Konten dari Pengguna

Yuk, Mendaki dan Jelajahi Eksotisme Gunung Tambora Melalui Festival Tambora 2022

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
2 Juni 2022 6:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang pendaki saat berada di puncak tertinggi kaldera Gunung Tambora. Foto; Harley Sastha.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pendaki saat berada di puncak tertinggi kaldera Gunung Tambora. Foto; Harley Sastha.
ADVERTISEMENT
Ada rencana naik gunung Tambora? Nah, awal Juni 2022 ini adalah waktu yang tepat untuk kamu mendakinya. Pasalnya, pada 4-5 Juni 2022, bertepatan akan diselenggarakannya event nasional tahunan Festival Pesona Tambora 2022. Event yang akan digelar di Sanctuary Rusa – sekitar Pos 1 Jalur Pendakian Doro Ncanga, Taman Nasional (TN) Tambora, Kabupaten Dompu – untuk mengenang ledakan maha dahsyat Tambora, 207 tahun yang lalu. Tepatnya pada 10-11 April 1815.
ADVERTISEMENT
Jadi, kamu tidak hanya mendaki dan menjelajahi eksotisnya kawasan gunung Tambora yang sudah diakui dunia. Tetapi, juga dapat melihat dan mengikuti langsung festivalnya.
Pandemi Covid-19, membuat event yang sudah digelar sejak April 2015 – bertepatan dengan diresmikannya kawasan Gunung Tambora sebagai Taman Nasional Tambora oleh Presiden Jokowi sekaligus memperingati dua abad ledakan besarnya – tidak terselenggara sebagaimana mestinya.
Festival yang biasanya digelar bulan April setiap tahunnya, sejatinya sudah mempunyai daya pikatnya tersendiri. Bukan hanya memberikan informasi, pengetahuan dan edukasi tentang letusan gunung api Tambora saja, tetapi, juga memamerkan dan menampilkan beragam kegiatan pentas seni, tradisi dan budaya serta olahraga.
Seiring pandemi yang sudah melandai dan aturan dilonggarkan, event yang masuk agenda ‘Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022’ Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), akan kembali digelar secara akbar.
Gerbang titik awal jalur pendakian Doro Ncanga dengan latar belakang Gunung Tambora. Foto: Balai TN Tambora.
Sebelumnya, sebagai salah satu rangkaian festival, pada 27-29 Mei 2022, telah diadakan kegiatan Teka (Mendaki) Tambora 2022 di Jalur Pendakian Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Teka Tambora menjadi ajang memperkenalkan lebih luas lagi potensi destinasi wisata alam yang ada, di antaranya: Teluk Bima, Bangunan Kerajaan Bima, Museum Kerajaan Sanggar, Teluk Balembo, Teluk Piong, Oi Tampuro – salah satu site Geopark Tambora, Savana Piong, Dongo Tabe Nae dan Dongo Tabe To’i hingga Puncak Kaldera Tambora Jalur Pendakian Piong, Taman Nasional (TN) Tambora.
ADVERTISEMENT
Nah, pada acaranya nanti di Sanctuary Rusa, kamu akan dapat mengikuti kegiatan educamp konservasi, melihat tarian tradisional, atraksi seni dan budaya, aktivitas berkuda ‘Nente Jara’, nonton bareng film dokumenter ‘Majestic Tambora’ dan lainnya. Dijamin bakalan seru banget.
Apalagi lokasinya berada di kawasan Savana Doro Ncanga dengan pemandangan lanskap gunung Tambora dan perairan laut Teluk Saleh yang indah.
Dengan tema ‘Mewujudkan Destinasi Wisata Pendakian Gunung Kelas Dunia’, Kepala Balai TN Tambora, Yunaidi, berharap nama Gunung Tambora semakin kuat di mata dunia. “Festival Tambora adalah sarana untuk lebih mempromosikan wisata di TN Tambora. Terutama pendakian menuju puncak Tambora. Event ini juga menjadi momen agar dunia bisa mengenal Tambora lebih dekat lagi”, ujarnya melalui sambungan ponselnya.
ADVERTISEMENT
Cinder Cone: Dongo Tabe Nae di jalur pendakian Piong, Sanggar. Foto: Tangkapan layar film 'Majestic Tambora' (Baraka Bumi/Balai TN Tambora).
Tidak ada yang dapat membantah pesona gunung api Tambora. Pasca erupsi besarnya, bentang dan lanskap alam yang tersaji menjadi begitu indah dan mengagumkan. Di sini, kamu dapat melihat perpaduan lanskap laut pantai, padang savana dengan beberapa cinder cone – bentuk gunung gunung api yang paling sederhana, terbentuk dari abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini pada bagian puncaknya membentuk seperti mangkuk. Umumnya, tingginya kurang dari 500 meter dari tanah di sekitarnya. Juga hutan serta lautan di bagian puncaknya dan tentunya kaldera raksasanya yang sangat ikonik di dunia. Kaldera gunung api aktif terdalam di dunia.
Berbagai satwa ternak dan liar semakin menambah eksotisnya kawasan yang telah menyandang tiga status nasional dan internasional: taman nasional, geopark nasional dan bagian dari cagar biosfer dunia – cagar biosfer Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora).
ADVERTISEMENT
Ditetapkannya Tambora sebagai Geopark Tambora pada pada 2020, tidak lepas karena lengkapnya Geodiversity, Biodiversity, dan Culture Diversity yang dimilikinya.
Sunrise dari dari Pos 5 jalur pendakian Piong, Sanggar. Foto: Harley Sastha.
“Festival Tambora merupakan cara untuk mengenalkan pada masyarakat nasional dan dunia tentang ketiga keragaman tersebut, terutama Budaya setempat. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, istimewanya, kali ini ada Pengukuhan tokoh adat kepada pejabat Kementerian dan Gubernur NTB. dari upacara tersebut masyarakat luas akan mengenal tradisi/budaya salah satu Kerajaan di lingkar Tambora yaitu Kerajaan Dompu yang masih terawat hingga kini,” kata General Manager Geopark, Tambora Hadi Santoso, yang dikirim melalui pesan singkatnya.
Untuk kamu yang ingin mendaki gunung Tambora, ada 4 pilihan jalur resmi TN Tambora: Piong dan Kawinda To’i di Kabupaten Bima serta Doro Ncanga dan Pancasila di Kabupaten Dompu.
ADVERTISEMENT
Lanskap padang savana di jalur pendakian Piong (Zollinger Route), Taman Nasional Tambora. Foto: Balai Taman Nasional Tambora dan Tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia.
Jalur Pendakian Piong dan Doro Ncanga, bisa dikatakan jalur pendakian yang happy fun dan tidak terlalu banyak menguras tenaga. Karena, pendakian dimulai dengan menggunakan mobil double gardan atau motor trail, melewati padang savana hingga Pos 3 (Jalur Doro Ncanga) dan Pos 5 (Jalur Piong). Baru kemudian dilanjutkan dengan trekking 2-3 jam hingga tiba di puncak Kaldera Tambora. Walaupun menggunakan kendaraan, dijamin tidak akan mengurangi nilai petualangannya. Menariknya lagi, kedua jalur pendakian ini juga dapat dinikmati dengan berkuda.
Berbeda dengan Jalur Pendakian Kawinda To’i dan Pancasila. Melalui kedua jalur ini, kamu akan trekking melewati hutan tropis terlebih dulu. Lalu, savana dan hutan cemara, lautan pasir hingga tiba di puncak Kaldera Tambora.
Panorama dari pos 4 menuju pos 5 dan tubir kaldera Tambora, jalur pendakian Kawinda To'i. Foto: Balai TN Tambora.
Dari keempat jalur pendakian tersebut, hanya melalui Jalur Pendakian Pancasila, kamu dapat tiba di puncak tertingginya (2.851 mdpl). Walaupun, sebenarnya ada jalur pendakian lainnya yang juga dapat mencapai puncak tertinggi Tambora tersebut. Namun, sementara waktu, jalur pendakian tersebut masih dalam proses kajian lebih lanjut keamanan dan kelayakannya oleh taman nasional untuk diresmikan.
ADVERTISEMENT
Gimana sudah siap untuk mendaki dan menjelajahi semua eksotisme yang dimiliki Gunung Tambora?.