Konten dari Pengguna

Beralih Mengonsumsi Protein Nabati Melalui Tempe dan Jamur Portobello

Imamudin AL Fathir
Mahasiswa UIN Jakarta Prodi Manajemen yang tertarik pada bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, Inklusifitas, Keberlanjutan Lingkungan Hidup
14 Juli 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imamudin AL Fathir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sandwich tempe dan Jamur Portobello, Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sandwich tempe dan Jamur Portobello, Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, daging merah telah menjadi simbol makanan yang bergizi dengan kandungan protein yang tinggi. Namun, di balik popularitasnya, konsumsi daging merah yang berlebihan dapat membawa banyak efek samping negatif (khsusnya efek pada kesehatan). Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi daging merah dapat mengganggu metabolisme tubuh, meningkatkan risiko penyakit jantung, kolesterol jahat, kanker usus besar, dan diabetes tipe 2. Selain itu, daging merah yang telah diolah sering mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, yang dapat berdampak pada masalah kesehatan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data ilmiah, Badan Internasional Penelitian Kanker, International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan daging merah sebagai zat yang berpotensi membawa efek karsinogenik (Kelompok 2A) karena dapat menyasar pada kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
Tingginya lemak jenuh dan kadar kolesterol LDL (jahat) yang terkandung dalam daging merah , dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Tak hanya itu, zat besi yang dapat meningkatkan oksidasi LDL dan kerusakan sel, meningkatkan peradangan, dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.
Bahkan, jika mengacu pada jurnal "Red meat consumption and all-cause and cardiovascular mortality: results from the UK Biobank study" berhipotesa penyebab 3596 kasus kematian (655 kematian akibat penyakit kardiovaskular (CVD), 285 kematian akibat penyakit jantung koroner (CHD), dan 149 kematian akibat stroke) dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 20%, 53%, dan 101% untuk CVD, CHD, dan stroke (P untuk tren = 0,04, 0,007, dan 0,02, masing-masing) yang disebabkan oleh peningkatkan konsumsi daging mingguan.
ADVERTISEMENT
Banyak yang menganggap bahwasanya makanan yang memiliki kandung protein tinggi ini hanya terpatri pada protein berbasis hewani seperti daging. Tapi, stigma yang makin lama menjadi mitos itu harus segera dipatahkan. Pasalnya Protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dapat mendatangkan banyak manfaat penting, baik untuk kesehatan individu maupun untuk keberlanjutan lingkungan. Protein nabati memiliki serat yang tinggi, vitamin, dan kaya akan mineral yang penting bagi kesehatan. Serat membantu pencernaan, mengontrol kadar gula darah, hingga meningkatkan sensitivitas insulin.
Kandungan yang berada pada protein nabati dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (baik). Protein nabati kaya akan serat, antioksidan, dan fitokimia yang terkandung dapat membantu melindungi sel dari kerusakan DNA dan mengurangi peradangan, yang merupakan faktor risiko kanker.
ADVERTISEMENT
Dengan risiko kesehatan yang terkait dengan daging merah, banyak orang mulai mencari alternatif yang lebih sehat. Protein nabati menawarkan solusi yang tidak hanya ramah bagi kesehatan tetapi juga bagi lingkungan. Berikut beberapa alternatif makanan yang mengandung protein tinggi dan sudah familiar dengan lidah orang Indonesia.
1. Tempe
by arisara_tongdonnoi via istock https://www.istockphoto.com/id/foto/tempe-gm1411134551-461078066?utm_source=pixabay&utm_medium=affiliate&utm_campaign=SRP_image_sponsored&utm_content=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fimages%2Fsearch%2Ftempe%2F&utm_term=tempe
Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Proses fermentasi tempe dilakukan dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus, yang mengikat biji kacang kedelai menjadi satu kesatuan padat. Penelitian menunjukkan bahwa per 100 gram tempe mengandung 19 gram protein, dengan kata lain setara dengan daging sapi.
Berkat melalui proses fermentasi, tempe menjadi sumber protein nabati yang memiliki banyak kandungan asam amino esensial, vitamin B yang diperlukan tubuh. Tak hanya itu, tempe juga mengandung kalsium dan magnesium yang dapat bermanfaat untuk kesehatan tulang.
ADVERTISEMENT
2. Jamur Portobello
Jamur Portobello yang merupakan salah satu varietas (lebih populer dikenal) jamur kancing, telah populer sebagai salah satu sumber protein pengganti daging di Eropa. Karena teksturnya yang padat, mengandung rasa umami yang kuat dan harganya yang cenderung terjangkau membuat jamur portobello menjadi pilihan masyarakat Eropa untuk memenuhi keperluan konsumsi protein.
Penelitian menunjukkan bahwa 100 gram jamur portobello mengandung 3,9 gram protein, lebih tinggi daripada banyak sayuran dan setara dengan beberapa jenis daging. Hanya mengandung 22 kalori (yang tergolong rendah), dapat memenuhi 36% kebutuhan vitamin B2 harian, 25% kebutuhan vitamin B3, dan 20% kebutuhan selenium. Jamur portobello juga mengandung vitamin B1, vitamin D, kalium, fosfor, dan magnesium. 18,5 gram selenium yang terkandung pada jamur portobello bermanfaat sebagai antioksidan untuk membantu menurunkan stres oksidatif di dalam tubuh. Tak hanya itu, Beta-glukan dalam jamur portobello dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Menggabungkan dua raksasa makanan yang mengandung protein nabati tinggi, tempe dan jamur portobello memberikan solusi yang praktis serta komprehensif untuk kebutuhan protein nabati tinggi,. Karena harganya yang lebih ekonomis dan mudah dijumpai, membuat kombinasi ini tidak hanya menawarkan profil nutrisi yang luar biasa tetapi juga fleksibilitas dalam berbagai kreasi kuliner.
Salah satu alternatif masakan yang mampu menghadirkan kombinasi yang selaras antara tempe dan jamur portobello, dapat diolah menjadi isian sandwich yang fleksibel. Sandwich dengan isian tempe dan jamur portobello tidak hanya lezat tetapi juga sangat bergizi. Sandwich dengan isian tempe dan jamur portobello dapat menjadi alternatif solusi makanan cepat saji yang praktis, tapi tetap mengandung protein nabati yang tinggi (yang menyehatkan) namun tetap memanjakan lidah.
Sumber : Dokumen Pribadi
Bagi yang ingin mencoba kombinasi sandwich dengan isian tempe dan jamur portobello yang mampu menghadirkan citarasa khas dan bergizi, dapat dinikmati melalui "Tembello".
ADVERTISEMENT
Tembello hadir sebagai solusi, menjadi salah satu bisnis fnb yang mendukung gaya hidup sehat. Menjadi salah satu pionir bisnis yang menawarkan menu utama sandwich dengan isian tempe dan jamur portobello yang lezat dan bergizi. Sandwich Tembello dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan makanan cepat saji yang sehat dan seimbang.