Pameran Bermuda Singkawang Pamerkan Karya Foto Dokumenter Rumah Hakka

Konten Media Partner
25 Februari 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pameran seni kontemporer di Singkawang yang bertajuk "Bermuda" yang digagas oleh Artspace Indonesia masih digelar. Foto: Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Pameran seni kontemporer di Singkawang yang bertajuk "Bermuda" yang digagas oleh Artspace Indonesia masih digelar.
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang sudah berkunjung pastinya telah melihat berbagai macam seni yang disuguhkan mulai dari lukisan, alat tiup yang terbuat dari tanah liat, seni grafis hingga fotografi. Kali ini Pameran Bermuda menambah enam buah foto dokumenter Rumah Hakka. Rumah Hakka adalah rumah tradisional Kota Yongding di Provinsi Fujian, China. Lalu apa konteksnya untuk Singkawang?
Foto dokumenter yang direkam oleh fotografer kawakan asal Jakarta yaitu Shamow'el Rama Surya bercerita tentang filosofi Rumah tradisional orang Hakka disebut Tulou yang menjadi judul foto. Pada foto ini memperlihatkan secara detail rumah komunal sebagai benteng dengan berbagai pemahaman strategi pertahanan terhadap serangan dari luar.
Rumah Tulou membentuk lingkaran yang terlihat seperti sebuah stadion sepak bola. Setiap pintu berhadap-hadapan sehingga penghuninya bisa mengetahui orang yang datang. Rumah tradisional orang Hakka ini difoto pada tahun 2010. Rama memilih Provinsi Fujian yang merupakan daerah pusat pembentukan orang Hakka sehingga mendapat julukan sebagai Tanah Leluhur Orang Hakka.
ADVERTISEMENT
Dari perjalanan Rama di Indonesia, ia menemukan orang-orang Hakka tersebar di Aceh, Bangka-Belitung, Jawa, serta Kalimantan Barat, termasuk di Singkawang. Khususnya di Singkawang, sepak terjang orang Hakka tidak hanya berurusan dengan ekonomi tapi juga dalam hal sosial, budaya, dan politik.
Sebab itu menurut kuritor, Frino mengatakan foto Tulou karya Rama bisa menjadi referensi orang Hakka Singkawang yang belum sempat ke tanah leluhur untuk melihat arsitektur orang Hakka. Tidak hanya itu, lewat karya dokumenter, Rama sedang mengajak publik untuk merefleksikan tentang keberadaan rumah yang kita diami.
"Apakah rumah hanya sebatas tempat tinggal, penangkal hujan dan panas, dan atau pelindung dari serangan dari luar? Rumah lebih dari itu. Rumah tidak hanya sebatas benda, tapi juga sesuatu yang tidak tampak seperti perasaan atau gagasan yang tak terpisahkan dalam setiap perjalanan manusia di muka bumi ini. Kita ingin selalu masuk dan berdiam diri di dalamnya," ujar Frino.
ADVERTISEMENT
Saat ini, rama yang sempat terlihat berkeliling kota Singkawang mengungkapkan akan melanjutkan proyek fotografi dokumenter bertajuk HOME - Chinese Culture.
HOME sendiri merupakan sebuah proyek fotografi yang unik dan telah menjadi suara untuk kemanusiaan, keberagaman, non-politik, persamaan derajat dan kedamaian di tanah Nusantara ini.
"Saya telah memulai proyek Home-Chinese Culture ini sejak tahun 1998 hingga saat ini. Sejumlah wilayah di Indonesia dan China saya datangi untuk melihat berbagai persoalan secara dekat, yang melingkupi rumah dalam komunitas Tionghoa," ungkap Rama
Nah, buat kamu yang belum berkunjung dan suka akan seni yuk berkunjung ke pameran seni rupa kontemporer Bermuda (art & stories). Jangan dilewatkan tinggal dua hari lagi sampai tanggal 27 Februari lhoo. (hp6)
ADVERTISEMENT