Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Power Steering pada Mobil dan Cara Kerjanya
30 Juli 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun power steering bekerja dengan mengurangi beban pengemudi saat membelokkan roda kemudi. Dengan adanya sistem ini, pengemudi tak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk menggerakkan kemudi mobil.
Ada beberapa jenis power steering yang biasa digunakan pada mobil. Simak ulasan lengkapnya pada informasi di bawah ini.
Jenis-jenis Power Steering pada Mobil
Power steering dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu power steering hidrolik, power steering elektrik, dan power steering hybrid. Berikut penjelasannya mengenai cara kerjanya masing-masing.
1. Hydraulic Power Steering (HPS)
Power steering hidrolik menggunakan fluida bertekanan untuk memutar roda kemudi. Sistem ini terdiri dari pompa hidrolik, steering rack, pinion dan vane, fluida dan reservoir.
Mengutip laman GoMechanic, cara kerja sistem ini dimulai dari pompa memperoleh tenaga dari putaran mesin. Saat pengemudi menerapkan gaya untuk memutar roda kemudi, pompa mengirimkan fluida bertekanan tinggi dari reservoir ke rack steer.
ADVERTISEMENT
Di dalam rack steer, fluida disalurkan untuk mendorong arah kemudi dengan berlawan arah. Misalnya, jika pengemudi membelokkan mobil ke kiri, fluida akan mencapai piston sebelah kanan untuk mengurangi beban pengemudi.
2. Electric Power Steering (EPS)
Berbeda dengan power steering hidrolik yang mengandalkan fluida, jenis power steering ini menggunakan energi listrik untuk memudahkan kerja.
Pada mobil yang menggunakan power steering elektrik dibekali motor listrik yang terhubung ke kolom kemudi atau roda kemudi. Motor listrik ini dikendalikan oleh unit kontrol elektronik yang menerima input dari sensor kemudi.
Saat pengemudi memutar roda kemudi, sensor mendeteksi gerakan dan dan menyalakan motor listrik. Motor listrik membantu dengan mengurangi gaya putar bagi pengemudi.
ADVERTISEMENT
Pada sistem power steering terdapat sejumlah komponen yang saling bekerja sama untuk mendukung kinerja, antara lain, steering rack, steering motor, torque sensor, dan EPS modul.
3. Electro-Hydraulic Power Steering (EHPS)
Sistem power steering ini kerap disebut juga sebagai hibrid karena merupakan gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik. Sistem ini memiliki prinsip kerja yang serupa dengan tipe hidrolik.
Adapun hal yang membedakannya, yaitu pemberi tekanan hidroliknya. Pada power steering hybrid, tekanan pada hidrolik bukan berasal dari pompa mesin, melainkan dari pompa elektrik.
Sistem ini umum ditemui pada kendaraan besar, seperti truk muatan barang berat. Sistem ini juga memiliki keunggulan lebih hemat energi, tetapi fitur yang dimiliki tidak selengkap pada tipe elektrik.
(SA)