Lari Jarak Pendek Menggunakan Start Apa? Ini Penjelasannya

Konten dari Pengguna
9 Agustus 2021 18:10 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teknik Start Dalam Lari Jarak Pendek (Sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Teknik Start Dalam Lari Jarak Pendek (Sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Umumnya, lari jarak pendek menggunakan start jongkok. Namun, ada beberapa jenis Start yang digunakan dalam lari jarak pendek.
ADVERTISEMENT
Pada olahraga atletik, terdapat tiga jenis Start, yaitu start jongkok, start berdiri, dan start melayang. Masing-masing start dipergunakan dalam cabang olahraga Atletik yang terpisah.
Lari jarak pendek atau sprint dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan penuh dari garis start hingga finish. Dalam kejuaraan lari, pemenang cabang olahraga ini ditentukan dari catatan waktu tercepat.
Lari jarak pendek kerap menjadi salah satu cabang olahraga yang ditandingkan di tingkat nasional hingga internasional. Pada perlombaan lari jarak pendek, lintasan lari yang digunakan oleh seorang atlet akan dibatasi dengan jarak tertentu.
Terdapat beberapa kategori jarak pendek yang biasa dikompetisikan, yaitu 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Supaya bisa memenangkan pertandingan dengan baik, maka pelari perlu menguasai teknik Start dengan baik. Lalu, lari jarak pendek menggunakan start apa? Simak penjelasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Jenis Start yang Digunakan dalam Lari Jarak Pendek

Ilustrasi lari jarak pendek menggunakan start jongkok. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Start merupakan tahap persiapan awal seorang pelari sebelum berlari. Menurut Purnomo (2007), Start dalam lari jarak pendek bertujuan untuk mengoptimalkan pola lari cepat.
Teknik start merupakan salah satu tahap yang sangat menentukan keberhasilan lari jarak pendek untuk melewati garis finish tercepat.
Biasanya, perlombaan lari jarak pendek menggunakan Start jongkok, karena dapat memaksimalkan kecepatan berlari dan membuat lebih nyaman. Start jongkok sendiri dilakukan dengan cara berjongkok.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, start jongkok dalam lari jarak pendek dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Start Pendek (Bunch Start)

Pertama, start yang digunakan pada lari jarak pendek adalah bunch start. Jenis start ini diawali dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kedua tangan berada di samping badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut:

2. Start Menengah (Medium Start)

Seperti halnya start pendek, gerakan awal start menengah juga sama, yakni berdiri tegak lurus, kedua tangan berada di samping, dan fokuskan pandangan ke depan. Untuk cara melakukannya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

3. Start Panjang (Long Start)

Start panjang atau long start diawali dengan berdiri tegak, kedua tangan berada di samping badan, dan kaki dirapatkan. Cara melakukan start panjang adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Perbedaan ketiga start tersebut mungkin hanya pada jarak kaki kanan dan kaki kiri saja. Sesuai namanya, start pendek dilakukan dengan memposisikan kaki kanan dan kaki kiri pada jarak yang cukup pendek saja, start menengah dalam jarak menengah, dan start panjang dengan jarak yang cukup panjang dari keduanya.

Teknik Start Lari Jarak Pendek Menggunakan Start

Teknik Start Dalam Lari Jarak Pendek (Sumber: Pixabay)
Menurut Bompa (1999), ada tiga tahapan dalam lari jarak pendek menggunakan start jongkok dengan aba-aba, yaitu:

1. Aba-aba Bersedia

ADVERTISEMENT

2. Aba-aba Siap

3. Aba-aba 'Yak'

ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai jenis Start yang digunakan dalam lari jarak pendek. Lari jarak pendek sendiri menggunakan start jongkok, berdiri, dan melayang.

Cara Mencegah Cedera Lari Jarak Pendek

Ilustrasi lari di tangga. Foto: Shutterstock
Saat melakukan olahraga lari jarak pendek, para atlet kerap mencari cara agar terhindar dari cedera kaki. Misalnya dengan melakukan pemanasan (warming up) sebelum berolahraga dan pendinginan (cooling down) setelahnya.
Selain itu, ada juga beberapa cara mencegah cedera lari jarak pendek lainnya yang bisa diaplikasikan. Dikutip dari buku Olahraga Lari dari Gaya Hidup Sehat Hingga Beramal susunan Pusat Data dan Analisa Tempo (2019), berikut penjelasannya:

1. Melakukan peregangan

Peregangan (stretching) bisa dilakukan sebelum dan sesudah lari jarak pendek. Anda bisa memfokuskan gerakannya pada bagian pergelangan kaki, betis, dan urat-urat lutut.
ADVERTISEMENT

2. Akhiri dengan jalan kaki

Setelah melakukan olahraga lari jarak pendek, Anda bisa melakukan pendinginan (cooling down) dengan cara berjalan santai. Jarak yang ditempuh tidak perlu jauh-jauh, yang penting cukup untuk mengistirahatkan kaki Anda.

3. Pakai sepatu yang tepat

Jika tidak ingin cedera kaki, pakailah sepatu yang tepat dan nyaman. Gunakan sepatu yang sesuai dengan peruntukannya. Jangan pakai sepatu basket untuk berlari, tapi pakailah sepatu running.

4. Cukupi asupan nutrisi

Asupan nutrisi yang seimbang bisa membugarkan badan Anda. Sehingga, kemungkinan cedera saat berolahraga menjadi kecil. Penuhi asupan nutrisi tersebut dari makanan yang bergizi seperti protein, karbohidrat, dan sayur-sayuran.
(ANH)