Konten dari Pengguna

Di Balik Sungai Sudut Kota

Gusti Imam Nugroho
Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, dan sebagai Anggota Organisasi Internal/external Kampus di Universitas Indraprasta PGRI, Ia juga berprofesi sebagai Guru di salah satu sekolah di DKI Jakarta.
4 Maret 2024 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gusti Imam Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Ilustrasi Dibalik Sungai Sudut Kota//Sumber:Dok.Pribadi"
zoom-in-whitePerbesar
"Ilustrasi Dibalik Sungai Sudut Kota//Sumber:Dok.Pribadi"
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di suatu sudut kota yang terletak di pinggiran sungai, hiduplah seorang kakek tua yang memiliki sebuah perahu kecil. Meskipun usianya telah lanjut, semangatnya masih membara seperti api yang tak pernah padam.
ADVERTISEMENT
Setiap pagi, sebelum matahari terbit, kakek itu sudah bersiap-siap di tepi sungai dengan perahunya yang usang. Dia mempersiapkan diri untuk menjalani rutinitas harian yang tak pernah berubah: mencari botol-botol bekas yang hanyut di sungai.
Meski usahanya tampak sederhana, namun bagi kakek itu, itu adalah sumber kehidupannya. Botol-botol bekas yang berhasil dikumpulkannya akan dia jual untuk mendapatkan sedikit uang demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Meskipun tak pernah banyak, namun kakek itu bersyukur atas rezeki yang didapatinya.
Dengan hati yang penuh semangat, kakek tua itu mendayungi perahunya ke tengah sungai. Ombak kecil menggoyangkan perahu sederhana itu, tetapi kakek itu tak gentar. Dia terus mendayung, mencari setiap sudut sungai tempat di mana botol-botol bekas bisa terdampar.
ADVERTISEMENT
Waktu demi waktu berlalu, tetapi semangat kakek itu tetap menggelora. Meskipun badannya mulai terasa lelah dan tangannya mulai kaku, namun dia tak pernah menyerah. Setiap botol yang berhasil dia ambil, adalah harapan bagi keluarganya.
Di mata kakek itu, perahu kecilnya bukan hanya sebuah alat transportasi. Itu adalah kawan setia yang menemaninya dalam perjuangan mencari rezeki. Bersama perahu kecil itu, kakek tua itu menorehkan cerita kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan.
"Ilustrasi Sudut KOta//Sumbetr:Dok.Pribadi"
Dan di balik kerja kerasnya itu, kakek tua itu selalu tersenyum. Senyum itu menceritakan tentang kekuatan dan ketabahannya dalam menghadapi lika-liku hidup. Meski mungkin tak banyak yang tahu, namun di sudut kota itu, ada seorang kakek tua yang dengan perahu kecilnya, mengarungi sungai demi mencari harapan bagi keluarganya.
ADVERTISEMENT
Dalam kisah Kakek ini menjadi contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat menghadapi kesulitan hidup dengan semangat yang tak tergoyahkan. Rutinitas harian yang tampak sederhana baginya memiliki makna yang besar, karena setiap botol bekas yang berhasil dikumpulkannya merupakan harapan bagi keluarganya.
Perahu kecil yang dimilikinya bukan hanya alat transportasi, tetapi juga menjadi simbol perjuangannya. Dengan setia, kakek tua itu melintasi sungai untuk mencari rezeki. Meski badannya terasa lelah dan tangannya mulai kaku, dia tidak pernah menyerah. Itu adalah bukti dedikasi dan cinta kepada keluarganya.
Senyumnya yang selalu bersinar meski di tengah kesusahan adalah gambaran kekuatan dan ketabahan batinnya. Cerita ini mengajarkan kita tentang arti sejati dari kebahagiaan dan kepuasan hidup, bahwa bahagia tidak selalu tergantung pada materi atau kemewahan, tetapi juga terletak pada kesederhanaan dan penghargaan terhadap setiap rezeki yang diperoleh.
ADVERTISEMENT
Dalam sudut kota kecil itu, kakek tua dengan perahunya menjadi bagian dari keindahan kehidupan sehari-hari. Meskipun mungkin tak banyak yang mengetahui kisahnya, namun keberadaannya memberikan warna dan makna yang mendalam dalam kehidupan masyarakat di sana.