Belajar Toleransi dari Menteri Jonan dan Adiknya yang Muslim

8 Mei 2017 10:07 WIB
comment
41
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Yusuf, Dessy Fatmawati&Ignasius Jonan. (Foto: Dok. Hadi Djuraid)
Kata kebhinekaan dan toleransi lagi kekinian. Banyak orang teriak-teriak menyerukannya. Tapi apa mereka benar-benar sudah mempraktikkan?
ADVERTISEMENT
Untuk urusan toleransi dan kebhinekaan kamu bisa belajar dari Menteri ESDM Ignasius Jonan. Siapa sangka, dalam keluarganya ada yang menganut agama berbeda, dan mereka sebagai saudara tetap hidup rukun.
Semua bermula dari postingan Jonan di akun facebooknya pada Minggu (7/5) pagi. Jonan memposting foto bersama seorang wanita berjilbab panjang. Namanya Dessy Fatmawati. Dalam foto itu tertulis keterangan kalau perempuan itu adik iparnya.
Foto yang diunggah Jonan itu mendapat respons positif di media sosial. Ada ribuan orang menyukai postingan itu. kumparan (kumparan.com) kemudian mencari tahu mengenai postingan Menteri Jonan itu.
Pada Senin (8/5), staf khusus Jonan, Hadi Djuraid memberikan keterangan. Menurut Hadi, perempuan itu istri dari adik ketiga Jonan, M Yusuf (51).
ADVERTISEMENT
Adik ketiga Jonan ini seorang mualaf. Dan Dessy adalah istri dari Yusuf. Foto Jonan bersama Dessy diambil pada Sabtu (6/5), ketika Jonan berkunjung ke rumah adiknya.
Ignasius Jonan dan adik iparnya Dessy. (Foto: Dok. Hadi Djuraid)
"Ceritanya Pak Jonan Sabtu sore ke Surabaya, karena hari Minggu ada peresmian jaringan gas untuk rumah di salah satu Rusun di Surabaya. Jadi karena masih ada waktu mampir ke rumah adiknya dan sempat berfoto dengan adik iparnya," jelas Hadi.
Jonan adalah penganut katolik, sedang adiknya Yusuf mualaf dan masuk Islam beberapa waktu lalu. Jonan sendiri ada enam bersaudara, selain ada Yusuf yang muslim, ada juga adik perempuannya yang menganut Hindu.
ADVERTISEMENT
"Pak Jonan dan keluarganya, dengan adik-adiknya semua akrab, hubungannya baik sekali. Kemarin juga Minggu siang sempat makan bersama di rumah Pak Yusuf," jelas Hadi.
"Kebhinekaan sebagai keniscayaan, di dalam keluarga tidak perlu harus ribut dan bermusuhan. Bersaudara dalam kebhinekaan, hidup rukun. Begitu yang dilakukan Pak Jonan," tutup Hadi.