Konten dari Pengguna

Mengantuk Setelah Makan? Kok Bisa?

AisyahDwina
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
2 Desember 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AisyahDwina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah nggak sih kamu merasa ngantuk setelah makan? Bukannya semakin bersemangat, malah jadi lesu dan mengantuk. Fenomena ini sebenarnya wajar, tapi sering bikin aktivitas kita terganggu. Apalagi kalau terjadi di tengah jadwal yang padat. Bukannya produktif, tubuh malah terasa lesu. Tau nggak sih, sebenarnya rasa kantuk setelah makan bukan sekedar kebetulan, melainkan disebabkan oleh berbagai faktor biologis dan psikologis yang berkaitan dengan proses pencernaan dan reaksi tubuh terhadap makanan yang dikonsumsi. Yuk, kita bahas lebih dalam supaya tahu kenapa hal ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya!
ADVERTISEMENT
Proses Pencernaan dan Hormon: Apa Hubungannya?
Setelah kita makan, tubuh mulai bekerja keras untuk memproses makanan yang telah kita konsumsi. Proses ini memerlukan banyak energi dan saat tubuh berfokus pada pencernaan, beberapa perubahan hormonal terjadi. Salah satu hormon yang terlibat adalah hormon serotonin, yang dapat meningkatkan kadar melatonin atau biasa disebut “hormon tidur”. Kadar serotonin dalam otak dapat meningkat pada saat kita mengonsumsi makanan seperti daging, telur, dan produk susu. Nah, meningkatnya serotonin lah yang membuat kita merasa lebih mengantuk.
Jenis Makanan yang Kita Konsumsi
Makanan yang kita konsumsi turut berperan besar dalam rasa kantuk setelah makan. Makanan yang mengandung protein dan karbohidrat cenderung memperburuk rasa kantuk. Meningkatnya triptofan di otak dipengaruhi oleh karbohidrat yang terkandung dalam makanan yang kita makan, sehingga meningkatkan produksi serotonin dan melatonin. Jadi, setelah mengonsumsi hidangan berat atau banyak karbohidrat, tak heran jika kita merasa mengantuk.
ADVERTISEMENT
Aliran Darah dan Energi
Setelah makan, tubuh akan mengalihkan aliran darah ke sistem pencernaan untuk membantu proses tersebut. Hal ini dapat mengurangi aliran darah ke otak. Ketika tubuh bekerja keras untuk memproses makanan yang masuk, energi yang digunakan untuk aktivitas mental bisa berkurang, sehingga menyebabkan rasa kantuk.
Gaya Hidup, Kebiasaan Tidur, dan Masalah Kesehatan
Selain makanan, kebiasaan tidur yang buruk juga bisa memperparah rasa kantuk setelah makan. Jika kita tidak cukup tidur atau mengalami susah tidur, tubuh kita akan lebih mudah merasa lelah. Selain itu, aktivitas fisik yang kurang dapat membuat kita mudah merasa mengantuk. Namun, dalam beberapa kasus rasa kantuk yang berlebihan dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang terganggu. Kondisi seperti diabetes, anemia, atau gangguan pernapasan saat tidur dapat menyebabkan kelelahan setelah makan. Jadi, kalau kamu merasakan rasa kantuk yang tidak wajar setelah makan, segera periksakan ke dokter!
ADVERTISEMENT
Kesimpulan: Mengatasi Rasa Kantuk Setelah Makan
Mengantuk setelah makan merupakan respon alami tubuh terhadap faktor psikologis dan fisiologis. Meskipun tidak berbahaya, tetapi kita perlu mengetahui penyebabnya agar dapat mengelola atau mencegahnya jika rasa kantuk yang dirasakan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, yakni dengan memilih makanan yang kita konsumsi dengan bijak. Jika dirasa harus melakukan banyak kegiatan setelah makan, hindari makan makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan protein. Selain itu, makan dengan porsi kecil dapat membantu tubuh kita untuk menjaga energi tetap stabil. Sehingga pada saat tubuh harus memproses makanan, tidak banyak energi yang digunakan. Menjaga pola tidur juga perlu dilakukan agar kita mendapatkan tidur yang cukup sehingga pada saat harus beraktivitas, kita tidak merasakan kantuk yang berlebihan. Dengan memahami penyebab dan menerapkan cara mengatasi nya, kita dapat menikmati waktu makan tanpa khawatir akan rasa kantuk yang mengganggu setelahnya.
ADVERTISEMENT