Konten dari Pengguna

Bertahan Saat Kemarau Panjang, Petani Smartfarm IZI Sulsel Panen 200 Kg Wortel

Inisiatif Zakat Indonesia IZI
Official IZI News - Mitranya Kumparan
10 Januari 2024 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bertahan Saat Kemarau Panjang, Petani Smartfarm IZI Sulsel Panen 200 Kg Wortel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 24 September 2023 adalah momen penting bagi petani yakni merupakan hari Tani Nasional, Nurkhalis mendapatkan bantuan bibit Wortel dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan melalui program Smartfarm.
ADVERTISEMENT
Setelah menanam bibit sebanyak kurang lebih 2 liter, Nurkhalis dapat menghasilkan panen pertamanya yaitu sebanyak 200 kg. Ini merupakan panen pertama diawal tahun setelah sempat membuat khawatir jika tidak ada yang bisa dipanen karena musim kemarau yang berkepanjangan. Hasil panen tersebut akhirnya dijual ke pedagang setempat di Gowa. Pada Minggu, (7/01/2024)
Nurkhalis selaku petani smartfarm yang menghasilkan 200 kg wortel mengucapkan syukurnya, “Alhamdulillah, permintaan pedagang ini 200 Kg sebenarnya saya sempat khawatir tidak ada yang bisa saya panen karena tidak ada air yang bisa dipakai untuk menyiram tanaman tapi Alhamdulillah sepertinya berkah ini bibit karena bisa bertahan sampai dipanen 200 kg untuk panen pertama.” Ujar Nurkhalis.
Wilayah ini terletak di Dusun Parangboddong Desa Kanreapia kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Disini memang cocok untuk ditanami sayur-sayuran termasuk wortel yang baru saja dipanen. Tingkat kesuburan tanahnya tidak diragukan lagi, terbukti saat para petani memanen tanamannya, hasilnya sangat memuaskan. Para petani tentu bersyukur karena modal yang sedikit bisa menghasilkan wortel sebanyak ini.
Kendati demikian, Penerima Manfaat kami mengeluhkan harga wortel yang saat ini turun dari yang biasanya Rp. 7.500 per Kg, kini harga belinya turun menjadi Rp. 5.000 Per Kg. “Harganya turun pak yang biasanya Rp. 7.500 per kilo, ini yang di beli sama pedagang sekarang itu harganya sisa Rp. 5.000 per kilonya, tapi beruntung ini karena ada yang bisa dijual walau dengan harga murah dari yang sebelumnya.” Ujar Nurkhalis.
ADVERTISEMENT