menghadapi risiko yang sama, terutama dalam hal inflasi dan kepercayaan masyarakat. Meskipun menawarkan solusi teknologi untuk beberapa masalah inklusi keuangan, CBDC pada dasarnya adalah alat yang memperbesar kontrol pemerintah atas suplai uang dan transaksi individu.
Alih-alih menjadi solusi untuk inflasi, CBDC bisa memperparah masalah tersebut dengan memberikan bank sentral kemampuan untuk menciptakan lebih banyak uang digital dengan lebih cepat, yang bisa menyebabkan inflasi yang lebih tinggi jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, tantangan terbesar dari penerapan CBDC adalah menjaga keseimbangan antara efisiensi teknologi dan menjaga kepercayaan serta kebebasan masyarakat dalam sistem moneter. Kepercayaan publik, pada akhirnya, adalah kunci utama keberhasilan sistem fiat, dan jika kepercayaan ini hilang, seluruh jaringan moneter fiat bisa runtuh.
ADVERTISEMENT