36 Warga Vietnam Ditahan di Stasiun PSDKP Pontianak

Konten Media Partner
9 Januari 2020 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, meninjau kapal Vietnam yang ditangkap patroli KKP di Laut Natuna. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, meninjau kapal Vietnam yang ditangkap patroli KKP di Laut Natuna. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebanyak 36 warga Vietnam yang bekerja di tiga kapal penangkap ikan ditahan di Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak. Ketiga kapal itu ditangkap oleh Ditjen Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan-KKP di perairan Nautan Utara, karena melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada kunjungan kerjanya ke Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (9/1), Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, meninjau langsung tiga kapal ikan ilegal berbendera Vietnam, di Stasiun PSDKP Pontianak.
Edhy meninjau tiga kapal ikan ilegal berbendera Vietnam tersebut. Ia didampingi Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, dan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Tiga kapal ikan asing berbendera Vietnam yang berhasil ditangkap di Laut Natuna Utara, terdiri dari kapal ikan KG 95118 TS ukuran 124 GT, KG 94629 TS ukuran 98 GT, dan KG 93255 TS ukuran 98 GT.
"Tiga kapal ikan berbendera Vietnam melakukan perlawanan sengit saat hendak ditangkap, prosesnya sangat menegangkan, akibatnya Kapal Orca 02 kerusakannya cukup parah," jelas Edhy saat meninjau langsung tiga kapal ikan asing berbendera Vietnam.
ADVERTISEMENT
Penangkapan dilakukan oleh tiga kapal pengawas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang terdiri dari KP Orca 3, KP Hiu Macan 01, dan KP Hiu 001.
Edhy juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada tiga awak kapten yang memimpin penangkapan tersebut, di antaranya adalah Kapten Muhammad Maruf, Kapten Samson, dan Kapten Mohamad Slamet.
Pada pemantauan tiga kapal tersebut, Edhy mengatakan sempat terjadi perlawanan sengit hingga mengakibatkan kapal asiang berbendera Vietnam tersebut penyok di bagian samping kapal.
Hingga saat ini pihaknya juga akan terus melakukan pengetatan pengawasan di beberapa titik rawan di Indonesia.