Konten dari Pengguna

Kisah Alan Shearer & Michael Owen Jadi Teman di Timnas, tapi Musuh di Klub

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
11 Desember 2020 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Owen di laga vs Argentina, Piala Dunia 1998. (Foto: PATRICK KOVARIK / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Owen di laga vs Argentina, Piala Dunia 1998. (Foto: PATRICK KOVARIK / AFP)
ADVERTISEMENT
Alan Shearer dan Michael Owen adalah kekuatan serangan Timnas Inggris yang mampu menebarkan ketakutan ke tim lawan. Permainan keduanya kadang telepatik.
ADVERTISEMENT
Namun, keduanya kini bahkan tidak saling tatap mata seperti yang disorot dalam pertengkaran mereka di sosial media.
Saling lempar hinaan di Twitter itu adalah buntut dari peluncuran buku Owen yang berjudul "Michael Owen: Reboot-My Life, My Time".
Alan Shearer dan Michael Owen menjadi rekan setim di Newcastle United. Foto: Press Association
Perseteruan terjadi lebih dari 10 tahun lalu, saat Shearer yakin bahwa Owen telah mengecewakannya selama menjabat sebagai manajer Newcastle pada 2009, ketika The Magpies terdegradasi.
Jadi, di mana semua kesalahan ini bermula?
Pada musim 2005/06, manajer Newcastle saat itu, Graeme Souness, mengeluarkan kocek 17 juta pounds, atau setara dengan Rp 319,6 miliar untuk mendatangkan Owen.
Jumlah itu memecahkan rekor transfer yang awalnya dibuat oleh Shearer dengan nilai 15 juta pounds. Jika dikonversi dengan nilai rupiah saat ini, angka itu berada di kisaran Rp 281,9 miliar.
Michael Owen dan Alan Shearer sedang bermain golf. Foto: Reuters
Shearer, yang kini berusia 50 tahun, pernah mengajak Owen untuk tinggal sekamar, sebelum dia memiliki rumah pribadi di Darras Hall, Ponteland.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani awal musim dengan gemilang, mencetak tujuh gol dalam 11 pertandingan, kakinya patah dan harus absen selama sisa musim.
“Saya pernah tinggal bersamanya di masa-masa awal dan kami sering bertemu kala kami berdua tinggal di Darras Hall,” tulis Owen dalam bukunya.
Alan Shearer dan Michael owen ketika berseragam Newcastle United. Foto: Getty Images
“Di mata saya, dia bukan hanya striker di lapangan, dia teman yang baik. Saya tidak pernah mendapat kesan bahwa dia melihat sesuatu secara sederhana."
“Sederhananya, ada banyak kebohongan, omong kosong, dan kesalahan informasi seputar masa-masa akhir saya di Newcastle,” sambungnya.
Persahabatan Owen dan Shearer memburuk ketika mantan pemain nomor 10 Newcastle itu diturunkan untuk menyelamatkan tim dari degradasi pada musim 2008/09.
Pelatih Newcastle United, Alan Shearer dan Michael Owen dalam sesi latihan. Foto: Press Association
Dari delapan pertandingan, Newcastle arahan Shearer hanya mencatatkan satu kemenangan dan dua kali seri. Jelas torehan poin sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan di kasta teratas.
ADVERTISEMENT
Namun, The Magpies gagal mendapatkan poin dan menyelamatkan diri mereka dari keterpurukan setelah menelan kekalahan dari Aston Villa di Villa Park.
Meskipun cetak 30 gol dalam 79 penampilan bersama klub, Owen menjadi kambing hitam kegagalan itu, dengan suporter meneriakkan, “buang-buang uang”, ketika dia berada di lapangan.
Ya, Owen gagal mencetak angka di pertandingan tersebut dan harus absen pada pertandingan terakhir yang berujung kekalahan 0-1 dari tim tamu, Fulham.
Dalam bukunya, Owen mengungkapkan bahwa kedatangan Shearer ke St. James Park adalah menjadi penyelamat klub dan itu bisa saja menjadi berita yang hebat.
“Tapi dia gagal. Newcastle United terdegradasi. Mungkin daripada mengevaluasi kerja singkatnya, akan lebih mudah untuk menyalahkan Michael Owen,” tulis Owen.
Michael Owen dan Alan Shearer. Foto: Associated Press
“Saya butuh seminggu lagi untuk benar-benar fit untuk pertandingan terakhir musim ini, di mana Newcastle membutuhkan satu poin di Aston Villa untuk menghindari degradasi,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Owen mengaku Shearer melontarkan sebuah sindiran yang membuatnya percaya kalau sang pelatih mengira dirinya tidak memperhatikan kontrak.
“Saya tidak bodoh, kami berdua tahu kontrak saya akan habis dalam beberapa minggu,” tambahnya.
Michael Owen dan Alan Shearer dalam sesi latihan bersama Timnas Inggris. Foto: Press Association
“Tidak sampai tiga bulan kemudian, saya menemukan bahwa Alan Shearer murka dengan saya. Tidak hanya itu, dia memberi tahu siapa pun yang mau mendengarkan apa yang dia pikirkan tentang saya.
“Saat anda menganalisisnya, semuanya masuk akal. Rekor Shearer sebagai manajer dalam delapan pertandingan terakhir musim 2008/09 sangat buruk: kalah 5 kali, seri 2 kali, menang 1. bukan statistik yang bagus," sambungnya.
Owen mengaku kehancuran itu sudah terjadi jauh sebelum laga tandang ke Villa Park dan harus mengais satu poin di sana.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa sedikit kasihan padanya. Saya sedih dia tidak pernah berhasil di Newcastle, Alan Shearer dan saya masih belum membicarakan ini secara langsung dan itu memalukan karena, seperti yang saya katakan berkali-kali, kami teman baik,” tutupnya.