news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jaksa yang Fotonya Viral Kritik KPK karena #OTTRECEHAN Buka Suara

14 Juni 2017 17:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaksa yang Kecewa OTT KPK (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jaksa yang Kecewa OTT KPK (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jaksa Fauzy Marebessy memang sengaja difoto dengan memegang kertas bertuliskan mengkritik KPK soal OTTRECEHAN. Dia mengaku apa yang dilakukannya sebagai bentuk kekecewaan pada KPK.
ADVERTISEMENT
"Kenapa saya menyatakan kekecewaan itu, karena kami merasa selama ini sudah bekerja secara maksimal makanya kenapa saya bikin caption seperti itu. Sudah ribuan perkara kami tangani, sudah triliunan uang negara kami selamatkan dan sudah terbukti banyak sekali," kata Jaksa Fauzy usai sidang Brotoseno di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/6).
Menurut dia, di indonesia ini ada 350-an kejaksaan negeri, kalau misalnya satu kejaksaan negeri melakukan penegakan hukum tindak pidana korupsi maka sudah ada 350 perkara.
"Bagaimana dengan kami yang ada di Kejaksaan Agung gedung bundar, di gedung bundar itu setiap tahun ada sekitar 110 perkara paling sedikit coba bayangkan. Belum lagi kejaksaan tinggi ada 37-an, bisa dibayangkan, kami berjalan dengan berbagai keterbatasan, Anda bisa bayangkan sendiri," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Fauzy juga mengungkapkan, resources atau sumber daya yang dimiliki seorang jaksa hanya tekad saja untuk penegakkan hukum.
Jaksa yang Kecewa OTT KPK (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jaksa yang Kecewa OTT KPK (Foto: Dok. Istimewa)
"Bagaimana bisa dibayangkan kami bisa bekerja sedemikian rupa dan itu mulai diapresiasi oleh publik lalu semua runtuh begitu saja karena tindakan itu. Kami merasa ini tidak fair. Kalo kami yang ada di kota besar tidak masalah, tapi bagaimana dengan jaksa jaksa yg berjibaku di pelosok daerah? Kalian pikir sendiri jaksa itu memiliki tugas dari ujung ke ujung mulai dari melakukan penyelidikan sampai melakukan eksekusi, bisa dibayangkan," keluhnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyampaikan, apa yang dilakukannya hanya sebatas mengajukan kekecewaan .
"Itu intinya yang perlu diselamatkan institusinya, mau ditangkap jaksa nakal itu misalnya 1.000 orang 2.000 orang tidak masalah, silakan saja melakukan pembersihan. Tapi menurut saya pribadi yang perlu ditegakkan itu marwah kejaksaan, jangan sampai karena satu dua orang nakal lalu yang jadi korban institusinya, justru institusinya yang perlu diselamatkan," beber dia.
Selama ini, lanjut Fauzy, masyarakat mulai membentuk stigma negatif ke kejaksaan seperti misalnya orang tahu seseorang dari kejaksaan mereka langsung mengeluarkan pendapat "oh kejaksaan yang sering ditangkap KPK karena korupsi itu ya".
"Bisa dibayangkan betapa hancurnya hati kami mendengar pernyataan demikian. Publik ini sebenernya tidak terlalu memahami, padahal justru sebaliknya kami terus membenahi kinerja kami dalam penegakan hukum," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Gedung Kejaksaan Agung RI (Foto: kejaksaan.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kejaksaan Agung RI (Foto: kejaksaan.go.id)
Jadi benar apa yang dilakukan dengan #OTTRECEHAN itu ungkapan kekecewaan itu ditujukan ke KPK?
"Ungkapan kekecewaan saya itu bukan pada lembaga tertentu, itu bukan. Saya cuma kecewa ketika kami melakukan tindakan dengan effort yang begitu besar dalam upaya penegakan hukum tapi seketika hancur karena itu. Kalau mau melakukan OTT silakanlah, tapi ya makanya cobalah bangun koordinasi dengan kejaksaan, aparat pengawasan internal, mana jaksa yang bermasalah. Itu juga bagian dari upaya kami kok dalam membersihkan institusi kejaksaan. Ya untuk menyelamatkan lembaga, bukan menghancurkan lembaga. Mungkin maksud KPK bukan seperti itu, tapi ya side effect yang kita terima ya itu, itu pasti terjadi. Dan masyarakat pasti langsung menggeneralisir jaksa itu demikian," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Fauzy mengungkapkan, jadi perlunya ada langkah bersama antara KPK dan kejaksaan. Jaksa yang nakal persilakan ditangkap orangnya, sehingga lembaganya tidak turut tercoreng dengan tindakan satu orang itu.
"Seperti apa kata Pak Jaksa Agung, mau ditangkap seluruh jaksa bermasalahnya ya ga masalah, intinya ya hormati pencapaian yang sudah kami lakukan," pinta dia.
Lalu apa maksud hastag OTTRECEHAN?
"Maksud saya gini, bukan pada KPK. Intinya ya "ah lu ini gara gara uang recehan yang lu ambil bikin rusak lembaga," ungkapnya.
Fauzi juga menuturkan, bahwa kritik dia itu tidak berlaku khusus untuk KPK.
"Ya umum lah itu general. Ya intinya kami mau mengawasi itu kan check dan balances lah, kami enggak mau orang yang tanpa prosedural datang dan ngobok-ngobok kami. Ya yang penting sesuai langkah prosedural. Ya pokoknya koordinasilah antara KPK dengan lembaga kami. jangan sampai karena tumor kecil jadi mati satu badan kan," tutupnya.
ADVERTISEMENT