Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Bahan Daur Ulang

Ilustrasi cara mengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang. Foto: Pexels

Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar di dunia modern. Setiap tahun, jutaan ton plastik berakhir di laut, sungai, dan tempat pembuangan akhir, menimbulkan dampak serius bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Padahal, sebagian besar plastik masih bisa diolah menjadi bahan daur ulang yang bernilai ekonomi tinggi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam cara mengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang.

Pentingnya Daur Ulang Plastik dalam Menekan Polusi

Daur ulang plastik tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga membantu menekan kebutuhan bahan baku baru yang berasal dari minyak bumi.

Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2024, produksi plastik global telah mencapai lebih dari 400 juta ton per tahun, dan tanpa pengelolaan yang baik, jumlah ini berpotensi meningkat dua kali lipat pada 2040.

Dengan mendaur ulang, plastik dapat diubah menjadi berbagai produk baru seperti furnitur, bahan bangunan, tekstil, hingga komponen otomotif. Langkah ini membantu menciptakan ekonomi sirkular, di mana limbah bisa kembali menjadi sumber daya.

Tahap Pengumpulan dan Pemilahan Sampah Plastik

Langkah pertama dalam cara mengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang adalah proses pengumpulan dan pemilahan. Plastik yang terkumpul dari rumah tangga, industri, atau tempat umum harus dipisahkan berdasarkan jenisnya — misalnya PET (botol minuman), HDPE (jeriken), LDPE (kantong plastik), dan PP (wadah makanan).

Menurut Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, pemilahan yang baik sangat penting karena setiap jenis plastik memiliki titik leleh dan karakteristik kimia yang berbeda. Campuran plastik yang tidak sesuai dapat menurunkan kualitas hasil daur ulang.

Proses Pencucian dan Pembersihan

Setelah dipilah, plastik harus dicuci untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan sisa makanan. Tahapan ini biasanya menggunakan air panas dengan deterjen ringan agar partikel non-plastik seperti label, lem, atau sisa organik dapat terangkat.

Pembersihan yang maksimal akan meningkatkan efisiensi proses berikutnya, terutama saat plastik dilelehkan atau dicacah. Merujuk riset yang diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production, pencucian yang tepat dapat meningkatkan kualitas pelet plastik daur ulang hingga 30% lebih baik dibanding plastik yang tidak dibersihkan sempurna.

Proses Pencacahan dan Pelelehan

Tahap selanjutnya adalah pencacahan plastik menjadi potongan kecil (flakes) menggunakan mesin penghancur (shredder). Potongan ini kemudian dikeringkan dan dimasukkan ke mesin extruder, di mana plastik dipanaskan hingga meleleh dan dibentuk menjadi butiran kecil yang disebut pelet plastik.

Pelet inilah yang nantinya digunakan kembali oleh industri untuk memproduksi barang-barang baru. Berdasarkan publikasi PlasticsEurope, pelet daur ulang bisa digunakan dalam pembuatan botol, karpet, pipa, atau bahkan bahan konstruksi.

Metode Daur Ulang: Mekanik vs Kimiawi

Ada dua metode utama dalam pengolahan sampah plastik menjadi bahan daur ulang, yaitu:

Menurut World Economic Forum (WEF), daur ulang kimiawi berpotensi menjadi masa depan pengolahan plastik karena dapat mengubah limbah plastik campuran menjadi bahan baku baru tanpa menurunkan kualitasnya.

Produk yang Dihasilkan dari Daur Ulang Plastik

Hasil dari proses daur ulang plastik bisa sangat beragam, tergantung pada jenis plastik dan metode yang digunakan. Contoh produk daur ulang antara lain:

Tantangan dan Inovasi dalam Pengolahan Plastik

Meski teknologi daur ulang semakin maju, tantangan masih tetap ada. Salah satunya adalah kontaminasi plastik campuran yang sulit dipisahkan dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.

Namun, berbagai inovasi terus dikembangkan. Misalnya, para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) kini tengah mengembangkan enzim pengurai plastik (plastic-eating enzymes) yang mampu memecah polimer dengan cepat tanpa merusak lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses daur ulang dan mengurangi limbah plastik global.

Baca juga: Simbol BPA Free dalam Produk Plastik dan Artinya

(NDA)