Konten dari Pengguna

7 Ciri-Ciri Orang Manipulatif dalam Pertemanan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
1 Januari 2025 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ciri-Ciri Orang Manipulatif dalam Pertemanan. Sumber: Pexels/Liza Summer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ciri-Ciri Orang Manipulatif dalam Pertemanan. Sumber: Pexels/Liza Summer
ADVERTISEMENT
Hubungan pertemanan merupakan bentuk hubungan sosial yang didasarkan pada rasa saling percaya. Namun sayangnya, beberapa hubungan pertemanan dapat hancur karena adanya orang manipulatif di dalamnya. Oleh karenanya, beberapa ciri-ciri orang manipulatif dalam pertemanan perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Pertemanan yang sehat biasanya ditandai dengan komunikasi yang baik, penghormatan terhadap batasan masing-masing, dan adanya kepedulian tulus tanpa pamrih. Namun, dengan adanya orang manipulatif, hubungan pertemanan dapat menjadi tidak sehat, karena salah satu pihak merasa tertekan dan dirugikan.

Ciri-Ciri Orang Manipulatif dalam Pertemanan

Ilustrasi Ciri-Ciri Orang Manipulatif dalam Pertemanan. Sumber: Pexels/Kaboompics
Mengutip buku Sosiologi untuk Kesehatan, Momon Sudarma (2008:38), orang-orang yang manipulatif adalah orang yang berusaha mencapai tujuan pribadi dengan memanipulasi orang lain sedemikian rupa, sehingga orang itu membenarkan tindakannya.
Perilaku manipulatif dalam pertemanan sering kali tersembunyi dan sulit dikenali, karena pelaku biasanya berusaha tampil ramah, peduli, atau mendukung. Berikut ini beberapa ciri-ciri orang manipulatif dalam pertemanan yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam hubungan pertemanan.

1. Berpura-pura Peduli

Orang manipulatif sering kali menggunakan kepura-puraan untuk menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap orang lain. Tindakan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan membuat orang merasa nyaman. Namun, perhatian ini biasanya bersifat sementara dan hanya digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
ADVERTISEMENT

2. Mengabaikan Pendapat Orang Lain

Orang manipulatif cenderung mendominasi percakapan dengan mengesampingkan pendapat atau pandangan orang lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hanya sudut pandang yang diakui dan diterima, sehingga dapat mengontrol arah diskusi atau keputusan yang diambil.

3. Membuat Orang Lain Merasa Bersalah

Memanfaatkan rasa bersalah adalah salah satu taktik yang sering digunakan. Dengan membuat orang lain merasa bersalah, maka akan menciptakan tekanan emosional yang memaksa orang tersebut untuk melakukan apa yang diinginkan, meskipun itu bertentangan dengan kehendak atau kepentingannya.

4. Tidak Memberi Waktu untuk Memikirkan Keputusan

Desakan untuk mengambil keputusan secara terburu-buru sering kali digunakan untuk mencegah orang lain menganalisis situasi secara mendalam. Taktik ini bertujuan agar keputusan yang diambil lebih menguntungkan dan mengurangi kemungkinan adanya perlawanan atau penolakan.

5. Merusak Kepercayaan Diri Orang Lain

Strategi ini dilakukan dengan memberikan komentar negatif atau kritik yang merendahkan. Ketika rasa percaya diri seseorang menurun, maka akan membuat orang tersebut menjadi lebih rentan terhadap manipulasi karena merasa tidak mampu membuat keputusan sendiri atau melawan kontrol yang diberikan.
ADVERTISEMENT

6. Memanipulasi Fakta

Memutarbalikkan fakta adalah cara untuk menciptakan narasi yang menguntungkan. Manipulasi ini bisa berupa menyembunyikan informasi penting, membesar-besarkan situasi, atau bahkan menciptakan kebohongan untuk mempengaruhi cara orang lain melihat realitas.

7. Melakukan Gaslighting

Teknik ini membuat seseorang meragukan ingatan atau persepsinya sendiri, sehingga merasa bingung dan tidak percaya diri. Orang manipulatif menggunakan gaslighting untuk menguasai kendali dalam hubungan dengan membuat orang lain bergantung pada validasi atau penilaian.
Mengenali ciri-ciri orang manipulatif dalam pertemanan ini penting agar dapat menjaga diri dari pengaruh negatif. Selain itu, dengan mewaspadai orang manipulatif, hubungan pertemanan dapat dibangun dengan sehat dan saling mendukung. (BAI)