5 Kuliner Khas Semarang yang Cocok Dicoba Bareng Keluarga

Indah Salimin
Senior Copywriter at Digital Skola
Konten dari Pengguna
8 Juni 2019 15:21 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Salimin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bakmi Jawa Pak Gareng. (Foto: Indah Salimin)
zoom-in-whitePerbesar
Bakmi Jawa Pak Gareng. (Foto: Indah Salimin)
ADVERTISEMENT
Libur Lebaran sudah hampir usai. Banyak perantau sudah berpamitan pada keluarga di kampung halaman untuk kembali ke perantauan. Namun demikian, tidak sedikit juga yang masih memanfaatkan sisa waktu liburan untuk jalan-jalan bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Untukmu yang masih berkumpul bersama keluarga dan mencari tempat untuk dikunjungi Semarang tampaknya akan jadi tempat yang enggak ada habisnya. Bukan cuma punya banyak tempat wisata keluarga, Semarang juga kaya akan kuliner yang nikmat untuk disantap bersama-sama.
Tidak heran, karena Semarang memang gudangnya makanan enak. Di setiap sudut kota ini, kamu bisa menemukan bermacam makanan lezat yang punya ceritanya masing-masing. Untukmu yang masih menghabiskan sisa waktu libur lebaran, yuk kulineran ke 5 tempat makan legendaris di Semarang ini:
Cocok untuk kulineran bareng keluarga. (Foto: Indah Salimin)
Nasi Ayam Bu Sami adalah salah satu tujuan kulineran yang pas banget dikunjungi bersama keluarga. Selain karena rasanya yang cenderung gurih manis sehingga bisa disantap segala usia, tempatnya pun juga cukup luas untukmu bisa duduk lesehan dan makan bersama.
Enak bagi segala usia. (Foto: Indah Salimin)
Lokasinya juga gampang banget ditemukan, lho. Soalnya, nasi Ayam Bu Sami ini terletak di pusat kuliner di area Simpang Lima Semarang. Jadi kamu enggak akan kesulitan untuk menemukannya. Untuk makanan yang legendaris dan sudah punya nama, nasi ayam Bu Sami juga enggak terlalu mahal, kok. Seporsinya bisa kamu 'pinang' dengan harga Rp 13.000 saja.
ADVERTISEMENT
Kalau untuk rasanya, saya sih suka banget dengan nasi ayam di kedai Bu Sami. Manis gurihnya ngangenin dan bikin pengen balik Semarang lagi cuma buat merasakan kembali seporsi nasi ayam bu Sami ini.
Bakmi Jawa terkondang di Semarang. (Foto: Indah Salimin)
Cukup lega untuk makan bareng keluarga. (Foto: Indah Salimin)
Menurut anak buahnya, Pak Gareng mendapat sebutan 'gareng' sejak beliau masih menjajakan mi jawa dengan berkeliling menggunakan gerobak. Alasannya, karena dulu saat menggoreng masakannya, terdengar suara 'reng' 'reng' dari penggorengannya. Hingga saat ini, sebutan tersebut akhirnya melekat dan menjadi jati diri Pak Gareng yang bernama asli Puspito Sarjono.
Makin sedap dimasak dengan tungku arang. (Foto: Indah Salimin)
Saat ini Pak Gareng sudah tidak lagi berkeliling dengan gerobak. Kiosnya yang berada di Jalan Wotgandul Dalam No.171, Gabahan, Semarang Tengah, Kota Semarang, tidak pernah sepi pengunjung meski Pak Gareng sudah tidak lagi memasak sendiri bakmi jawanya. Rasanya yang klasik dan khas tentu saja adalah faktor utama bakmi jawa ini tetap digemari. Terutama di waktu liburan seperti saat ini, warung bakmi Pak Gareng tidak pernah sepi pembeli.
Bakmi goreng. (Foto: Indah Salimin)
Bakmi rebus. (Foto: Indah Salimin)
Karenanya, kamu yang mencari tempat untuk makan bareng dengan keluarga di Semarang, bisa banget ke sini, lho. Harganya pun enggak mahal, kok. Cukup Rp 15.000 aja per porsinya. Ada beberapa pilihan menu yakni bakmi goreng, bakmi kuah, bihun goreng, bihun kuah, dan nasi goreng.
ADVERTISEMENT
Warung ini buka dari pukul 10 pagi hingga habis. Di waktu liburan, kamu mungkin sebaiknya tidak datang terlalu malam agar tidak kehabisan bakmi legendaris Semarang ini.
Kedai baru Pak Sabar. (Foto: Indah Salimin)
Perbaikan Kota Lama yang seolah tak ada habisnya sempat membuat Pak Sabar bersedih. Pasalnya, para pelanggannya jadi susah menjangkau warungnya yang kini pindah di dekat Gereja Blenduk.
Jumlah pengunjung yang dulunya bisa melebihi 150 orang setiap hari pun berkurang drastis sejak banyak jalan di Kota Lama ditutup untuk perbaikan. Untungnya, perbaikan Kota Lama sudah hampir selesai dan kamu pun bisa dengan mudah kembali menjangkau tempat makan khusus gulai kambing ini.
Jeroan pembawa nikmat. (Foto: Indah Salimin)
Pak Sabar tidak lagi berjualan menempel pada bangunan tua di belakang Gereja Blenduk. Ia kini menempati kios yang tidak jauh dari tempat sebelumnya yang lebih bersih dan tentu lebih lega untukmu makan bersama dengan keluarga. Karenanya, mengajak keluarga untuk makan gulai tanpa santan yang sedap dan gurih ini pastinya akan jadi ide yang bagus untuk mengisi liburan.
ADVERTISEMENT
Setelah menikmati gulai legendaris ini, kamu bisa sekalian jalan-jalan di area Kota Lama yang kini punya wajah baru dengan nuansa ala pedestrian di Eropa.
Gulai bening tanpa santan. (Foto: Indah Salimin)
Jam buka warung ini adalah jam 8 pagi hingga jam 7 malam. Untuk harganya, seporsi nasi gulai campur dijual seharga Rp 17.000 sedangkan gulai saja tanpa nasi seharga Rp 26.000.
Rasanya tak sesederhana warungnya. (Foto: Indah Salimin)
Enggak cuma Jogja yang punya gudeg. Semarang juga punya. Bahkan gudeg yang satu ini kesukaan Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, lho. Ini dia Gudeg Koyor Mbak Tum yang sudah jadi favorit warga Semarang sejak tahun 1991.
Mbak Tum dan masakannya yang sungguh sedap. (Foto: Indah Salimin)
Dulu, gudeg koyor Mbak Tum hanya menempati warung tenda yang sempit sehingga mungkin ribet untuk mengajak keluarga. Tapi, sekarang, Mbak Tum sudah menyewa ruko-ruko di sekitar warungnya sehingga kamu bisa makan dengan lebih leluasa. Karenanya, enggak ada salahnya mengajak keluarga untuk makan dan mencicipi kelezatan gudeg koyor Mbak Tum bersama-sama.
Kenikmatan hakiki. (Foto: Indah Salimin)
Kamu bisa mendatangi warungnya di di Jalan MT Haryono, Mataram, Semarang Tengah, dari pukul 5 sore hingga pukul 3 pagi. Enggak perlu takut soal harga karena harga seporsi gudeg koyor Mbak Tum tak terlalu mahal, kok. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000, kamu sudah bisa mencicipi gurihnya gudeg koyor terkenal ini. Kalau kebetulan kamu penyuka petai, tambahkan RP 10.000 lagi untuk tambahan 'mutiara hijau' yang bisa bikin nasi gudegmu semakin menggoda.
ADVERTISEMENT
Area makan yang cukup lapang. (Foto: Indah Salimin)
Mau makan makanan khas Semarang yang enak dan tempatnya luas? Kamu bisa coba nasi goreng babat gongso. Ada banyak banget warung nasi goreng babat yang bisa kamu temui di Semarang, karena makanan ini termasuk makanan khas yang banyak dicari wisatawan maupun warga lokal.
Nasi Goreng Babat Hengky. (Foto: Indah Salimin)
Kalau kamu bingung mau pilih nasi goreng babat yang mana, kamu bisa baca rekomendasi 5 nasi goreng babat terlaris di Semarang ini. Kalau kamu pergi bareng keluarga besar yang berarti butuh tempat yang luas, mungkin Pak Karmin dan Pak Hengky bisa jadi pilihan tepat karena dua warung ini memiliki ruang untuk pelanggan yang cukup lega.
Sesuaikan saja dengan waktu kulineranmu bersama keluarga. Kalau kamu jalan-jalan di siang hari, kamu bisa memilih Pak Karmin karena warungnya buka sejak pagi hingga malam. Jika kamu jalan-jalan di malam hari, kamu bisa mencoba warung-warung lainnya yang baru buka setelah malam. Untuk harganya, nasi goreng babat di Semarang rata-rata berada dikisaran harga antara Rp 20.000-Rp 35.000.
ADVERTISEMENT
Gimana, sudah tahu mau ajak keluarga kulineran ke mana? Ke mana aja asal perginya rame-rame pasti bakal seru dan enak. Ya, enggak? Makanya, yuk, mumpung masih ada waktu, ajakin keluarga buat jalan-jalan sambil kulineran nyicipin makanan legendaris di Semarang. Jangan lupa, ya, beli oleh-oleh dari Semarang untuk dibawa kembali ke kota rantau. Yang nggak mahal tapi tetap enak, ada di sini.