Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Mengapa Mahasiswa di Yogyakarta Masih Ragu Untuk Investasi?
16 Januari 2025 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Merwindha Khafiyya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Wikipedia , investasi berarti suatu kegiatan menanam modal langsung maupun tidak langsung dengan harapan dikemudian hari pemilik modal akan memperoleh manfaat tertentu dari hasil penanaman modalnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) investasi berarti penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan maupun proyek yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Secara umum, investasi dapat dipahami sebagai pengeluaran atau penggunaan waktu, uang, dan tenaga untuk mendapatkan keuntungan serta manfaat di masa depan. Jadi, investasi melibatkan pembelian sesuatu yang diharapkan akan dijual kembali di masa depan dengan harga lebih dari nilai aslinya.
ADVERTISEMENT
Dikalangan mahasiswa, khususnya di Yogyakarta, investasi merupakan hal yang "mahal" untuk dilakukan. Kurangnya pengetahuan, edukasi keuangan, dan keterbatasan sumber daya keuangan menjadi faktor utama yang dialami oleh sebagian besar mahasiswa. Persepsi bahwa investasi itu mahal menyebabkan mahasiswa mengalami kesalahpahaman sehingga kurang tertarik dan tidak mencari tahu terlebih dahulu manfaat maupun risiko lebih lanjut. Padahal, investasi dapat dilakukan dengan modal kecil. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan pengetahuan tentang investasi yang tepat untuk mengubah pandangan tersebut.
Manusia cenderung memilih hal yang instan sedangkan investasi merupakan hal yang dilakukan untuk jangka panjang. Dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan, membuat beberapa mahasiswa berpikir untuk mencari jalan lain. Maka dari itu, banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk terjerat judi online (judol).
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa perlu ditekankan dampak negatif dari judi online . Perlu adanya kesadaran bersama antara pemerintah dan lembaga pendidikan. Pemerintah dapat memperkuat peraturan dan pengawasan terhadap judi online dan memblokir akses judi online. Lembaga pendidikan dapat membuat program yang mendukung investasi di Indonesia, misalnya program edukasi keuangan dan investasi dalam kurikulum.
Kemudian, mahasiswa dapat menyisihkan uang bulanan dengan melakukan pengelolaan keuangan . Investasi dapat dimulai dari Rp100.000 saja, sehingga menyisihkan uang setiap bulan untuk investasi bukanlah hal yang sulit. Harga saham sangat bervariasi, mahasiswa dapat memulai dengan saham receh terlebih dahulu. Misalnya, LPKR dimulai Rp92/lot (harga 14/01/2025) atau dengan memulai dari reksadana. Mahasiswa juga dapat mengikuti Sekolah Pasar Modal untuk memperdalam pengetahuan dan meminimalisir terjadinya risiko yang tidak diinginkan. Dengan demikian, mahasiswa dapat membangun keberanian dan kepercayaan diri untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi.
ADVERTISEMENT
Investasi bukanlah hal yang mahal jika dilakukan dengan pengetahuan serta perencanaan yang tepat. Mahasiswa juga harus mengetahui dasar-dasar investasi dan edukasi keuangan terlebih dahulu untuk membangun kestabilan finansial. Dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, mahasiswa di seluruh Indonesia bisa memulai investasi dengan modal kecil dan siap dengan keuangan di masa depan.