Konten dari Pengguna

7 Cara Menghilangkan Rasa Putus Asa di Tengah Kesulitan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
19 Desember 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghilangkan rasa putus asa. Sumber: Pixabay/StockSnap
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghilangkan rasa putus asa. Sumber: Pixabay/StockSnap
ADVERTISEMENT
Putus asa bisa datang kapan saja karena merupakan respon manusiawi terhadap situasi sulit. Namun, jangan biarkan rasa itu terus membelenggu. Lalu, bagaimana cara menghilangkan rasa putus asa saat situasi sulit?
ADVERTISEMENT
Putus asa bukanlah kondisi permanen yang tidak bisa dirubah. Putus asa bisa hilang ketika ada dukungan yang tepat dari luar atau dalam diri sendiri yang kemudian memunculkan kehidupan lebih baik.

Mengetahui Cara Menghilangkan Rasa Putus Asa di Tengah Kesulitan

Ilustrasi cara menghilangkan rasa putus asa. Sumber: Pixabay/lukasbieri
Dikutip dalam buku Berdamai dengan Kebiasaan Buruk: Memandang Kebiasaan Buruk dengan Lebih Bijak, Yoga Febrianto (2018:104), putus asa merupakan sikap menyerah pada keadaan. Putus asa juga diartikan sebagai sikap tidak ingin melanjutkan perjuangan karena lelah hati maupun lelah pikiran. Putus asa sangat dekat dengan sikap pesimis.
Masalah yang datang berlalu-lalang sering kali tak bisa mencegah datangnya rasa putus asa. Agar rasa tersebut tidak terus-terusan ada dalam diri pembaca, cobalah cara menghilangkan rasa putus asa di tengah kesulitan berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Tenangkan Pikiran

Orang yang sedang putus asa terkadang memiliki pikiran yang berisik dan rumit. Pikiran tersebut akan menjadikan rasa putus asa semakin dalam. Oleh sebab itu, luangkan waktu untuk menenangkan pikiran.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan pikiran. Salah satunya dengan bicara pada diri sendiri, berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan, atau sekadar mengistirahatkan tubuh.

2. Menerapkan Berpikir Positif

Tanamkan pikiran positif dengan cara mengucapkan perkataan positif kepada diri sendiri, bersyukur, lihat sisi baik masalah tersebut, atau bisa berteman dengan orang-orang positif.
Dengan begitu, seseorang akan lebih bisa berpikir dengan rasional. Kemudian bisa betindak yang semestinya dan masalah dapat diselesaikan dengan baik.

3. Beristirahat Sejenak

Tidak ada salahnya jika meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat saat mental merasa kelelahan dan tidak lagi bisa produktif. Cara ini bisa digunakan untuk refreshing melepaskan beban dan memikirkan cara untuk bangkit dari rasa putus asa.
ADVERTISEMENT

4. Kenali Masalah yang Sedang Terjadi

Masalah yang menumpuk sering kali menyebabkan rasa putus asa muncul. Itu sebabnya, seseorang perlu mengenali terlebih dahulu kondisi seperti apa yang membuatnya putus asa agar bisa menentukan masalah mana yang harus segera diselesaikan.

5. Berkumpul dengan Orang yang Positif

Jika rasa putus asa datang di tengah kesulitan dan tetap tidak bisa hilang, cobalah untuk masuk dalam lingkaran pertemanan yang positif. Ini bisa membuat diri sendiri bertindak dan berpikir positif.

6. Mengubah Cara Pandang

Jika dirasa tidak ada lagi jalan keluar dari rasa putus asa, cobalah untuk mengubah cara pandang. Maksudnya, tempatkan diri sendiri di posisi orang lain atau menggunakan perspektif yang lebih luas dalam memandang suatu masalah.

7. Bicarakan Masalah dengan Orang Terdekat yang Bisa Dipercaya

Ketika dirasa sudah melakukan usaha yang maksimal untuk bangkit dari rasa putus asa, tetapi tetap sulit bangun dari rasa tersebut, maka seseorang bisa menceritakan permasalahannya dan mencari pendapat maupun saran orang lain.
ADVERTISEMENT
Mendengarkan pendapat atau saran dari orang lain bisa memberikan pandangan positif baru yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Rasa putus asa harus dilawan. Cara menghilangkan rasa putus asa di atas bisa digunakan. Jika dibiarkan, putus asa bisa mengganggu aktivitas, mengarah pada tindakan membahayakan diri, dan memperburuk kondisi mental. (MRZ)