Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Kesalahan Mengendarai Mobil Matic yang Paling Umum
26 Juli 2024 10:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Umumnya, kesalahan dalam mengendarai mobil matic terjadi di kalangan pengendara pemula. Maka dari itu, penting untuk mempelajari dan memahami tata cara mengendarai mobil matic sebelum mengendarainya.
Dengan begitu, mobil pun bisa awet dan bekerja secara optimal. Simak uraian di bawah ini untuk mengetahui kesalahan yang sering dilakukan pengemudi saat mengendari mobil matic.
Kesalahan Mengendarai Mobil Matic
Menurut pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, Hermas Prabowo, berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan pengemudi mobil matic.
1. Tidak berhenti saat mengoper gigi maju dan mundur
Tidak berhenti ketika mengoper gigi maju (D) ke mundur R atau sebaliknya menjadi kesalahan yang paling sering dilakukan pengemudi mobil matic. Padahal, ini bisa berdampak kerusakan cukup serius pada girboks matik.
“Ini bisa membuat cantolan pada tuas transmisi belum menempel dengan sempurna. Akibatnya, perpindahan gigi pada girboks menjadi selip bahkan tidak bisa masuk gigi,” ucap Hermas yang dikutip dari kumparanOTO.
ADVERTISEMENT
2. Memosisikan tuas transmisi di D saat berhenti dalam waktu lama
Sering pula dijumpai pengemudi mobil matic yang menahan transmisi di posisi D ketika berhenti dalam waktu yang lama. Adapun dampak dari hal ini, yaitu dapat merusak kampas kopling.
“Itu bisa membuat kampas kopling menjadi gosong atau selip. Tarikan jadi melambat meski putaran mesin sudah diganti. Mahal kalau diganti,” kata dia.
3. Kick down langsung ke gigi rendah
Teknik kick down hingga gigi paling rendah juga menjadi kesalahan yang sering ditemui. Ini merupakan teknik saat pengemudi menekan pedal gas secara cepat, gigi transmisi matik akan otomatis turun satu tingkat terlebih dahulu baru naik kembali.
Hermas mengatakan, teknik ini sebenarnya tak salah sebab membantu pengemudi jika membutuhkan akselerasi instan. Akan tetapi, kalau pengemudi tidak sambil memperhatikan kondisi jalan, putaran mesin dan spesifikasi mobil bisa membuat transmisi menjadi rusak.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita kick down dari 4 ke 3 itu enggak masalah karena yang bekerja sistem elektrik. Kalau dari 3 ke dua atau D langsung ke dua, ini bisa berbahaya sebab putaran mesin masih sangat tinggi dan menimbulkan potensi overspeed dan selip di gearbox,” ujarnya.
4. Lupa mengaktifkan tombol overdrive
Kesalahan lainnya yang sering dilakukan pengemudi mobil matic adalah lupa mengaktifkan kembali tombol Overdrive (OD) pada tuas transmisinya. Tombol ini memiliki fungsi untuk membatasi perpindahan gigi pada mobil matic.
“Kalau OD tidak diaktifkan lagi kan lampunya menyala terus. Selain itu, mobil melajunya di gigi tiga saja terus menerus. Akhirnya, mesin jadi panas dan bisa merembet ke sistem transmisi,” ucap Hermas.
5. Menggunakan fitur triptonic terlalu agresif
Kesalahan berikutnya adalah terlalu sering menggunakan fitur triptonic terlalu agresif atau kasar. Ini merupakan fitur yang memberikan sensasi berkendara ala mobil transmisi manual.
ADVERTISEMENT
“Triptonic itu bekerja dengan menumpuk torsi pada komponen di dalam gearbox transmisi otomatik agar torsi tersebut maksimal pada rasio gigi dan putaran tertentu. Kalau terlalu agresif, kampas kopling jadi lebih cepat aus dan bisa mengalami gagal pindah gigi,” katanya.
(NDA)
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini