Konten dari Pengguna

10 Ciri Orang Pura-Pura Bahagia

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
28 September 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri orang pura-pura Bahagia. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri orang pura-pura Bahagia. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebahagiaan sejati adalah keadaan emosi yang positif dan harmonis, tetapi tidak semua orang yang tampak bahagia benar-benar merasa demikian. Ada kalanya seseorang berpura-pura bahagia untuk menutupi perasaan mereka yang sebenarnya. Ternyata ada ciri orang pura-pura bahagia dalam menjalankan kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Manajemen Pikiran dan Perasaan, Ikhwan Sopa (2011:58), definisi bahagia bahwa kebahagiaan akan dimiliki dengan mengetahui siapa diri ini, ke mana diri ini akan pergi, dan untuk apa diri ini ada di sini. Sayangnya, tidak semua orang bisa memahami dengan baik mengenai dirinya sendiri dan memilih untuk berpura-pura bahagia.

Ciri Orang Pura-Pura Bahagia untuk Menutupi Perasannya

Ilustrasi ciri orang pura-pura Bahagia. Sumber: www.unsplash.com
Berpura-pura bahagia adalah upaya seseorang untuk menutupi perasaan sebenarnya, seperti kesedihan, kecemasan, atau kekecewaan, dengan menampilkan sikap ceria atau positif yang tidak tulus.
Hal ini sering dilakukan sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari penilaian orang lain atau untuk menjaga citra sosial, meskipun dalam hati seseorang merasa kosong atau terluka.
Salah satu ciri orang pura-pura bahagia antara lain bersikap ceria berlebihan untuk menutupi kondisi yang sesungguhnya. Berikut penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT

1. Sering Mencari Validasi dari Orang Lain

Orang yang berpura-pura bahagia biasanya sangat bergantung pada pendapat dan perhatian orang lain untuk merasa baik tentang dirinya. Mereka cenderung mencari validasi eksternal dan pujian, bahkan jika mereka tidak merasa puas dengan diri sendiri di dalam hati.

2. Selalu Berusaha Terlihat Ceria di Depan Orang

Mereka sering kali menampilkan sikap positif yang berlebihan, bahkan ketika situasi sebenarnya tidak menyenangkan. Penampilan yang selalu ceria ini sering digunakan sebagai mekanisme pertahanan untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.

3. Menghindari Pembicaraan tentang Perasaan

Seseorang yang berpura-pura bahagia cenderung enggan berbicara tentang perasaan atau emosi mendalam. Mereka lebih suka mengalihkan pembicaraan atau menghindari topik yang dapat membuka luka batin atau rasa tidak nyaman.

4. Terlihat Sibuk Sepanjang Waktu

Sibuk dengan berbagai aktivitas dan pekerjaan dapat menjadi cara mereka untuk menghindari perasaan yang sebenarnya. Dengan mengisi waktu mereka dengan kegiatan terus-menerus, mereka berusaha untuk tidak menghadapi emosi negatif yang ada.
ADVERTISEMENT

5. Tertawa Berlebihan, tapi Tanpa Kesungguhan

Tawa yang terlalu keras atau berlebihan kadang-kadang menjadi tanda bahwa seseorang sedang menutupi kesedihan atau kecemasan. Meski tampak menikmati momen tersebut, tawa mereka bisa terdengar tidak tulus dan lebih sebagai upaya untuk menyembunyikan apa yang dirasakan.

6. Menampilkan Citra Bahagia di Media Sosial

Orang yang berpura-pura bahagia sering kali merasa perlu memamerkan kebahagiaan di media sosial. Mereka mungkin sering memposting momen-momen "bahagia" yang tidak mencerminkan kehidupan mereka yang sebenarnya. Ini bisa menjadi cara untuk mempertahankan citra positif yang ingin mereka tampilkan.

7. Sulit Menerima Kelemahan Diri

Mereka enggan untuk menunjukkan kelemahan atau masalah pribadi. Orang yang berpura-pura bahagia cenderung menutupi kekurangan mereka dengan sikap percaya diri yang berlebihan, meski sebenarnya merasa tidak aman.

8. Menghindari Kesendirian

Kesendirian dapat memunculkan perasaan cemas dan sedih yang telah lama mereka coba abaikan. Oleh karena itu, mereka cenderung selalu ingin berada di sekitar orang lain untuk mengalihkan perhatian dari perasaan mereka yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT

9. Cemas Saat Tidak Ada Hal Menyenangkan

Orang yang pura-pura bahagia sering merasa cemas ketika tidak ada hal yang menyenangkan atau menghibur di sekitar mereka. Perasaan ini muncul karena kebahagiaan mereka hanya bersifat sementara dan didasarkan pada aktivitas eksternal.

10. Merasa Hampa Setelah Aktivitas Sosial

Meskipun terlihat menikmati waktu bersama teman atau dalam acara sosial, orang yang berpura-pura bahagia sering kali merasa hampa setelah itu. Ini karena kebahagiaan yang mereka tampilkan hanya sementara dan tidak berasal dari dalam diri.
Orang yang berpura-pura bahagia mungkin terlihat baik-baik saja di luar, tetapi sering kali mereka menyembunyikan perasaan yang sebenarnya di dalam. Ciri orang pura-pura bahagia di atas dapat membantu sekelilingnya lebih peka dalam mengenali orang yang mungkin membutuhkan dukungan emosional, meski mereka tampak bahagia.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami tanda-tanda ini, siapa pun dapat lebih siap menawarkan dukungan atau sekadar menjadi pendengar yang baik bagi mereka. (VAN)