Konten dari Pengguna

Kreativitas Membaca Puisi Pada Pekan Kebudayaan Nasional 2023

Hanna Hanifa Hira
Mahasiswa UIN Jakarta
4 November 2023 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanna Hanifa Hira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 yang merupakan kerjasama Kemendikbudristek dan PBSI UIN Jakarta. PBSI menjadi salah satu titik penyenggara ruang tamu PKN dari 40 titik yang ada. Pada Pekan Kebudayaan Nasional tahun 2023 ini mengangkat tema "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan, Kebudayaan Milik Semua; Resonansi Budaya Islam dari Ciputat untuk Dunia".
ADVERTISEMENT
Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional UIN Jakarta turut mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Selain karena tema dan konsepnya yang menuai atensi, yakni "Resonansi Budaya Islam: Dari Ciputat untuk Dunia", kegiatan Ruang Tamu PKN juga ramah untuk menjadi wadah merawat budaya yang melibatkan seluruh elemen masyarakat di dalamnya.
Jajaran Dekanat FITK UIN Jakarta turut memberikan dukungan atas penyelenggaraan PKN ini. Mereka menjamin bahwa perhelatan PKN akan menjadi acara yang bisa menghidupkan kembali semangat berkebudayaan dari banyak pihak. PKN pada tahun ini menjadikan filosofi lumbung sebagai metode bahwa kebudayaan harus dilestarikan bersama, dimajukan bersama secara gotong royong dan merupakan kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan.
Pada kesempatan ini, PBSI bekerja sama dengan Komunitas Danarto. Danarto merupakan seorang sastrawan asal Indonesia. Karyanya yang terkenal diantaranya kumpulan cerpen, kumpulan puisi dan lukisan karya Danarto. Acara PKN ini mengabadikan karya Danarto dalam satu ruangan yang dinamakan taman pojok baca Danarto. Selain memperlihatkan karya Darnarto, PBSI UIN Jakarta setiap harinya juga menampilkan pertunjukan karya seni dari sastrawan Indonesia yang dibawakan oleh seluruh dosen PBSI, mahasiswa PBSI, dan alumni PBSI ikut serta memeriahkan acara pada Pekan Kebudayan Nasional 2023.
ADVERTISEMENT
Pekan Kebudayaan Nasional 2023 berlangsung sangat meriah dan dilaksanakan selama sembilan hari. Pada hari ke tiga Pekan Kebudayan Nasional 2023 mengadakan acara pentas seni alumni dan dosen serta workshop pengelolaan media sekolah. Pentas seni alumni dan dosen dibintangi oleh Nada Renjana. Acara ini akan dilaksanakan pada minggu, 22 Oktober 2023, pukul 13.00-16.00 WIB di lobi timur FITK UIN Jakarta. Workshop pengembangan media sekolah mengundang M. Syakir NF merupakan wartawan NU Online, Rizki Ramadhan merupakan sastrawan muda betawi dan yang dimoderatori oleh Mafi Sri Wahyu merupakan Mahasiswa PBSI UIN Jakarta.
Penampilan dari Alumni dan dosen PBSI pada saat membacakan puisi sangat bagus dan Kreatif. Puisi merupakan satu bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan penyair yang dituangkan dengan memanfaatkan segala daya bahasa, kreativitas dan imajinasi pengarang dengan rangkaian bahasa yang indah serta mengandung irama juga makna. Pada acara Pekan Kebudayaan Nasional berlangsung alumni dan dosen menampilakan pembacan pusi dengan Ragam Kreatifitas sebagai pertunjukan memperkenalkan karya sastra dalam bautan yang indah.
Ragam Kreatifitas pembacaan puisi dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2023, menampilkan Pembacaan puisi yang berjudul ‘‘Doa Si Kecil’’ karya Taufiq Ismail yang di kreasikan dengan membaca menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Prancis. Puisi ‘‘Doa Si Kecil’’ karya Taufik Ismail menghadirkan ungkapan ketulusan dan keinginan seorang anak dalam berdoa kepada tuhan. Puisi ini mencerminkan kepolosan dan kejujuran hati seorang anak dalam menyampaikan harapan dan permohonan kepada sang pencipta.
ADVERTISEMENT
Puisi ini diawali dengan pengakuan bahwa Tuhan adalah orang terkaya.. Dalam doa tersebut, anak meminta kepada ibunya agar diberikan kasur tebal di surga.. Permintaan ini mencerminkan keinginan anak untuk memastikan ibunya mendapatkan kenyamanan dan kebahagiaan seutuhnya bersama Tuhan.. Anak menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang tulus terhadap ibunya.. Kemudian anak itu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, meminta ayahnya untuk menerima pekerjaan pukulan yang bagus.. Permintaan ini mewakili keinginan anak untuk menghadirkan kebahagiaan dan kepuasan bagi ayahnya.. Pipa yang indah dapat melambangkan keindahan dan kepuasan terhadap hal-hal yang disukai atau dihargai sang ayah.. Puisi ini diakhiri dengan “Amin”, yaitu doa penutup yang sering digunakan untuk menyatakan persetujuan dan harapan agar doa terkabul..
ADVERTISEMENT
Dalam pembacaan puisi yang diterjemahkan kedalam bahasa Prancis yang dibacakan oleh bu Rosida pada ungkapan nya menyampikan ‘‘dieu Tout-Puissant’’ artinya tuhan yang maha kaya, ‘’Offre à maman un matelas épais au paradis’’ artinya beri mama kasur tebal di surga, ‘‘Dieu miséricordieux’’artinya Tuhan Yang Pemurah, ‘‘Achetez à papa une belle pipe’’ artinya Belikan ayah pipa yang indah. Pembacaan puisi tersebut berakhir dengan kata aamiin bersama-sama.
Selain itu pembacaan puisi melalui kreativitas membuat perubahan baru. Dulu karya sastra seperti puisi dibacakan secara sederhana, melainkan hanya membaca selembar kertas dan bersuara di depan mic. Pada acara Pekan Kebudayan Nasional 2023 kreativitas pembacaan puisi sangat beragam melalui penampilan dari alumni PBSI memperlihatkan pembacaan puisi dengan gaya memasak popcron.
ADVERTISEMENT
Pembacaan puisi yang dibawakan oleh kak Tri Wibow puisi yang berjudul Seonggok Jagung karya W.S Rendra dengan gaya pembacaan sambil memasak popcron.
merupakan salah satu puisi Rendra yang “menyinggung” masalah pendidikan. Rendra memaknainya sebagai bentuk kritikan terhadap kesenjangan pendidikan di Indonesia. Puisi tersebut merupakan karya sastra fiksi yang bentuk dan isinya berorientasi pada imajinasi dan memiliki berbagai kemungkinan makna. Hal ini mengarah pada hakikat puisi sebagai bentuk karya sastra fiksi yang ditulis dengan kedalaman perasaan dan imajinasi penyair atas realitas.
Puisi yang bermakna dapat diperoleh dari kata, kalimat, bait atau keseluruhan teks, menjelaskan bahwa puisi konvensional mempunyai makna, namun mulai berkurang dalam puisi modern atau kontemporer. Puisi kontemporer hanya mempunyai gagasan pokok yang ingin disampaikan penyairnya. Puisi “Puisi Setumpuk Jagung” oleh W.S Rendra tentu saja mempunyai arti atau Makna puisi dapat terungkap pada kata, baris, bait bahkan seluruh teks diungkapkan melalui proses interpretasi sehingga gagasan terungkap dengan jelas dan Tepat.
Kak Tri Wibow mengimajinasikan puisi Seonggok Jagung dengan memasak Popcron dimulai dari pembacaan puisi pada bait pertama samapai ke tiga. Puisinya mengungkapkan bait pertama
ADVERTISEMENT
yakni seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan. Seonggok jagung mengartikan keterbatasan harta yang tidak berarti bagi kehidupan; sedangkan, seorang pemuda yang kurang sekolahan mengartikan seorang pemuda tidak memiliki pendidikan yang memadai. Dengan demikian, bait ini menggambarkan seorang pemuda yang kurang berpendidikan, tidak memiliki ilmu pengetahuan yang memadai karena situasi dan kondisi ekonomi yang serba terbatas.Bait menggambarkan bahwa sang pemuda melihat petani dan hasil panenan ladangnya, yaitu jagung. Saat subuh, ia melihat para wanita dengan gendongan jagung pergi ke pasar dan para gadis asik menumbuk jagung menjadi maisena dengan gembira, serta aroma khas kuwe jagung yang senantiasa tercium dari balik dinding dapur. Bait ketiga Rendra menyatakan bahwa walaupun hanya seonggok jagung di kamar, pemuda itu siap menggarapnya karena kemungkinan otak dan tangannya siap bekerja. Sedangkan bait empat sampai ke lapan memperlihatkan gerakan yang berpindah dari mic sebelah kiri yang dibacakan oleh Kak Tri Wibow. Pada bait ini mengandung makna keseluruhan bahwa Sesungguhnya, pendidikan menjadikan seluruh masyarakat berkembang dalam hal sumber daya manusia, tanpa kecuali. Karena itu, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Ia bersifat universal. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam kesempatan mengenyam pendidikan. Bahkan, negara telah menjamin hal tersebut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian kreatifitas pembacaan puisi dilakukan dengan menyesuaikan teks yang dibaca. Pada puisi Sajak Seonggok Jagung lebih menampilkan proses pembacaan puisi melalui benda atau alat masak dan jagung. Sedangkan pada puisi Doa Si Kecil menampilkan penambahan bahasa dari bahasa Indonesia berpindah ke bahasa Prancis.