Konten dari Pengguna

Di Sudut Utara Jakarta

Gusti Imam Nugroho
Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, dan sebagai Anggota Organisasi Internal/external Kampus di Universitas Indraprasta PGRI, Ia juga berprofesi sebagai Guru di salah satu sekolah di DKI Jakarta.
16 November 2023 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gusti Imam Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Pesona Pulau Cipir Jakarta//Sumber:Dok.Pribadi"
zoom-in-whitePerbesar
"Pesona Pulau Cipir Jakarta//Sumber:Dok.Pribadi"
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di suatu pagi yang cerah, seorang pujangga bernama Gustava memutuskan untuk mengambil waktu untuk dirinya sendiri dan pergi ke sudut utara Jakarta. Ia merasa butuh untuk menyegarkan pikirannya dan menemukan inspirasi baru untuk karya-karyanya. Setelah merencanakan perjalanan singkatnya, ia memilih Pulau Cipir di Kepulauan Seribu sebagai destinasi liburannya.
ADVERTISEMENT
Perjalanan menuju Pulau Cipir diawali dengan perjalanan darat menuju Pelabuhan Muara Kamal. Gustava menikmati pemandangan kota Jakarta yang sibuk, namun dalam hatinya ia merasa gembira karena akan segera melarikan diri dari hiruk-pikuk kesehariannya. Sesampainya di pelabuhan, Gustava melihat kapal-kapal tradisional yang siap mengantar keindahan Pulau Cipir.
"Perjalanan Menuju Kepula Menaiki perahu//Sumber:Dok.Pribadi"
Ketika kapal melaju melintasi birunya laut, ia merenung di atas geladak. Angin sepoi-sepoi laut dan suara ombak menjadi musik bagi pikirannya. Ia merenung tentang kehidupan, cinta, dan keindahan alam. Sambil menulis puisi disebuah buku catatannya, Gustava merasa semakin dekat dengan inti kehidupannya sebagai seorang pujangga.
Setelah beberapa Menit perjalanan, Pulau Cipir muncul di cakrawala. Pantai putih dan air laut yang jernih menyambut Gustava dengan keindahannya. Ia tiba di pulau yang damai dan tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota. Gustava pun segera menyewa sebuah Tenda Camping di tepi pantai untuk tempat tinggalnya selama liburan.
"Suasana terbenannya sang Mentari//Sumber:Dok.Pribadi
Selama di Pulau Cipir, Gustava menjelajahi keindahan alam pulau tersebut. Ia berjalan-jalan di tepian pantai, menyaksikan matahari terbenam yang memukau, Gustava juga berinteraksi dengan penduduk setempat, mendengarkan cerita mereka, dan meresapi kearifan lokal yang tersembunyi di pulau ini.
"Pagi Hari Dipulau Cipir//Sumber:Dok.{\Pribadi"
Pada pagi hari Gustava bangun dengan semangat baru. Ia menikmati sarapan di tepi pantai sambil menulis puisi dan cerita pendek. Pulau Cipir menjadi sumber inspirasi baru bagi karyanya.
"Sang Mentari//Sumber:Dok.Pribadi"
Gustava merasa begitu bahagia dan bersyukur atas keputusannya untuk menjauh sejenak dari kesibukan kota.
ADVERTISEMENT
Pulang dari liburannya, Gustava membawa pulang bukan hanya kenangan indah, tetapi juga karya-karya baru yang penuh warna. Perjalanannya ke sudut utara Jakarta dan Pulau Cipir telah memberikan energi positif dan perspektif baru dalam menghadapi hidupnya. Ia kembali ke kota dengan hati yang ringan dan kreativitas yang membara, siap melanjutkan perjalanannya sebagai seorang pujangga.